Wednesday, March 12, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeBisnisBeri Pembekalan kepada Para Calon Duta Besar RI, Mendag Busan Dorong Sinergi...

Beri Pembekalan kepada Para Calon Duta Besar RI, Mendag Busan Dorong Sinergi Perluasan Pasar Ekspor

Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso, atau Mendag Busan, memberikan
pembekalan kepada para Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI pada Selasa, (11/2) di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta. Dalam pembekalan tersebut, Mendag Busan menyampaikan, Kementerian Perdagangan mengajak para calon duta besar bersinergi untuk memperluas pasar ekspor pada negara penempatan. Ia berharap, sinergi dengan Kemendag dapat mewujudkan target pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025.

Pembekalan yang dihadiri Mendag Busan mengangkat tema “Sinergi Bersama dalam Mencapai Target Perdagangan Nasional”. Pembekalan ini diikuti 32 calon duta besar RI. Turut mendampingi Mendag Busan, yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi.

“Selamat kepada 32 calon duta besar atas penugasan yang diberikan. Semoga Bapak dan Ibu dapat bersinergi dengan Kemendag dalam memperluas pasar ekspor ke negara penempatan hingga target pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025 tercapai,” tutur Mendag Busan.

Menurut Mendag Busan, dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti produk domestik bruto (PDB) dunia, PDB Indonesia, nilai tukar, serta harga komoditas dunia, ekspor nasional Indonesia ditargetkan akan tumbuh sebesar 7,1 persen pada 2025 atau senilai USD 294,45 miliar.

Mendag Busan juga mengajak para calon duta besar agar dapat mendukung tiga program utama Kemendag. “Fokus kerja Kemendag ada pada tiga hal utama, yaitu pengamanan pasar dalam negeri; perluasan pasar ekspor; serta usaha mikro, kecil, dan menengah berani inovasi dan siap adaptasi ekspor (UMKM BISA Ekspor),” ungkap Mendag Busan.

Mendag Busan menyampaikan, memasuki 2025, ekonomi dan perdagangan terproyeksi akan lebih baik. Beberapa lembaga dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025 akan tumbuh pada kisaran 2,7—3,2 persen, sedikit lebih baik dibanding 2024. Sementara itu, volume perdagangan dunia diproyeksikan meningkat 3,4 persen.

Penguatan Diplomasi Perdagangan

Mendag Busan menjelaskan, dalam mendukung target pertumbuhan ekspor, Kemendag berkomitmen untuk memperluas pasar ekspor dengan penguatan diplomasi perdagangan. Upaya ini ditempuh, antara lain, melalui penyelesaian perundingan, sengketa perdagangan, serta partisipasi pada forum internasional. Hingga saat ini, setidaknya telah terimplementasi 19 perjanjian dagang, tertandatangani dan teratifikasi 10 perjanjian, serta sedang dirundingkan 16 perjanjian lainnya.

Mendag Busan pun meminta sejumlah dukungan untuk penguatan diplomasi perdagangan kepada para calon duta besar. Pertama, dukungan melalui pembukaan akses pasar dan upgrading perundingan dengan negara-negara mitra di berbagai forum, baik bilateral, regional, maupun multilateral. Kedua, dukungan penyusunan informasi pasar. Mendag Busan mengharapkan peran perwakilan dalam merespons isu-isu yang berkembang di negara akreditasi seperti isu perdagangan hijau dan berkelanjutan. Ketiga, dukungan pemanfaatan instrumen trade remedies antidumping, antisubsidi, serta safeguard secara masif dan efektif untuk melindungi industri dalam negeri.

Mendag Busan menyampaikan kepada para calon duta besar, Kemendag memiliki 46 perwakilan perdagangan yang meliputi 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 24 Atase Perdagangan, 1 Konsul Perdagangan, 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), dan 1 Duta Besar di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Para perwakilan perdagangan ini saya tugaskan membawa misi peningkatan ekspor yang
berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perbankan, dan lembaga terkait lainnya,” tegas Mendag Busan.

Mendag Busan juga mendorong dan memfasilitasi ekspor ke pasar negara berkembang (emerging market), serta mendukung transformasi struktur ekspor. Upaya ini mencakup transformasi komoditas mentah yang bernilai tambah rendah menuju produk ekspor berbasis manufaktur berteknologi tinggi dan menengah sebagai bagian dari dukungan program hilirisasi dan industrialisasi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments