- Angkatan pertama Alibaba Netpreneur Training Indonesia yang diselenggarakan Alibaba Business School bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
- Dari program ini, terbentuk tiga kerja sama strategis antara peserta: Hippindo dan KADIN Jawa Tengah, Metranet dan Etanee, Faspay dan Prahu-Hub untuk mendorong transformasi digital.
- Angkatan kedua akan digelar bulan Februari 2020, pendaftaran dibuka hingga 19 November 2019
Hangzhou, Agustus 2019 – Alibaba Business School – lini pendidikan dari Alibaba Group – dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mengumumkan rampungnya program ‘Alibaba Netpreneur Training Indonesia’ angkatan pertama yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juli hingga 7 Agustus 2019 di Hangzhou, Tiongkok. Program ini bertujuan untuk membekali para pengusaha dan eksekutif Indonesia – baik dari bisnis konvensional dan digital – untuk mentransformasi bisnis mereka agar dapat bersaing dan mendorong ekonomi negara di era digital. Di program ini juga terbentuk tiga kemitraan strategis antara para Netpreneurs (peserta dan lulusan program) guna mempercepat transformasi digital serta pertumbuhan inklusif domestik.
Program 10 hari yang menggunakan kurikulum spesifik untuk menjawab kebutuhan dan tantangan industri lokal ini diikuti oleh 50 Netpreneur dari berbagai sektor dan latar belakang usaha: mulai dari manufaktur, F&B, layanan keuangan, transportasi dan logistik, hingga BUMN. Para pimpinan dari KADIN, Asosisiasi Logistik Indonesia (ALI), Asosiasi Lisensi Indonesia (Asensi), dan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) juga mengikuti rangkaian kegiatan program ini.
Alibaba Netpreneur Training Indonesia terintegrasi dengan pendekatan holistik dan berbagai inisiatif Alibaba untuk mendorong kemajuan ekonomi digital di Indonesia. Vice President Alibaba Group Brian A. Wong yang memimpin Global Initiatives Program menjelaskan, “Kami bertujuan untuk menginspirasi dan menumbuhkan pola pikir baru, kepercayaan diri serta visi dalam diri para pengusaha dan pemimpin usaha ini dalam menggunakan teknologi untuk memecahkan tantangan-tantangan yang mereka hadapi serta bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk masa depan ekonomi digital Indonesia.”
Rosan P. Roeslani, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), mengatakan: “Kami mendukung kolaborasi KADIN – Alibaba Group sebagai game-changer untuk mendorong transformasi digital di Indonesia.
Teknologi dan transformasi digital kini memiliki perananan yang semakin penting dan kami ingin terus menciptakan agen-agen perubahan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia yang lebih baik.”
Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Shanghai, RRT Deny Wachyudi Kurnia yang hadir pada acara upacara penutupan program mengatakan dalam sambutannya, “Keputusan Alibaba untuk bermitra dengan Indonesia dalam program ini sangat tepat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Kami berharap program ini terus berlanjut supaya lebih banyak pelaku usaha Indonesia merasakan manfaatnya, dengan pengetahuan, pengalaman, serta tekad untuk memajukan Indonesia.
Terbentuknya 3 Kemitraan Strategis
Semangat berkolaborasi untuk memajukan transformasi digital dan pertumbuhan inklusif di antara para Netpreneur direalisasikan saat program berlangsung dengan ditandatanganinya tiga nota kesepahaman kemitraan strategis: Pertama, kerjasama antara Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan KADIN Jawa Tengah untuk mendukung UKM Jawa Tengah dengan branding, lahan ritel offline dan ruang pemasaran online, juga pengembangan wisata desa. Kedua, kerjasama Metranet (anak usaha Telkom) dan etanee (supply chain logistik dan marketpace produk pangan) untuk integrasi QRen sebagai pembayaran digital berbasis QR. Ketiga, kerjasama antara Prahu Hub (perusahaan logistik online) dan FasPay (penyedia layanan payment gateway) untuk memudahkan metode pembayaran bagi klien Prahu-Hub.
“Menyaksikan para Netpreneur berkembang dalam 10 hari ini dan bersatu dalam sebuah tujuan untuk menyambut era digital sangatlah menginspirasi. Dengan menggunakan potensi dan kekuatan secara kolektif, tidak ada satupun tantangan yang tidak dapat mereka lewati. Saya berharap mereka dapat menjadi panutan bagi orang lain yang memiliki aspirasi digital serupa dengan kesuksesan mereka di masa depan,” papar Brian Wong.
Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan Investasi Dalam Negeri, KADIN, dan Koordinator Program Pengembangan Talenta Digital untuk kerjasama KADIN-Alibaba Business School, Reza Maspaitella memaparkan, “Kami sangat antusias akan berbagai inisiatif dan masa depan yang akan dijalani Alibaba Business School dan KADIN bersama para Netpreneur Indonesia untuk membawa ekonomi digital Indonesia ke tingkatan lebih maju.”
Pengalaman Netpreneurs dari Indonesia
Selama program berlangsung, para Netpreneur mengikuti berbagai sesi pemaparan oleh eksekutif Alibaba yang berbagi berbagai hal, mulai dari perjalanan transformasional Alibaba selama dua puluh tahun terakhir, dan berbagai kesempatan emas yang dapat dimanfaatkan di era ekonomi digital. Sesi berbagi ilmu ini meliputi berbagai aspek dari ekosistem Ekonomi Digital Alibaba, seperti perdagangan, teknologi finansial, logistik, edukasi, dan teknologi serta peralatan ritel mutakhir, organisasi, dan pemasaran.
Selain itu, para peserta juga melakukan berbagai kunjungan untuk mendapatkan pengalaman langsung mengenai transformasi digital di pedesaan, perusahaan konvensional, dan pasar tradisional, serta untuk mengetahui penerapan strategi inovatif seperti New Retail. New Retail adalah konsep teknologi terbaru yang mengkombinasikan kekuatan online dan offline demi menciptakan pengalaman belanja terbaik.
Veronica Marcella, eksekutif dan generasi kedua dari Olympic Group – produsen dan peritel furniture, merasa terinspirasi untuk melampaui misi awalnya usai menuntaskan program. “Program ini tidak hanya memberikan saya wawasan untuk memimpin transformasi digital perusahaan kami. Saya juga belajar bahwa model bisnis platform dan kolaborasi, jika digerakkan dengan perusahaan yang berbasis visi, misi dan budaya, akan menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan dan dampak sosial yang berkelanjutan. Jika kita terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan, menciptakan nilai-nilai yang bermanfaat dalam prosesnya, maka pertumbuhan bisnis akan mengikuti kita. Dengan kehadiran bisnis kami secara nasional bahkan di area terpencil, kami memiliki fondasi yang baik untuk membentuk masa depan perusahaan dan Indonesia yang kami cintai.”
Senada dengan Veronica, Rifki Pratomo, pendiri dan CEO Andalin – marketplace untuk layanan pengiriman kargo perdagangan lintas batas, menemukan kunci untuk membangun bisnis berkelanjutan. “Kami mempelajari bahwa semua skala, kesuksesan dan dampak besar yang diraih Alibaba berasal dari satu filosofi inti, yaitu keseimbangan antara nilai dan performa, serta idealisme dan realisme. Bagaimana kita bisa menerapkan tujuan bisnis, pola pikir inovatif dan eksperimental, tanpa mengorbankan nilai-nilai perusahaan. Setelah kembali ke Indonesia, saya akan membagikan pola pikir dan nilai-nilai yang telah saya pelajari melalui program ini pada perusahaan saya, 2 program inkubator yang saya mentori, dan lebih dari 100 UKM dalam eksistem kami untuk membantu mereka memahami bagaimana penerapannya bisa mengembangkan bisnis mereka ke tingkatan
yang jauh lebih tinggi.”
Pendaftaran Angkatan Kedua Alibaba Netpreneur Training Indonesia Dibuka Program Alibaba Netpreneur Training Indonesia adalah inisiatif terbaru dari Alibaba Business School untuk memberdayakan bakat dan ekonomi digital Indonesia. Sejak tahun 2018, Alibaba Business School telah menyelenggarakan program New Economy Workshop untuk para pembuat kebijakan Indonesia, program eFounders Fellowship untuk para pendiri start-up di Asia Tenggara termasuk Indonesia, program Alibaba Global Course, dan program pelatihan lainnya.
Gelombang kedua Alibaba Netpreneur Training Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 16-26 Februari 2020. Saat ini, pendaftaraannya telah dibuka hingga tanggal 17 November 2019. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program serta kriteria pendaftaran, silakan kunjungi: https://activity.alibaba.com/supplier/alibaba-netpreneur-training-indonesia.html
Keterangan: Daftar perusahaan yang menjadi bagian program Alibaba Netpreneur Training Indonesia BUMN (Semen Indonesia Logistik serta unit usaha Telkom: Big Box, Metranet dan Digital Amoeba), perusahaan holding (Kresna Graha Investama, Grup Suara Merdeka), manufaktur (Grup Marco, Mikatasa Agung, Grup Olympic Furniture, Sanda Permai Indonesia), F&B (Grup Bakmi Naga, Grup Restoran Champ, Grup Jittlada, Grup Samwon, Keripik Zanana), fashion & Apparel (Buccheri Indonesia, Indahtex Mas Cemerlang, Generasi LGS, Naughty Accessories, Warna Mardhika Group), ICT (D ~ Net, Inovasi Solusi Digital, PH Indotama), layanan keuangan (Faspay, DANA), transportasi dan logistik (Andalin, Anterin, Paxel, Porter, Prahu-Hub / Indotank), media (IDNTimes), marketplace/trading (Acquavue Vision, Etanee, Home Dekorasi Indonesia, Carlina GL, Kelontong Unik, Mairu Indonesia, Ombotak, Preston Last, SpaceStock, Triji, Karir Teratas, Pasar Arloji & Chronox, business enablers (Bandros, Halosis, 168 Solution, PlayDay, Sirclo, RC Electronic), hingga pariwisata (Grup Trust Consulting).
Tentang Alibaba Group – misi Alibaba Group adalah untuk memudahkan melakukan bisnis di mana saja dan perusahaan bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan selama 102 tahun. Untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2018, perusahaan melaporkan pendapatan US$ 39,9 miliar.
Tentang Alibaba Business School – Alibaba Business School didirikan oleh Grup Alibaba dan Hangzhou Normal University of China pada Oktober 2008. Saat ini fokus pada penerapan sistem pelatihan e-commerce Grup Alibaba, yang dalam dekade terakhir memelihara jutaan praktisi e-commerce dan pengusaha, di Tiongkok dan luar negeri.
Tentang Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) adalah organisasi payung bagi kamar dan asosiasi bisnis Indonesia. Fokus KADIN adalah segala hal terkait perdagangan, industri dan layanan, serta komitmen terhadap mengenali potensi dan sinergi ekonomi nasional demi menawarkan forum strategis bagi wirausahawan Indonesia. KADIN dibiayai secara pribadi dengan jurubicara independen yang memiliki ketertarikan terhadap sektor swasta. KADIN merupakan satu-satunya organisasi bisnis tingkat nasional yang didukung oleh Undang-Undang No.1 tahun 1987 untuk menaungi bisnis swasta dan menjadi mediator istimewa untuk menjaga hubungan dengan Pejabat Pemerintahan, serta hal lain terkait sektor bisnis. KADIN memiliki 34 cabang regional dan 514 cabang daerah untuk memastikan jangkauan luas. Jaringan yang luas ini memposisikan KADIN sebagai mitra terbaik bagi perusahaan asing yang ingin masuk ke Indonesia.