Jakarta, Agustus 2024 — Worldwide Olympic Partner dan Es Krim Resmi Timnas Olimpiade Indonesia, Aice Group, mengapresiasi prestasi yang dicapai oleh beberapa atlet nasional yang pulang ke Indonesia selepas bertanding di Olimpiade Paris. Diantaranya, Diananda Choirunisa atlet panahan Indonesia pertama yang mencetak sejarah, mampu menembus perempat final nomor perorangan putri.
Aice menjelaskan bahwa momen saat ini perlu dirayakan sebagai hasil perjuangan keras dari para atlet Indonesia yang pulang minggu ini. Khususnya, dari cabang olahraga panahan, lari, dayung, menembak, dan bulu tangkis.
Sylvana, Senior Brand Manager AICE Group, menyatakan Aice sangat sangat bangga atas usaha maksimal dan perjuangan yang telah dilakukan para atlet Indonesia di Olimpiade kali ini. Kepulangan para atlet tersebut menandai akhir dari perjalanan panjang yang dimulai dengan latihan intensif dan kompetisi yang ketat. Mereka telah berjuang di tengah tekanan dan persaingan global untuk mewakili Indonesia dengan kebanggaan.
“Dukungan kami terhadap mereka bukan hanya tentang sponsor, tetapi juga tentang komitmen untuk mendorong dan memotivasi mereka mencapai yang terbaik. Penyambutan ini adalah bentuk apresiasi kami yang tulus terhadap usaha dan dedikasi mereka selama ini,” jelasnya.
Para atlet yang pulang ke tanah air, antara lain pelari atletik nomor lari 100 meter Lalu Muhammad Zohri, empat atlet panahan yaitu Arif Dwi Pangestu, Diananda Choirunisa, Rezza Octavia, serta Syifa Nur Afifah Kamal, atlet tembak Fathur Gustafian, atlet dayung La Memo, serta ganda putra bulu tangkis Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto.
Meskipun para atlet tersebut belum berhasil membawa pulang medali Olimpiade, namun Aice menilai semangat dan perjuangan mereka harus diapresiasi. Terutama untuk catatan sejarah yang telah ditunjukkan oleh Diananda Choirunisa di ajang Olimpiade.
“Para atlet ini telah menunjukkan dedikasi dan kerja keras yang menginspirasi rakyat Indonesia. Acara penyambutan ini dirancang untuk memberikan penghargaan yang layak bagi mereka dan merayakan setiap semangat dan dedikasi para olimpian,” tambah Sylvana.
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) II Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Desra Firza Ghazfan menyatakan, para atlet yang datang ini merupakan manusia-manusia unggul. Mereka mewakili ratusan juta penduduk Indonesia untuk berlaga dalam hajatan olahraga terbesar di dunia. “Selamat datang pahlawan kita. Kami bangga sekali dengan kalian semuanya. Perjalanan kalian masih panjang, jadi jangan kecil hati, semangat terus, mendulang emas,” ucap Desra.
Menurutnya, apapun hasil yang didapatkan selama bertanding di Paris, para atlet ini telah pulang kembali dengan menyandang gelar olympian atau peserta Olimpiade dan ini merupakan kebanggaan tersendiri. “Jadi sebuah kebanggaan kalian pulang setelah membawa titel olympian. Kami bangga sekali dengan kalian semuanya. Tetap terus berprestasi, tetap terus berusaha untuk membuat lagu Indonesia Raya berkumandang di luar sana,” tegas Desra.
Selain menjadi momen perayaan, NOC dan Aice Group menilai seremoni penjemputan atlet ini sebagai momentum untuk menatap masa depan olahraga Indonesia. Para atlet yang pulang tersebut pun sepakat bahwa semangat kebangsaan dan solidaritas yang terbangun, mendorong mereka meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di masa mendatang.
Sebagai merek es krim terkemuka di Indonesia, AICE tidak hanya berfokus pada produk berkandungan terbaik dan berkualitas tinggi, tapi juga berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan olahraga dan atlet Indonesia. Dukungan tersebut menjadi implementasi nilai inti perusahaan dalam mempromosikan kesehatan, kebugaran, dan pencapaian prestasi.
“Prestasi yang diraih oleh para atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024 merupakan bukti nyata bahwa olahraga Indonesia terus berkembang. Aice percaya bahwa setiap atlet memiliki potensi untuk mencapai puncak dan bertekad untuk terus mendukung mereka dalam setiap langkah perjalanan mereka. Dengan dukungan dari semua pihak, olahraga Indonesia akan semakin maju dan mampu meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di masa mendatang,” kata Sylvana.
Komitmen Medali Olimpiade yang Akan Datang
Dalam kesempatan yang sama, atlet Diananda Choirunisa mengungkapkan kebanggaannya dapat berkompetisi di level tertinggi dan berbagi perasaannya saat kembali ke tanah air. Animo dukungan yang masif dari rakyat Indonesia membuatnya makin bersemangat untuk terus berlatih dan mendapatkan medali di olimpiade dan perhelatan penting level dunia lainnya.
“Berkaca dari pertandingan-pertandingan saya, sebenarnya target saya emas. Tetapi ya tahu sendiri ya, mungkin Allah punya rencana lain. Dan kembali ke tanah air dengan pencapaian ini sangat berarti bagi saya dan seluruh tim. Kami sangat bersyukur atas dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia,” ungkap Diananda yang telah mencatatkan 670 poin dari 12 set di Olimpiade Paris, skor terbaik di sepanjang kariernya.
Selain itu, Diananda juga bersyukur atas dukungan dari Aice, yang menjadi suntikan semangat bagi dirinya dan atlet Indonesia lainnya dalam berkompetisi di ajang multi-event terbesar di dunia. “Terima kasih kepada Aice yang telah mendukung kami, para atlet Indonesia, yang berjuang di Olimpiade Paris 2024. Dukungan penuh dari Aice memberikan semangat tambahan kepada kami selama pertandingan.”
Langkah Diananda terhenti di perempat final, setelah kalah dramatis dari atlet Perancis Lisa Barbelin. Meski demikian, sebelum Olimpiade, Diananda telah menorehkan banyak prestasi seperti medali emas di SEA Games Kuala Lumpur dalam kategori individu putri dan medali perak dalam kategori beregu campuran.
Di tahun 2018, ia juga memenangkan medali perak pada Asian Games Jakarta-Palembang dalam kategori beregu campuran bersama Riau Ega Agatha. Diananda banyak berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan dunia mewakili Indonesia.
Sementara itu, bagi atlet dayung La Memo, persaingannya di Olimpiade kali ini lebih ketat. La Memo menutup kiprahnya di Olimpiade Paris 2024 dengan posisi ketiga dalam final E. La Memo terpaut tipis dari posisi pertama saat menjalani perlombaan terakhirnya dalam final E nomor single sculls putra.
Dari olahraga lari, Lalu Muhammad Zohri juga telah menunjukkan kerja kerasnya dengan lolos dari babak pertama. Gagal melanjutkan langkahnya ke babak semifinal, sprinter berusia 24 tahun itu hanya mampu finis di urutan keenam dalam heat 1 setelah mencatatkan waktu 10,26 detik.
Zohri sendiri adalah atlet yang telah banyak memenangkan medali di berbagai pertandingan internasional, seperti SEA Games Kamboja 2023, di mana ia meraih medali emas dalam relay 4×100 m dan medali perunggu dalam nomor 200 m. Selain itu, ia juga meraih emas di ASEAN University Games Indonesia 2024.
Sementara atlet menembak Indonesia, Fathur Gustafian, juga telah menunjukkan semangat dan upaya maksimalnya di Olimpiade pertamanya ini. Meskipun perjuangan Fathur harus terhenti di babak kualifikasi Olimpiade Paris 2024, namun semangatnya tetap tinggi untuk menghadapi berbagai kompetisi di masa depan. Ia dan beberapa atlet yang pulang ke tanah air ini, meyakini semangat latihan dan usaha mencapai prestasi tertinggi mereka makin meningkat setelah olimpiade kali ini.