Bandung, 12 Juni 2020 – Sudah hampir 4 bulan kita menghadapi pandemi dan dipaksa untuk lebih sering diam di rumah sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid19. Situasi ini membuat kita harus berubah dengan cepat dan memaksa kita semua mengadaptasi keadaan dan juga gaya hidup baru yang kita kenal sebagai new normal. Hal ini meliputi jaga jarak aman (physical distancing), hindari kerumunan dan meningkatkan kebersihan sesuai dengan protokol kesehatan dari World Health Organization (WHO).
Penyebaran Covid19 membuat ekonomi dunia dan Indonesia mengalami perlambatan, para pelaku usaha harus melakukan banyak upaya untuk bertahan. Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) mencatat, dunia usaha yang terdampak signifikan adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 64,2 juta unit.
Mereka terancam tutup usaha karena pendapatan terus menurun jika tidak segera beradaptasi terhadap situasi new normal ini.
Banyak upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk membantu agar para UMKM ini tetap bisa bertahan. Salah satunya adalah berkolaborasi dengan memperluas promosi produk seperti yang saat ini dilakukan oleh Evermos melalui program Harus Peduli Produk Lokal. Tercatat lebih dari 1400 UMKM telah mendukung program ini. Angka total tersebut adalah adalah gabungan UMKM dari Evermos, ABDSI (Asosiasi Business Development Services Indonesia), Japnas (Jaringan Pengusaha Nasional), Bisnishack dan UMKM yang mendaftar melalui situs www.haruspeduli.com/produklokal/.
“Dengan membantu UMKM, maka ekonomi rakyat akan bergeliat,” Ujar Pak Iwan, Ketua Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) Jawa Barat. Ini sesuai dengan misi yang dimiliki oleh Evermos.
Sejak awal didirikan, Evermos telah berkomitmen untuk mendukung UMKM menumbuhkan dan meningkatkan skala bisnisnya. Social commerce ini telah membantu UMKM membukukan omset sebanyak Rp 11,1 Milyar sampai Mei 2020 dari berbagai jenis produk yang tersedia di aplikasinya melalui jaringan puluhan ribu reseller yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Pemilik usaha camilan Noribet -salah satu UMKM yang bergabung dengan Evermos, Bu Atika mengatakan, “Saat penjualan offline mulai drop kami tidak merasa takut, karena dengan Evermos bisnis kami tetap berjalan baik. Sistem online ini membuat saya semangat kembali untuk maju.”
Diharapkan, UMKM yang telah bergabung di gerakan Harus Peduli Produk Lokal ini akan merasakan hal yang sama dengan Bu Atika. Digitalisasi di Evermos, akan membantu para UMKM untuk lebih produktif lagi. “Di Evermos, para pelaku UMKM hanya perlu memikirkan bagaimana mengembangkan produk dan melakukan produksi. Saluran penjualan dan marketingnya didukung penuh oleh Evermos. Insya Allah dengan semakin banyaknya UMKM yang bergabung, diproyeksikan sampai akhir 2020 Evermos dapat support penjualan Rp 50-100 Milyar untuk mitra UMKM tersebut” kata Ghufron Mustaqim, Co-founder Evermos.
Pak Cahyadi Joko Sukmono selaku Ketua Umum Asosiasi BDS Indonesia (ABDSI) menambahkan, “Dengan UMKM yang kuat, akan membuat bangsa semakin berdaulat”. Inilah
momentumnya produk lokal bangkit, untuk membangun ekonomi Indonesia yang lebih baik.