Seiring dengan meningkatnya indeks literasi ekonomi syariah Indonesia yang tahun ini mencapai 23,3 persen, atau naik dari posisi pada tahun 2021 yang sebesar 20,1 persen, memang memberikan kegairahan tersendiri di kalangan pelaku bisnis produk halal dalam mengikuti ajang pameran bisnis. Salah satunya pada ajang Muslim Life Fair yang diselenggarakan oleh Lima Events bersama dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI).
Sejak 2019 digelar, Muslim Life Fair yang berkonsep Bussiness to Costumer (B to C) ini diikuti tidak kurang dari 200 peserta. Bahkan di skala Business to Business (B to B) Muslim Lifefest & Trade yang Agustus 2022 digelar di ICE BSD Tangerang mencapai 300 peserta.
Sebagai pamungkas tahun ini, rupanya Bandung yang notebene dikenal kota kreatif UMKM Juara ini memikat sebanyak 230 exhibitor dari 150 brand, 59 brand diantaranya berasal dari Jawa Barat dan 85 brand dari luar Jawa Barat.
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Dr. Sutan Emir Hidayat, Sp.P, MBA yang membuka resmi Muslim Lifefair di Bandung Convention Centre hari ini (9/12) sangat mengapresiasi semangat pelaku UMKM yang penuh optimisme saling berjejaring, berkolaborasi dalam memperluas akses pasar melalui Muslim Lifefair.
Hal ini mengindikasikan adanya kesadaran yang mulai tertanam di benak pelaku usaha UMKM halal, bahwasanya Indonesia sudah saatnya harus bangkit menjadi pemain utama, tak hanya melulu sebagai konsumen, melainkan beralih menjadi produsen produk halal yang siap bersaing di market global.
KNEKS pun memberikan penghargaan tinggi atas komitmen penyelenggara Muslim Life Fair yang konsisten menggelar event Muslim Life Fair sejak 2019. Muslim Lifefair terus bertumbuh membentuk ekosistem pengembangan UMKM berorientasi ekspor. Melalui ikhtiar ini tentu saja impian Indonesia menjadi Pusat Produsen Produk Halal Tahun 2024 semakin nyata,”
Saat ini, kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional dari sektor makanan, fashion, pariwisata dan pertanian pun patut diperhitungkan. Menurut Data Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, mencapai sekitar 25 sampai 26 persen pada kuartal II 2022, tumbuh sekitar 4,37 persen atau kurang dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44 persen.
“KNEKS akan terus mendorong upaya kreatif dan proaktif untuk percepatan menuju Indonesia sebagai Global Hub 2024,” tandas Dr. Sutan Emir Hidayat dalam pembukaan Muslim Life Fair pagi tadi.
Untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi Global Halal Hub pada tahun 2024, peran dari UMKM dan Kawasan Strategis Ekonomi di Indonesia menjadi sangat signifikan.
Meningkatnya gaya hidup halal di Indonesia menciptakan pasar yang baik di tingkat domestik, ditambah dengan adanya kemudahan berusaha di Kawassan Strategis Ekonomi seperti di KPBPB dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) membuat semakin mudahnya akses untuk menjangkau pasar global.
“Apalagi dengan semangat pelaku UMKM ikut pameran adalah bagian dari dakwah agar masyarakat muslim semakin menyadari dan memahami gaya hidup halal sesuai syariah, pastinya ikhtiar ini memiliki nilai tersendiri sehingga Allah selalu memberikan rahmat-Nya yang besar,” ujar Direktur Lima Events, Deddy Andu.
Turut hadir dalam pembukaan Muslim Life Fair, wakil ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat Lina Marlina Ruzhan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Dinas, Dinas Koperasi & Usaha Kecil Jabar, dan Wakil Direktur Binmas Polda Jabar.
Dalam sambutannya, Lina Marlina Ruzhan mengatakan, selama pandemi justru memberikan peluang bagi UMKM untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas yang menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat yang berubah pasca pandemi. Bahkan, mereka pun jadi terdorong melek digital dengan menjual produknya secara online.
Pada momen pameran seperti Muslim Life Fair, meski pandemi belum sepenuhnya selesai, menurut Lina Marlina, merupakan kesempatan bagi pelaku usaha untuk kembali eksis. “Ada kepuasan tersendiri bagi pelaku usaha ketika bisa memajang atau memperlihatkan produknya di Muslim Life Fair karena semebum hanya berjualan secara online,” ungkap Lina Marlina.
—-
Terkait skalasi pelaku produk bisnis halal go to export, pada kesempatan Muslim Life Fair ini, KPMI melakukan penandatanganan MoU kerja sama ekspor dengan ASEAN Mall Thailand. Ketua KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung berharap pelaku UMKM bisnis halal bisa lebih memanfaatkan peluang dan tak berhenti berinovasi, berkreasi dan memperluas jejaring. Yang berbeda dari Muslim Life Fair kali ini, untuk kepesertaan juga dihadirkan
pelaku bisnis dari jejaring KPMI di manca negara, yaitu Malaysia, Mesir dan Tunisia.
Sebagai wadah para pelaku bisnis dalam berikhtiar bermuamallah yang sesuai syariat dan sunnah Rosulullah, KPMI bersama dengan Nudira Learning Center, Aspenku.com dan Hibbu Creative House juga memiliki program khusus Export Academy, yang merupakan sebuah ekosistem pengembangan SDM ekspor.
Mengusung tema #NgariungBareng, selama tiga hari (9-11 Desember 2022), pengunjung disuguhi beragam produk muslim dengan harga spesial, mulai dari produk modest fashion, kosmetik halal, islamic education, hobbies and communities, islamic book & publisher, halal travel, produk anak, properti syariah, wedding islami, multi product, hingga kuliner halal aman & sehat (KHAS).
Event pun semakin semarak karena setiap hari digelar acara yang bermanfaat seperti bincang santai bersama Ustadz Badrusalam, Lc., Dr. H. Tonton Taufik R., ST., MBA (Al Ma'soem), Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi, Ustadz Abu Umar Indra, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc., Dr. H. Dede Rodliyana (Anggota Komisi Fatwa MUI Jabar), Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., Ustadz Resa Gunarsa, Lc., yang mengulas tema menarik, aktual tentang gaya hidup islam, dan kewirausahaan syariah.
Tidak ketinggalan, sharing kesehatan bersama dr. Zaidul Akbar, Belajar Ngomong on Stage bersama Bang Kevin @abushofiya_. Acara bersama MBI BANDUNG, kasisolusi, Saudia Airlines dan Shafwah Holidays, Hijra Bank, DT Peduli, BPJPH, MUI Jawa Barat, Kanwil Kemenag Jawa Barat, dan bincang-bincang tentang Muslim Couple Goals bersama pemain film yang telah hijrah Dimas Seto dan Dhini Aminarti (Kahf & Wardah).
Bagi keluarga muslim, Muslim Life Fair menjadi salah satu pilihan destinasi keluarga di akhir pekan. Berbagai wahana permainan edukatif tradisional dan Kids Play Ground persembahan AskTarra dan KaktusQulucu siap menjadi bagian dari hiburan anak- anak yang menyenangkan.
Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) didirikan pada tahun 2010 di Bogor oleh beberapa assatidzah dan pengusaha muslim yang memiliki keinginan kuat menyebarluaskan ilmu tentang bagaimana pengusaha muslim melaksanakan dan mengelola usahanya sesuai dengan contoh yang diberikan oleh Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan para sahabat رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ serta generasi Islam terdahulu agar selamat dunia dan akhirat.
KPMI berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam menjalankan program serta kegiatannya selalu berpedoman dan berlandaskan pada Akidah Islam yang lurus dan menjalankan ketentuan-ketentuan sesuai Syari’at Islam, berdasarkan Al Quran dan Hadits yang shahih sesuai dengan pemahaman salafush shalih (ulama-ulama shaleh terdahulu).
Saat ini anggota KPMI tersebar di 45 Korwil, 42 Korwil Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dan 3 Korwil di luar negeri. Anggota KPMI yang terdaftar berjumlah lebih dari 48.000 orang baik yang sudah jadi pengusaha maupun calon pengusaha.