warnaplus.com-Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 9 Agustus 2021 di Makassar, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Pilih Pinjaman Online yang Aman dan Legal”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Digital Brand Communication, Runi Virnita Mamonto; Jeanny Julia selaku pemengaruh; praktisi komunikasi, Neneng Athiatul Faiziyah; dan dosen Andreas Adi Trinoto. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Richard Lioe dari Katadata. Kegiatan yang kembali digelar di Makassar ini diikuti oleh 635 peserta yang sudah mendaftarkan dirinya terlebih dahulu.Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Runi Virnita Mamonto yang membawakan tema “Jenis-jenis Transaksi Digital di Era New Normal”. Runi mengatakan bahwa pandemi turut mendorong peningkatan transaksi digital. “Transaksi digital adalah kenormalan baru di perekonomian dan keuangan digital Indonesia,” tutur Runi.
Berikutnya, Jeanny Julia menyampaikan materi berjudul “Etika Bisnis di Era Digital”. Jeanny menjelaskan, sektor bisnis banyak memanfaatkan media digital karena masyarakat menyukai budaya instan. Pemasar harus bertanggung jawab dan memegang etika dalam berbisnis daring karena konsumen sudah semakin cerdas. “Bisnis daring tidak hanya soal barang sampai ke tangan konsumen, tetapi juga mengenai penanganan komplain, dan solusinya,” katanya.
Sebagai pemateri ketiga, Neneng Athiatul Faiziyah membawakan tema “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Neneng menjelaskan tentang definisi budaya digital, perkembangan teknologi finansial beserta jenisnya, terutama P2P lending. “Terkait pinjaman daring, kalau kita bisa membayar dengan on-time dan tidak ada orang lain yang bisa dipinjami, boleh meminjam, apalagi dipakai untuk bisnis. Tetapi, jika masih ada yang lain yang tidak berisiko, saya tidak merekomendasikan (meminjam daring),” pesan Neneng.
Pemateri terakhir, Andreas Adi Trinoto menyampaikan tema “Memahami Pinjaman Online yang Aman dan Legal”. Ia mengatakan, pinjaman daring yang aman diawasi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tergabung di AFPI, memiliki website (digembok), alamat kantor dan nomor telepon jelas, ada logo OJK di aplikasinya, tingkat suku bunga wajar, serta punya layanan pelanggan yang mudah dihubungi.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Salah seorang peserta webinar, Lili, bertanya kepada Runi Virnita Mamonto. “Apa tips atau hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum bertransaksi digital? Apakah data dan uang kita aman?” tanya Lili. Runi Virnita Mamonto menanggapi, “Tips sebelum bertransaksi digital yang harus diperhatikan adalah kontrol diri, kenali kebutuhan, pahami aturan, dan etikanya. Terkait keamanan, ini merupakan concern semua pihak. Data kita yang ada di aplikasi itu biasanya data umum, nama, jenis kelamin, e-mail, tetapi kalau data yang lebih rinci seperti KTP atau surat rumah, kita perlu lihat lagi kebutuhannya apa,” terang Mamonto.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)