Saturday, December 28, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesCek Dulu Kebenaran Berita, dan Tak Perlu Selalu Jadi Penyebar Informasi

Cek Dulu Kebenaran Berita, dan Tak Perlu Selalu Jadi Penyebar Informasi

 

warnaplus.com-Rangkaian Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber Kreasi bersama Dyandra Promosindo kembali menggelar kegiatan diskusi virtual pada Rabu, 7 Juli 2021 di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga tersebut dikhususkan pada penyelenggaraan Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema kegiatan kali ini adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”. Kegiatan kali ini diikuti sebanyak 1.212 peserta dari berbagai kalangan usia dan profesi. 

Empat narasumber yang hadir dalam acara kali ini, yaitu Ade Irma Sukmawati selaku anggota Jaringan Pegiat Literasi (Japelidi), Asrul Nur Iman selaku Kepala Program Studi Komunikasi Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar, Riswansyah Muchsin selaku pegiat literasi digital penyiaran Indonesia, serta Iksan Colly selaku pemengaruh sekaligus fotografer seni. Adapun moderator seminar dipandu oleh Jihan Novita yang berprofesi sebagai pembawa acara berita sekaligus produser TV. 

Materi pertama disampaikan oleh Ade Irma Sukmawati tentang kecakapan digital yang mengambil tema “Cakap Digital untuk Partisipasi Baik dalam Bermedia Sosial”. Kata dia, sejumlah ciri umum hoaks, antara lain pemilihan judul dengan kata-kata berlebihan dan cenderung provokatif, huruf kapital keliru, kualitas foto atau grafis yang buruk, mencatut lembaga tertentu, memberikan bukti palsu yang sulit dilacak, serta informasi tidak muncul di media arus utama. “Untuk menanggulangi derasnya hoaks, warganet dapat mengecek fakta informasi dengan memanfaatkan fitur seperti Google Fact Check,” saran dia. 

Pembicara kedua, Iksan Colly, memaparkan tentang etika digital bertema “Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoaks”. Ia menegaskan bahwa berita bohong biasanya dilakukan oleh oknum dengan tujuan mengadu domba masyarakat, membuat keresahan, fitnah serta pencemaran nama baik. “Maka, hati-hatilah membagikan informasi atau berita yang Anda baca. Dan ingatlah bahwa kita ini bukan seorang jurnalis,” jelasnya. 

Selanjutnya, Asrul Nur Iman membawakan materi budaya digital dengan tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Dalam pandangannya, pertimbangan yang harus dipikirkan warganet sebelum membuat konten, di antaranya tujuan dan tema, kalimat dan diksi yang digunakan, hingga uji kelayakan konten. “Ada empat risiko jika warganet membagikan konten sembarangan, yaitu bisa dianggap hoaks (jika informasi tanpa data valid), dianggap fitnah atau ujaran kebencian (jika mengkritik tanpa konteks), bisa mengurangi kepercayaan publik (jika berlebihan mengunggah konten, dan bisa terjerat pidana (jika melanggar hukum),” urainya.

Terakhir, paparan tentang keamanan digital Riswansyah Muchsin yang mengambil tema “Bijak Menggunakan Internet dengan Tidak menyebarkan Hoaks”. Dalam kesempatan ini, ia membagikan tips berinternet sehat agar warganet tak tersangkut pemberitaan hoaks. “Lakukan pemeriksaan berulang-ulang dengan tautan yang berbeda, misalnya tentang perkembangan Covid-19, carilah informasi dengan sumber lain yang tepercaya,” kata dia.  

Pelaksanaan webinar di Barru ini cukup menarik minat sekitar 93 peserta yang hadir secara virtual. Salah satunya, Rizki Riskullah yang bertanya tentang fenomena banyaknya warganet yang berpendapat tentang kinerja pemerintah, namun jarang direspon oleh pejabat terkait. Menjawab pertanyaan tersebut, Asrul Nur Iman mengatakan, umumnya pendapat yang dikemukakan masyarakat di media sosial tidak sesuai konteks, minim referensi, serta ketiadaan usulan solusi atas persoalan yang ada. Alhasil, kritik yang disampaikan itu memang kurang perlu ditanggapi secara resmi oleh pemerintah. Dalam acara tersebut, panitia menyediakan 10 voucher dengan nilai masing-masing Rp100.000 yang akan diberikan kepada 10 penanya terbaik. 

 Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif dari para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments