Jakarta, September 2020 – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi hingga 10 September 2020. Kegiatan ekonomi terhambat sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua minus hingga 5,32 persen. Meskipun begitu, perdagangan domestik mulai bergeliat dengan adanya data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang mencatat surplus kegiatan perdagangan sebesar US$ 5,5 miliar di kuartal kedua tahun 2020. Dikutip dari statistik.kemendag.go.id, data ekspor migas dan non-migas pada Juli 2020 naik sebesar 14,33 persen dibandingkan bulan Juni 2020 bahkan surplus mencapai USD 3,26 miliar. Hal ini menujukkan optimisme perdagangan domestik yang berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menunjukkan ke arah yang positif di kuartal ketiga nanti.
Melihat situasi tersebut dapat dilihat bahwa situasi pandemi Covid-19 tidak menghalangi masyarakat untuk melakukan aktivitas bisnis. Era digital dan teknologi yang semakin maju membuat masyarakat dengan mudah mengakses dunia maya dan menjadikannya sarana untuk melakukan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, Dyandra Promosindo bekerja sama dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) mengadakan pameran lisensi dan waralaba The 18th Indonesia Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2020 yang pertama kali dilaksanakan secara virtual. Pameran IFRA yang awalnya akan dilaksanakan secara offline berganti menjadi pameran virtual mempertimbangkan situasi saat ini dengan kesehatan sebagai prioritas yang utama. Selain itu pameran ini juga berharap dapat dijadikan momentum untuk kembali mendorong perdagangan dan perekonomian nasional.
IFRA Virtual Expo 2020 akan diselenggarakan pada tanggal 18 – 20 September 2020 melalui IFRA Virtual Platform. Melalui pameran virtual ini, pengunjung tetap dapat berinteraksi dengan peserta pameran melalui platform yang telah disediakan. Pameran virtual ini merupakan platform yang efektif dan efisienbagi para pelaku usaha, franchisor, licensor untuk bertemu dengan calon franchisee dan licensee yang potensial. Di pameran virtual ini pengunjung dapat mengakses pameran IFRA dengan waktu dan tempat yang fleksibel, bahkan dapat juga diakses melalui smartphone.
Di IFRA Virtual Expo 2020 pengunjung dapat mengakses dan melihat profil para peserta pameran secara mudah dan fleksibel. Pengunjung yang tertarik untuk mencari informasi lebih lanjut dan transaksi bisnis dapat menjadwalkan one-on-one business matching. Para pengunjung juga dapat menyaksikan virtual business presentation dari para pelaku usaha mengenai lini bisnisnya. Tersedia lebih dari 60 peserta pameran dari berbagai ragam industri dan tingkat bisnis dari mikro, kecil, hingga menengah di IFRA Virtual Expo 2020.
Sementara itu bagi peserta pameran mendapatkan kelebihan dengan kemudahan dan fleksibilitas dalam mengakses virtual booth, jangkauan potential business target lebih luas, mendapat kesempatan berinteraksi dengan ribuan rekan bisnis potensi, serta mendapatkan dukungan teknologi secara professional. Bagi calon peserta pameran yang membuka virtual booth akan mendapatkan keuntungan fitur business matching, fitur live/private chat, slot untuk presentasi bisnis, product catalogue atau paket investasi, company profile, dan video display.
“Saya melihat bisnis waralaba dan lisensi ini masih diminati karena memiliki keunikan tersendiri yang dapat bertahan di masa pandemi ini. Oleh karena itu kami mengadakanIFRA Virtual Expo 2020 yang dapat mengakomodir semua stakeholders dan dapat bertemu dalam satu platform sekaligus mendorong masyarakat untuk memulai atau mengembangkan bisnis mereka meskipun di tengah keterbatasan. Situasi yang kurang ideal ini tentunya memaksa pelaku usaha untuk beradaptasi. Inilah yang kami coba terapkan di IFRA dan industri waralaba dan lisensi pada umumnya, salah satunya dengan shifting dari offline ke online,” jelas Anang Sukandar, Ketua Umum AFI.
IFRA Virtual Expo 2020 telah menyiapkan ragam acara pendukung secara virtual. Di antaranya adalah virtual business matching, virtual celebpreneur talkshow, interactive quiz, lucky draw, stage performance, virtual retirees’ seminar, dan IFRA Awards. IFRA Virtual Expo dapat diakses dengan HTM sebesar Rp 20.000 untuk satu hari dan Rp 50.000 untuk tiga hari. Pengunjung yang ingin melakukan registrasi dapat mengisi form di https://www.ifra-indonesia.
“Kami selaku penyelenggara dengan bangga akan menghadirkan IFRA Virtual Expo 2020yang merupakan pameran perdana kami yang dilaksanakan secara virtual. Meskipun ini perdana tapi kami tetap mempersiapkannya dengan maksimal dan berusaha memberikan yang terbaik. Kami berharap IFRA Virtual Expo 2020 akan memberikan pengalaman yang baru dan berbeda bagi pengunjung dan peserta pameran. Kemudian dengan adanya pameran virtual ini jarak dan tempat tidak lagi menjadi penghalang sehingga diharapkan pelaku usaha dari luar negeri dapat juga berkunjung ke pameran ini. Dengan ini dapat mendorong pelaku usaha lokal untuk dapat menembus pasar global,” terang Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.
Dukungan terhadap IFRA Virtual Expo 2020 juga ditunjukkan dari pihak pemerintah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mendukung jalannya IFRA Virtual Expo 2020 dengan membuka 35 virtual booth bagi UMKM binaan. Hal ini untuk mendukung pelaku usaha UMKM untuk berkembang dan maju serta membantu perekonomian nasional. Selain dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menyatakan dukungannya terhadap IFRA Virtual Expo 2020, bahkan juga hadir pada Online Conference IFRA lalu untuk membicarakan mengenai industri lisensi dan waralaba untuk kemajuan ekonomi Indonesia. IFRA juga bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi franchise mancanegara untuk menjembatani antar pelaku usaha luar dan dalam negeri untuk bisa bekerjasama dalam bisnis waralaba lintas negara.
“Dengan adanya event ini kami harapkan dapat menjadi wadah bagi calon pelaku usaha maupun pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka. IFRA Virtual Expo 2020 tidak hanya menyediakan profil bisnis tapi juga wawasan dan pengetahuan yang informatif tentang bisnis yang dapat menjadi bahan pembelajaran bersama. Kami kira ini kesempatan yang perlu dimanfaatkan untuk mencari peluang usaha post-pandemic. Ditambah dengan dukungan dan kehadiran pemerintah dalam event ini yang merupakan wujud sinergi bersama untuk membantu pemulihan ekonomi nasional,” tutup Susanty Widjaya, CFE., Ketua Umum ASENSI.