Jakarta, September 2019 – Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival (WICSF) 2019 yang ke-4 telah resmi dibuka di Main Atrium, Pluit Village dan diresmikan oleh Bapak Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Pembukaan WICSF 2019 kembali dibuka bertepatan dengan perayaan Hari Pariwisata Sedunia yang juga jatuh di 27 September. WICSF 2019 akan digelar selama sebulan penuh mulai dari 27 September 2019
hingga 27 Oktober 2019 yang akan memanjakan pengunjung dengan berbagai sajian kuliner dan program belanja discount up to 70% di seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia.
Program WICSF yang berawal sebagai program tahunan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia kini telah berkembang menjadi Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Masuknya WICSF sebagai CoE Kementerian Pariwisata Republik Indonesia tentunya bukan tanpa alasan, setelah berjalan selama 3 tahun dan kini menginjak tahun ke-4, penyelenggaraan WICSF terbukti mampu memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya pada industri kuliner dan belanja. Banyaknya konten menarik yang disuguhkan di seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia ini mampu menarik jumlah wisatawan baik nusantara maupun mancanegara untuk datang dan
berbelanja di Indonesia. Tak berhenti disitu, setiap tahunnya WICSF juga terus mengangkat berbagai warisan kebudayaan Indonesia yang kemudian dijadikan tema acara guna terus meningkatkan awareness ragam kebudayaan Indonesia di kancah nasional dan internasional.
“Sebagai agenda tahunan, WICSF merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara menyeluruh. Kami berharap WICSF 2019 dapat menjadi daya tarik baik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara,
sehingga kedepannya pusat perbelanjaan juga dapat berperan sebagai salah satu destinasi
wisata di Indonesia. Dengan diadakannya kembali WICSF, kami berharap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Optimisme ini berangkat dari meningkatnya jumlah
pusat perbelanjaan yang berpartisipasi dalam WICSF 2019 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.” ujar Bapak A. Stefanus Ridwan S. selaku Ketua Umum DPP APPBI yang
dijumpai saat jumpa pers WICSF 2019.
Bapak Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata Republik Indonesia juga memberi dukungan penuh terhadap WICSF, yang memang menjadi program yang dirancang bersama antara APPBI dan Kemenpar sejak 2016 hingga WICSF lolos seleksi masuk di Calendar of Event Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sejak 2018. Dalam kesempatan ini Bapak Arief Yahya yang dikenal sebagai Menteri Digital mengatakan “Pengalaman berbelanja offline tetap dibutuhkan di era digital ini; itu sebabnya belanja harus mampu menjadi atraksi yang memberikan pengalaman menarik khususnya bagi para wisatawan. Indonesia yang masuk dalam list global Shopping Index menjadi negara yang penduduknya suka belanja menjadi pasar sendiri yang akan mendorong ekonomi rakyat. Wisata belanja juga dapat menjadi pintu bagi promosi produk-produk unggulan Indonesia yang mampu meningkatkan ekonomi melalui Trade Tourism & Investment”, ungkap mantan dirut Telkom ini.
Dukungan terhadap WICSF 2019 juga disampaikan oleh Ibu Vita Datau selaku founder Indonesia Gastronomy Network dan juga Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. “Indonesia memiliki destinasi-destinasi yang mempunyai produk kuliner dan belanja unggulan. Melalui event WICSF 2019 ini diharapkan akan mendorong destinasi lain yang berpotensi dan kegiatan ini juga menjadi aksi nyata Indonesia Incorporated dimana kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta yang tergabung dalam asosiasi dalam hal ini, APPBI terjalin untuk satu misi memajukan ekononomi Indonesia melalui pariwisata. Kemenpar sudah membuktikan keseriusannya dalam mendorong Indonesia sebagai surga belanja, ini dibuktikan dengan kesungguhan Kemenpar mengajak industri untuk memperjuangkan kemudahan Tax Refund agar kompetitif dengan negara-negara tetangga”, papar-nya.
Telah resmi dibuka di Pluit Village, berbagai rangkaian acara terlihat telah dipersiapkan guna memeriahkan prosesi opening ceremony WICSF 2019. Menariknya, Opening Ceremony WICSF tahun ini juga turut menghadirkan penampilan spesial dari Saung Angklung Udjo yang dihadirkan langsung dari Bandung, Jawa Barat. Pemilihan Saung Angklung Udjo untuk tampil di Opening Ceremony WICSF 2019 bukan tanpa alasan, mengingat alat musik angklung telah resmi dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan
budaya dunia asli Indonesia pada 18 November 2010 lalu di Nairobi, Kenya. Tentunya
diakuinya angklung di mata dunia tak lepas dari kontribusi Saung Angklung Udjo yang terus menerus melestarikan kebudayaan angklung dengan mendirikan sanggar angklung.
Prosesi Opening Ceremony WICSF 2019 masih berlanjut dengan penampilan pagelaran busana “Widuri” oleh Dimas Hardjono yang merupakan perancang busana kebanggaan Tanah Air.
Tema“Widuri” sendiri diambil sebagai penggambaran wanita pesisir yang kuat dan independen dengan segala latar belakang kebudayaan yang kental dan sifat perjuangan yang sangat tangguh dan beranjak maju menuju zaman modernisasi. Pagelaran busana semakinmeriah karena diiringi oleh alunan merdu dari Maria Calista.
Tak berhenti disitu, dukungan untuk WICSF 2019 terus mengalir dari berbagai kalangan, terlihat kehadiran Clarita Mawarni selaku Putri Pariwisata Indonesia 2019 dari Yayasan El John Indonesia, Koko Cici Indonesia, Abang None DKI Jakarta dan deretan artis ternama lainnya yang juga hadir dan menyuguhkan penampilan panggung yang megah.
Sebagai pelengkap, terdapat juga kehadiran food vlogger muda tanah air, seperti @fooddirectory, @kokogembul @jakartafoodprint dan lain sebagainya. Kehadiran deretan
food vlogger muda ini diharapkan mampu meningkatkan minat generasi muda terhadap
sajian Nusantara.
Dimulai serentak di seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia, WICSF 2019 mengangkat berbagai jajanan pasar hingga jajanan kekinian yang pastinya tak diragukan lagi kelezatannya, seperti Soto, Rendang, Nasi Goreng, Sate, Gado-Gado yang juga telah ditetapkan sebagai kuliner khas Nasional oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Kehadiran ragam kuliner khas Indonesia di WICSF 2019 ini tentunya tak lepas dari tujuan
untuk terus meningkatkan dan mengangkat jajanan tradisional Indonesia khususnya yang
dikelola oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sehingga kedepannya sajian kuliner nusantara dapat semakin dikenal di kancah internasional dan mampu meningkatkan omzet dan transaksi UMKM. Selain itu, kehadiran berbagai sajian nusantara di berbagai pusat perbelanjaan juga tentunya memudahkan pengunjung baik nusantara maupun mancanegara yang ingin mencicipi ragam sajian khas dari berbagai daerah di Indonesia.
Adapun berbagai program kuliner yang tersedia di berbagai pusat perbelanjaan adalah Nusantara Food Fest di Kuningan City, Craving Food Culinary Festival di The Park Solo, Kuliner Kampung Halaman di Grand City Mall, Jogja City Food di Jogja City Mall, Food Party di Lippo Plaza Medan, The Best Indonesian Food Festival di Pluit Village dan lain sebagainya.
Selain memanjakan pengunjung dengan berbagai sajian kuliner nusantara, tentunya WICSF 2019 juga dilengkapi dengan ragam program belanja dan diskon menarik yang dapat dijumpai di berbagai store di pusat perbelanjaan Indonesia. Menariknya, WICSF 2019 akan diselenggarakan bersamaan dengan perayaan 10 tahun penetapan Batik Indonesia secara resmi oleh UNESCO dan masuk ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada tahun 2009 lalu. UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif karena telah memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia, serta memberi kontribusi bagi terpeliharanya warisan budaya tak-benda pada saat ini dan di masa mendatang. Ditambah lagi, sebagai salah satu warisan budaya bangsa, batik telah bertransformasi ke dalam berbagai kreasi modern. Keindahan batik yang tak lekang oleh waktu dan dapat dikenakan di berbagai kesempatan baik formal maupun casual tentunya membuat Batik diminati oleh berbagai kalangan. Selain itu, hampir seluruh kota di Indonesia memiliki motif batik khas daerahnya sendiri, seperti Batik Pekalongan, Batik Jepara, Batik Solo, Batik Tasik dan lain sebagainya. Selain motifnya yang berbeda, cara pembuatannya juga beraneka ragam mulai dari Batik Tulis, Batik Cap hingga Batik print. Ketiganya tentunya memiliki keindahan dan keunikan masing-masing.
Oleh karena itu, masih dalam rangka memeriahkan perayaan 10 tahun penetapan Batik
Indonesia oleh UNESCO, WICSF 2019 telah menyiapkan berbagai pameran Batik yang tersebar di seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia, seperti Culture and Heritage Bazaar di
Bali Collection, Minangkabau Heritage di Level 21 Mall, Pesona Batik Wastra Nusantara di
Summarecon Mall Kelapa Gading, Gebyar Batik Nusantara di Kota Kasablanka dan lain
sebagainya lengkap dengan diskon menarik. Sebagai tambahannya, terdapat juga kelas
membatik oleh Rumah Batik Palbatu di Kalibata City Square guna meningkatkan
antusiasme masyarakat dan mendorong pertumbuhan Batik di pasar global. Kehadiran
berbagai pengrajin batik dan keterlibatan UMKM di WICSF 2019 ini diharapkan mampu
menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kehidupan pengrajin Batik daerah serta membuka lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia. Tentunya hal ini juga dapat menjadi
daya tarik bagi wisatawan nusantara maupun mancanagara untuk datang dan merasakan
pengalaman terbaiknya berbelanja berbagai produk lokal Indonesia di WICSF 2019. Inovasi
dan ragam konten yang terus berkembang inilah yang menjadikan WICSF sebagai acara yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat. Setiap tahunnya, terdapat berbagai konten menarik yang terus berusaha disajikan oleh pusat perbelanjaan. Sehingga
kedepannya, selain dikenal dengan pemandangan wisata yang indah, Indonesia juga dapat
dikenal sebagai surga belanja dan wisata kuliner.