Di awal tahun 2024, aku kehilangan anjing satu satunya yang sudah 3 tahun ini selalu bersama dan menemaniku, namanya Hugo. Anjing asli Bali ini sangat setia, 3 hari lamanya dia menghilang tak kembali ke rumah, berbagai upaya aku lakukan untuk menemukannya.
Untungnya Hugo ketemu, dia lari ke arahku, tangisku pun terenyuh, dalam hati aku berjanji akan selalu menjaganya. Betapa seekor anjing mampu membuat tuannya merasa
kehilangan.
Kita merasa memiliki ketika kehilangan, ketika ada di samping kita, dia didiamkan.
Inspirasi tentang Kesetiaan ternyata aku dapatkan dari keseharianku bersama Hugo, dari
lingkungan terdekatku, tanpa aku sadari, kesetiaan Hugo kepadaku tiada tara. Kemanapun aku pergi, dia ikuti aku. Kesetiaan inilah yang menginspirasiku untuk selalu percaya
dan berpegang teguh pada semangat dalam berkarya. Ada kalanya sebagai designer kita
ingin meninggalkan apa yang sudah kita perjuangkan selama ini. Tetapi, karena Kesetiaan
inilah yang mengajarkan aku untuk bersabar menanti hari baik, ketika hari yang berat
datang. Aku yakin jiwa yang bersabar itu berkatnya akan panjang.
Kesetiaan juga bisa menjadi simbol dimana seorang wanita mengidam-idamkan pasangan hidupnya. Diikat dengan janji setia sehidup semati. Tiada hari yang paling dinantikan dari seorang wanita selain hari pernikahan dengan orang yang dicintai.
Di koleksi kali ini Digo Designs menampilkan beberapa pilihan tampilan di hari berbahagia
untuk calon pengantin. Masih mengangkat ‘Sustainable Bride’ kami mengambil sisa-sia
kain dari limbah produksi kami. Di kombinasi dengan taplak bekas, rajutan-rajutan yang
dibuat dengan tangan dijalin indah menjadi rangkaian busana pengantin.
Pemilihan warna dalam koleksi ini mengambil inspirasi dari mana kami berasal, Bali.
Warna hitam dan putih dengan aksen warna merah adalah simbol dari Tridatu. Warna dan
corak dalam koleksi ini ditata sesuai dengan warna asli dari taplak-taplak yang sudah
kami kurasi, tanpa menghilangkan keindahannya masing-masing.
Untuk pertama kalinya dalam koleksi ini, kami menggunakan Kain Batik. Dikurasi dengan
apik, Kain Batik ini di dapatkan dari thrifting di Pasar Beringharjo Jogja, juga di toko lokal
batik di sekitaran Jogja sebagai salah satu upaya dari sustainability.
Untuk aksesoris dari koleksi ini, kami masih menggunakan teknik beading yang
diaplikasikan ke dalam kalung dan juga tas kecil. Semua beading yang kami gunakan di
koleksi ini di aplikasikan secara manual dengan tangan. Bahannya juga kami dapatkan
dari toko lokal di Bali.