JAKARTA- Sepak bola di tanah air sudah sangat lama dikenal, bahkan olahraga ini sudah mendarah daging bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Namun prestasi olahraga tersebut bukannya menaik tetapi malah menurun bahkan diperingkat Asia Tenggara. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang cukup berani dan tegas dalam membentuk organisasi persepakbolaan di tanah air. Khususnya di tubuh PSSI yang mana selaku induk dari cabang olah raga sepak bola tanah air. Seorang perwira tinggi Kepolisian yang saat ini sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Komjen Pol Mochamad Iriawan yang biasa dipanggil ‘’Iwan Bule’’ siap dipilih jadi Ketua Umum PSSI. Bila terpilih akan membenahi organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang lebih baik lagi, baik dari sisi organisasi, pembibitan hingga ke kesejahteraan atlit.
‘’Pembenahan organisasi PSSI ini menjadi perhatian beliau (Iwan Bule) untuk menjadikan organisasi persepakbolaan nasional yang lebih baik dan professional.’’ujar Tim Sukses Mochamad Iriawan dalam pencalonan Ketum PSSI, Mayjen TNI AD. Sonhadji kepada wartawan, di Kantor Lemhanas, Jakarta, Selasa (3/92019).
Sonhadji melanjutkan upaya pembenahan yang akan dilakukan M. Iriawan ini sesuai dengan visi dan misinya.
Alasan utama mengapa perlu dilakukan pembenahan PSSI ini, karena sepakbola di dalam negeri selalu identik dengan keterlibatan ‘’mafia’’.
“Untuk itu, langkah awal harus melalui pembenahan tubuh PSSI, membersihkan dari para “mafia” hingga ke akar-akarnya. Bila persoalan mafia ini tidak segera ditangani dikhawatirkan akan jadi hambatan bagi perkembangan sepakbola nasional yang lebih baik dan profesional,’’ ujar Sonhadji.
Persoalan supporter juga turut menjadi bagian dalam misi dan visi Pak Iriawan untuk segera dibenahi. Carut marutnya penanganan supporter sudah sampai di titik tertinggi dala persepakbolaan di tanah air, dari seringnya keributan yang berujung kerusuhan bahkan hingga pengrusakan fasilitas umum. Ini semua perlu penanganan khusus dimana salah satu solusinya adalah dibentuknya badan yang mengurusi supporter tadi,’’papar Sonhadji.
“Dikarenakan masalah supporter ini bukan merupakan tanggung jawab kepolisian maupun Pemda setempat, tetapi merupakan tanggung jawab PSSI ini sebagai induk dari cabang olahraga sepak bola. Badan atau divisi supporter ini kerjanya, menangani dan menjembatani antar supporter dari setiap kubu untuk memberikan penyuluhan bagaimana menjadi supporter yang baik dan taat aturan,’’imbuhnya.
Dia menambahkan melalui keberadaan badan atau divisi supporter ini, para supporter atau pendukung klub tersebut akan diajak untuk berkomunikasi satu sama lain dalam satu event atau gathering.
“Melalui kegiatan gathering diharapkan diantara para supporter saling kenal, sehingga mereka pun bisa saling menghargai dan menghormati sesama supporter,’’ujarnya.
Di akhir wawancara ada catatan penting yaitu persoalan database pemain dan wasit. Seperti database profil pemain, prestasi pemain, pelanggaran pemain, profil dan prestasi wasit dan lain-lain. Jadi track record para pemain dan wasit dapat dilihat prestasinya. Dan hal tersebut dapat menjadi acuan dalam membina atlit-atlit dan wasit kita di masa depan.