Friday, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeConventions“Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Digital Serta Perkuat Ekosistem Fintech, OJK bersama...

“Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Digital Serta Perkuat Ekosistem Fintech, OJK
bersama AFTECH, AFSI dan AFPI Kembali Gelar The 6th Indonesia Fintech Summit &
Expo (IFSE) dan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024”

Jakarta, 4 November 2024 – Peningkatan ekonomi digital di Indonesia tidak lepas dari berbagai
inovasi yang ada pada sektor tersebut. Mulai dari perkembangan industri fintech, pertumbuhan E-
commerce yang pesat, peningkatan proses digitalisasi UMKM, serta dorongan Pemerintah berupa
kebijakan dan regulasi yang mendukung berkembangnya ekonomi digital. Hal tersebut memberikan
peluang besar bagi perkembangan industri fintech di Indonesia yang didukung oleh tingginya pengguna
internet sejumlah 221 juta orang dengan penetrasi penggunaan ponsel pintar sebesar 233 juta
pengguna. Selain itu, demografi Milenial dan Generasi Z menjadi populasi mayoritas signifikan yang
mencakup sekitar 53,821% dari total penduduk Indonesia, hal ini selaras dengan Laporan Asosiasi
Fintech Indonesia (AFTECH) Annual Member Survey (AMS) 2024 yang menunjukan bahwa pengguna
fintech mayoritas adalah generasi Millenials dan Generasi Z mencapai 68,7%. Berdasarkan laporan
Google, Temasek, dan Bain, Gross Merchandise Value (GMV) internet Indonesia meningkat hingga
USD 82 miliar. Dari sisi Pemerintah pun menargetkan pada tahun 2025, ekonomi digital di Indonesia
dapat menembus angka USD 109 miliar yang didukung oleh data East Ventures Digital
Competitiveness Index 2023, ekonomi digital Indonesia dapat melonjak hingga USD 360 miliar pada
2030.

Tren ekonomi digital yang terus meningkat tentu perlu diimbangi dengan pengetahuan dan edukasi
yang baik, mengingat masyarakat menjadi penggerak utama ekonomi digital di Indonesia. Menurut
hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang dirilis OJK, saat ini angka
indeks literasi keuangan Indonesia berada di angka 65,43%, sedangkan, Indeks Inklusi Keuangan
berada di angka 75,02%. Indeks inklusi keuangan yang lebih besar dibandingkan dengan indeks literasi
keuangan menunjukkan masih terdapat ketimpangan edukasi dan literasi dari pengguna jasa keuangan
sehingga menjadi tantangan bersama bagi pelaku industri keuangan terutama terkait perlindungan
konsumen. Perlu ada sinergi antara pemerintah selaku regulator serta pelaku industri untuk terus
meningkatkan inklusi serta literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini penting agar potensi
ekonomi termasuk ekonomi digital yang sangat besar dapat dicapai dengan optimal melalui
pemahaman yang baik dari masyarakat selaku penggerak perekonomian.

Sebagai langkah bersama untuk memperkuat industri fintech dan ekosistem ekonomi digital Indonesia,
OJK bersama AFTECH, Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Asosiasi Fintech Pendanaan
Indonesia (AFPI) serta pelaku industri kembali bersinergi menyelenggarakan The 6
th Indonesia
Fintech Summit & Expo (IFSE) 2024 yang akan berlangsung pada 12 – 13 November 2024 berlokasi
di The Kasablanka Hall Jakarta dengan mengusung tema “Technology Convergence: Shaping the
Future of Finance and Beyond”. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi informasi mengenai
perkembangan dan isu-isu terkini di bidang fintech dan inovasi keuangan digital bersama dengan
regulator dan praktisi industri baik di tingkat domestik maupun global. Kegiatan IFSE ini merupakan
acara puncak dari pelaksanaan Bulan Fintech Nasional (BFN) selama satu bulan penuh mulai 11November 2024 yang bertepatan dengan momentum Hari Fintech Nasional hingga 12 Desember 2024.
Ragam topik terkait financial planning, literasi keuangan, keamanan digital, serta outlook industri fintech
di tahun 2025 akan dibahas pada kegiatan yang menargetkan 500 – 750 peserta conference dari
pelaku industri Fintech, pemerintah, lembaga internasional, think tank, dan akademisi
Pada acara pre-event media gathering di Gedung OJK Menara Radius Prawiro, Senin (04/11), Kepala
Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan
Digital dan Aset Kripto (IAKD) OJK – Bapak Djoko Kurnijanto menyatakan bahwa tema acara tahun
yaitu Technology Convergence, Shaping the Future of Finance and Beyond, menandai bahwa
emerging global issue itu adalah terkait teknologi. Lebih lanjut, Djoko menyampaikan bahwa terdapat
empat tantangan utama dalam mengembangkan potensi digital khususnya di bidang inovasi teknologi
sektor keuangan (ITSK).
“Pertama, pertumbuhan ITSK Indonesia yang bergantung pada investasi di sektor fintech. Kedua,
perlunya regulasi yang memadai. Ketiga, ketersediaan sumber daya yang kompeten, dan terakhir
adalah terkait integrasi dan kolaborasi,” jelas Djoko.
Selain itu, Djoko juga menekankan bahwa OJK terus berkomitmen mendukung penuh dalam
penyelenggaraan Indonesia Fintech Summit 2024 sebagai langkah sinergi dan kolaborasi antara
regulator, asosiasi industri dan pemain industri untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang
berdaya saing dan aman.
“Kami berharap bahwa IFSE dan BFN 2024 dapat menjadi wadah yang efektif untuk industri dapat
terus melakukan inovasi bukan hanya dalam pengembangan produknya namun juga meningkatkan
kolaborasi dengan berbagai sektor bisnis dalam memperkuat ekosistem keuangan digital,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal AFTECH Budi Gandasoebrata menyatakan, “The 6th IFSE dan BFN merupakan
media untuk berdialog antara regulator dan industri, serta menjadi platform bagi para pelaku industri
fintech untuk menampilkan inovasi produknya. Pemangku kepentingan dari OJK, Bank Indonesia (BI),
Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta stakeholders penting lainnya
dijadwalkan akan turut serta hadir sebagai pembicara. Selain itu, berbagai perusahaan fintech juga
akan menyelenggarakan berbagai program promosi di sepanjang BFN. Sebagai Asosiasi yang resmi
ditunjuk oleh OJK untuk mewadahi pelaku industri fintech, ajang The 6th IFSE dan BFN juga menjadi
platform bagi para perusahaan fintech untuk memperoleh insights regulasi terkini dan sekaligus
menampilkan inovasi terbarunya kepada masyarakat.
Sebagai salah satu mitra penyelenggara, Ketua Umum AFSI, Ronald Yusuf Wijaya menyambut
antusias penyelenggaraan The 6th IFSE dan BFN 2024, yang dipandang sebagai kesempatan strategis
untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan digital syariah di Indonesia. “Dengan peringkat ketiga
dalam Global Islamic Fintech Report 2023/24 sebagai negara yang paling mendukung pertumbuhan
fintech syariah, serta didukung oleh jumlah penduduk muslim yang besar, Indonesia berpotensi kuat
untuk menjadi pusat ekonomi syariah berbasis fintech, yang dapat memperluas akses keuangan bagi
masyarakat. AFSI siap memanfaatkan momentum ini dengan menghadirkan 32 program unggulan
selama BFN, yang mencakup penguatan ekosistem keuangan digital syariah, literasi, dan peningkatan
talenta digital muda, yang menargetkan segmen generasi muda, profesional, UKM, perempuan, dan
penyandang disabilitas”.
The 6th IFSE 2024 juga melibatkan kolaborasi dengan AFPI sebagai mitra penyelenggara, Sekretaris
Jenderal AFPI, Tiar Karbala melengkapi “penyelenggaraan The 6th IFSE dan BFN 2024 membawa
misi penting yang dapat memberikan dampak penting bagi industri fintech pendanaan dalam
memperkenalkan fintech lending sebagai solusi inklusif yang mampu menjawab kebutuhan pendanaan
UMKM”. Lebih lanjut Tiar berharap dengan partisipasi AFPI dalam penyelenggaraan The 6th IFSE dan
BFN 2024 dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat dan UMKM tentang dampak positif
penggunaan fintech lending dalam memberikan akses pembiayaan dalam pengembangan usaha,
Menutup kegiatan media gathering, Sekretaris Jenderal AFTECH, Budi Gandasoebrata,
menyampaikan “terima kasih kepada mitra kami yang sigap dan saling bahu-membahu untuk kesuksesan The 6th IFSE dan BFN 2024 termasuk kepada rekan rekan media yang selalu mendukung
dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait ragam produk dan layanan fintech di
Indonesia.”

The 6th IFSE dan BFN 2024 juga turut mengajak masyarakat untuk memeriahkan kampanye digital GueAFIN & #SiPalingFintech yang diharapkan dapat meningkatkan antusias publik untuk menjadi individu yang paling mengerti fintech sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif kepada
lingkungan sekitarnya untuk mengenal, memanfaatkan dan menggunakan ragam produk dan layanan
fintech dalam mendukung aktivitas sehari-hari dan mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia.
Bersama, ikuti BFN dan The 6th IFSE 2024 dengan melakukan pendaftaran melalui
www.bulanfintechnasional.com dan jadi #SipalingFintech.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments