Saturday, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlines“ANDO & RAMUAN AJAIB” PEMENTASAN DONGENG VIRTUAL SARANA EDUKASI BUDAYA ...

“ANDO & RAMUAN AJAIB” PEMENTASAN DONGENG VIRTUAL SARANA EDUKASI BUDAYA ANAK INDONESIA

warnaplus.com- Satu karya terbaru yang mengangkat budaya Indonesia hasil  kerjasama antara Wedhangan Q dengan Winson The Storyteller Family, bakat-bakat muda  dari Pedharma Desa dari SMK Bhakti Karya Parigi dan Anindhaloka akan digelar pada hari  Sabtu, 11 Desember 2021 pukul 14.00 – 15.00 wib. Gelaran yang diselenggarakan secara  virtual ini, mengangkat cerita mengenai warna warni budaya Indonesia yang dirangkum  dalam satu pementasan dongeng yang diperuntukan bagi anak-anak, para orang tua,  pengajar, dan masyarakat Indonesia secara luas.  

Puri Lestari, pemilik Wedhangan Q Jakarta, mengatakan, “Dari sekian banyak cerita rakyat  yang kita ingat saat kita masih kecil dulu, tapi rasanya saat ini hampir jarang populer di  kalangan anak-anak kita terutama yang berada di kota besar. Cerita rakyat seperti Timun Mas,  Si Kancil, atau cerita Bawang Merah Bawang Putih sebenarnya sangat penting untuk  diperkenalkan kembali karena sarat akan moral cerita tradisi Indonesia yang santun,  berwibawa, dan membumi. Berawal dari diskusi bersama Wiwin Dongeng dan keinginan  untuk memperkenalkan tradisi Indonesia termasuk ragam bumbu, makanan, dan minuman  khas Nusantara kepada anak-anak, kami akhirnya membuahkan inisiatif berupa kreasi kisah  dongeng yang menceritakan rempah Indonesia.”  

Miss Wiwin, dari Winson The Storyteller Family menambahkan “Dongeng bagi kebanyakan  orang merupakan sarana untuk memperkenalkan dunia di luar lingkup rumah dan keluarga  kepada anak-anak. Banyak penelitian yang menjelaskan bahwa dongeng adalah sarana untuk  mengenalkan wawasan dan tradisi budaya serta memunculkan pemahaman awal akan  toleransi kepada anak melalui penceritaan. Dongeng merupakan kesempatan pertama kita  untuk berimajinasi di masa anak-anak, dimana mereka diajak menyimak, mengandaikan,  membayangkan, atau bahkan memerankan menjadi tokoh – tokoh yang ada di kisah tersebut.  Ajakan berimajinasi dan enactment inilah yang menjadikan dongeng, media yang sangat  efektif untuk menyampaikan kisah dan pesan dalam budaya masyarakat. Kita seolah diajak  memasuki dunia yang penuh kemungkinan! Nilai-nilai, pesan, ataupun kearifan budaya lokal  sering kali diturunkan lintas generasi dalam bentuk dongeng. Kisah Putri Mandalika dari  Lombok misalnya adalah salah satu contoh dongeng yang berdasarkan nilai budaya dan  kearifan lokal.” 

Disrupsi proses pembelajaran selama masa pandemic COVID-19 bagi anak-anak juga  menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang tua dan juga pakar-pakar psikologi anak.  Interaksi pembelajaran secara tatap muka yang terganggu selama hampir dua tahun ini,  menjadikan inspirasi bagi Puri dan Wiwin untuk memberikan fasilitas dongeng yang interaktif  bagi anak-anak. Harapannya metode ini dapat memberikan sarana alternatif untuk 

menyampaikan pesan moral dan membantu pengembangan kognitif mereka yang terganggu  selama hampir dua tahun ini, selain juga menyampaikan pesan – pesan karakter Indonesia  yang terus berubah seiring dengan perkembangan zaman.  

Sinopsis dan Detail Pementasan Dongeng “Ando dan Ramuan Ajaib”  Cerita singkat “Ando dan Ramuan Ajaib”, Ando adalah seorang anak pemberani yang memulai  petualangannya dengan misi mengembalikan Putri yang diculik oleh para dewa. Awal cerita  dimulai dari kabar yang tersiar bahwa untuk mengembalikan putri tersebut diperlukan syarat  untuk membawa lima barang keramat sebagai sesaji bagi para dewa. Dalam perjalanannya  Ando pun mendapatkan banyak pengalaman dan kebenaran yang tak terduga, dimana ia  menemukan persahabatan, kepercayaan, janji yang teringkari, dan makna tanggung jawab.  

Pentas dongeng yang melibatkan 16 orang pemain ini, mengajak anak-anak mengeksplorasi  ragam kaya budaya dan hasil alam Indonesia. Puri menjelaskan, “Saya tidak menyangka  bahwa lemparan ide ini terus bergulir dan mendapat dukungan yang banyak dari berbagai  pihak termasuk Pedharma Desa dari SMK Bhakti Karya Parigi dan Anindhaloka yaitu sebuah  rumah komunitas yang berlokasi di Tangerang Selatan, terutama juga pengiat dongeng dari  Winson The Storyteller Family seperti Miss Wiwin, Kakek Uban, Kanaka, Anabel. Selain itu  pentas dongeng ini juga didukung oleh Fabrik+Ink dan Jayendra Studio selaku desain visual,  serta Beacon Strategy Group selaku konsultan komunikasi dan pemasarannya. Ini merupakan  Langkah yang perlu kami syukuri bersama bahwa acara ini dapat terselenggara dengan baik  berkat niatan gotong royong dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak.”  

Puri menambahkan, “Pandemi ini terbukti menjadi disrupsi untuk kita semua, kebiasaan kebiasaan baru ini bukan untuk ditakuti atau dijauhi, tetapi justru perlu kita rangkul dan  jadikan kesempatan. Pentas dongeng ini diharapkan justru bisa memberikan perspektif baru  bagi anak-anak maupun orang tua. Secara sadar kami melakukan eksplorasi untuk melakukan  pentas secara virtual. Untuk kedepannya kami berharap untuk bisa dilakukan secara live di  panggung sehingga interaksi kami lebih nyata, atau bahkan secara hybrid mengkombinasikan  virtual dan live sehingga bisa tetap menjangkau khalayak lebih luas lagi. “Ando dan Ramuan  Ajaib” kali ini kami bungkus dengan bentuk eksplorasi format baru melalui teknologi secara  virtual tapi tetap menggabungkan elemen interaktif dengan penonton.” 

Pentas dongeng perdana “Ando dan Ramuan Ajaib” ini terbuka untuk umum. Dimana  penonton diharapkan untuk mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui Google Form di  bit.ly/RegANDO1112 dengan menghubungi nomor pendaftaran di 0818-419997.  Pendaftaran dimulai pada tanggal 4 Desember 2021 sampai dengan tanggal 8 Desember  2021. Harga tiket pertunjukan terbagi menjadi dua kategori untuk tiket virtual seharga IDR  50,000,- dan paket tiket dengan virtual interaktif seharga IDR 65,000,-. Pentas dongeng  sendiri akan berlangsung dalam dua sesi, dimana sesi pertama jam 10.45 – 12.00 akan  diperuntukan bagi rekan – rekan media dan undangan, sementara sesi kedua dilakukan pada  pukul 14.00 – 15.00.  

Puri menambahkan, “Melalui pentas dongeng ini kami ingin mengajak keluarga Indonesia,  orang tua, anak-anak untuk duduk menyimak kisah imajinasi berdasarkan budaya yang sangat  dekat dengan keseharian kita. Kami berharap bahwa cerita kami ini bisa menjadikan ragam  budaya dan kekayaan alam Nusantara ini bukan hanya sekedar koleksi yang tertulis dalam 

buku-buku atau terpampang dalam museum-museum, akan tetapi bisa menjadi sarana  pembelajaran sedari dini yang melekat dalam kehidupan anak-anak selanjutnya. Pandemi ini  tidak akan pernah bisa dihindari dan mengajari kita semua untuk selalu beradaptasi dan  merespon perubahan-perubahan yang terjadi sehingga melahirkan sarana interaksi dengan  cara – cara baru tanpa meninggalkan esensinya. Pentas dongeng ini adalah hasil kolaborasi  multi-disiplin dan lintas generasi yang menjadi bukti bahwa sebuah karya bisa terlahir dan  menjadi hebat apabila dilakukan secara gotong royong untuk saling mengisi dan beradaptasi  dengan perubahan – perubahan. Bersama berjalan untuk mewujudkan eksplorasi baru dan  menemukan kenyamanan baru, melalui kisah imajiner yang telah hadir dalam kehidupan  manusia Indonesia selama ribuan tahun. Lagi pula siapa sih yang tidak suka didongengi?” (if)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments