Wednesday, December 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesAgar Anak Tak jadi Pelaku Maupun Korban Perundungan Siber

Agar Anak Tak jadi Pelaku Maupun Korban Perundungan Siber

warnaplus.com- Sebanyak 654 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 27 September 2021 di Sinjai, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Mencegah, Menghadapi, dan Melawan Perundungan Digital”.

Program kali ini dipandu oleh Febrina Stevani sebagai moderator dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari pegiat literasi digital, Eryvia Maronie; pemengaruh dan motivator, Bintang Mokodompit; dosen Politeknik ATI Makassar, Asyraful Insan Asry; serta psikolog klinis, Gerdaningtyas Jadmiko. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, hadir sebagai pemateri pertama adalah Eryvia Maronie yang membawakan tema “Digital Skill: Keterampilan dan Pembelajaran Digital”. Ery anak-anak perlu memiliki literasi digital dan penguasaan alat saat belajar daring. Literasi digital ini mampu membuat anak kritis, kreatif dan inovatif, mampu memecahkan masalah, dan berkomunikasi lebih lancar. Ery juga membagikan beberapa hal yang perlu diperhatikan anak, guru, dan orang tua saat pembelajaran jarak jauh.

Berikutnya, Bintang Mokodompit menyampaikan materi berjudul “Cyber-bullying”. Sederhananya, berarti penindasan melalui dunia maya. Dampaknya bagi pelaku, antara lain cenderung bersikap agresif, berwatak keras, impulsif dan mudah marah, mau mendominasi orang lain, kurang berempati, dan dijauhi orang lain. “Anak yang alami perundungan siber menunjukkan ciri-ciri depresi, punya masalah kepercayaan pada orang lain, kekhawatiran berlebih, kurang motivasi, dan susah menyesuaikan diri dengan lingkungan,” jelas Bintang.

Sebagai pemateri ketiga, Asyraful Insan Asry membawakan tema “Digital Culture: Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”. Literasi digital bagi peserta didik mencakup peningkatan produktivitas, motivasi, mempermudah komunikasi, termasuk memahami kejahatan siber. “Bagi pendidik berarti meningkatkan pengetahuan mengenai sumber informasi berkualitas, meningkatkan kemampuan mendidik dengan memanfaatkan TIK, serta meningkatkan kemampuan membedakan realitas TIK dan sosial,” ucap Insan.

Pemateri terakhir, Gerdaningtyas Jadmiko, menyampaikan tema “Menganalisis Kasus Cyberbullying dan Cara Menghentikannya”. Bentuk perundungan siber yang terjadi pada anak-anak atau remaja, di antaranya menghasut anak-anak lain untuk mengucilkan seseorang, mengirim foto atau berbagi video memalukan, dan menulis kata-kata menyakitkan pada kolom komentar. Perilaku ini akan berdampak secara psikologis, sosial, dan kehidupan sekolahnya. “Cara menghentikannya, ajarkan pada anak membangun konsep diri yang baik, berani berkata tidak, beri dukungan penuh, cegah anak jadi pelaku, dan bangun rasa empati,” tuturnya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. 

Salah seorang peserta webinar, Zumiah, bertanya kepada Bintang Mokodompit. “Bagaimana memberi edukasi atau pengertian pada anak yang menjadi korban perundungan siber karena dikhawatirkan bisa menjadi trauma di masa depan?”. Menanggapi pertanyaan tersebut, Bintang menyarankan agar orangtua mengambil langkah pencegahan sebelum perundungan siber terjadi. “Jelaskan pada anak-anak tentang perundungan siber sekaligus beri teladan yang baik dengan bersikap sopan santun dalam ber digital,” terangnya. 

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments