Jakarta, 31 Agustus 2019. BNI Syariah menawarkan kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran untuk berbagai aktivitas yang menunjang halal lifestyle dengan menggunakan kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai promo menarik yang ditawarkan di event BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019, yang disampaikan disela acara Talkshow bertajuk “Hijrah dengan Hasanah Card” dengan tema “Life Goes Beyond Travel” di JCC Senayan, Sabtu (31/8).
Hadir sebagai narasumber dalam Talkshow ini Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan BNI Syariah, Endang Rosawati bersama bintang tamu Mario Irwinsyah dan Ratu Anandita.
Beberapa promo BNI iB Hasanah Card yang ditawarkan diantaranya adalah one day approval aplikasi BNI iB Hasanah Card dengan membawa dokumen lengkap, top up limit sementara bagi nasabah yang ingin bertransaksi namun limit kurang selama event berlangsung, free handling cost Rp 1,5 juta untuk pembelian paket umroh di NRA Travel, cicilan 0% selama 12 bulan paket wisata halal ke berbagai destinasi seperti Jepang, Korea dan Bangkok, dan cashback hingga Rp 5 juta apabila bertransaksi di event BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019.
SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi berharap dengan adanya promo transaksi ini bisa meningkatkan bisnis kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card.
“Kami targetkan sales volume kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card Rp 1,2 triliun pada akhir tahun 2019,” kata Iwan. Sedangkan target outstanding atau tagihan yang tertahan sampai akhir 2019 sebesar Rp 377 miliar dengan target NPF diangka 3%.
Kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card memiliki perbedaan dengan kartu kredit bank konvensional. Yaitu akadnya berdasar syariah; tidak ada denda keterlambatan dan tidak ada biaya overlimit; dan pengenaan biaya yang sudah jelas di depan, yaitu monthly fee sehingga biaya yang dikenakan ke nasabah sudah dapat diketahui didepan.
Kartu pembiayaan ini hanya dapat bertransaksi di merchant halal di seluruh dunia pada merchant yang berlogo MasterCard. Jika pengguna BNI iB Hasanah Card menggunakan kartu pembiayaan ini untuk transaksi di merchant non halal seperti pub, diskotik, tempat perjudian, karaoke, escort services maka akan otomatis tertolak.
BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019 adalah pameran haji dan umroh terbesar dan terlengkap di Indonesia, yang diselenggarakan oleh BNI Syariah bekerja sama dengan Arrayan Multi Kreasi (AMK) pada 30 Agustus – 1 September 2019 di JCC, Senayan.
Melalui BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019, BNI Syariah tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan, namun juga sebagai aggregator bisnis dan kolaborator bagi segenap stakeholders.
Pada hari kedua penyelenggaraan BNI Syariah Islamic Tourism Expo, juga disuguhkan berbagai mata acara menarik selain Talkshow Hijrah dengan Hasanah Card, diantaranya Talkshow Jurus Sehat ala Rasulullah bersama Ustad Zaidul Akbar, Talkshow Perencanaan Haji Sejak Dini, Talkshow Info Produk BNI Life Syariah, dan penampilan dari Fatin Shidqia.
Tentang BNI Syariah
BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,94% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, fasilitas 24 jam BNI Call (021-1500046), SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu 349 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh lebih dari 1.746 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah. *
Campaign #Pilihcarabaiknya
Saat ini BNI Syariah menggunakan campaign #pilihcarabaiknya sebagai komitmen untuk terus memberikan kebaikan bagi stakeholdersnya, dimana dalam hidupnya manusia dihadapkan dengan berbagai #pilihcarabaiknya sejak membuka mata di pagi hari hingga kemudian beristirahat di malam hari, sepanjang hidupnya manusia harus menentukan pilihan yang terbaik bagi hidup mereka. Melalui #pilihcarabaiknya, BNI Syariah ingin memperluas cakupan pasar dan menjangkau masyarakat yang lebih umum terutama milenial. Diharapkan bahasa komunikasi ini lebih mudah dimengerti dan langsung berkorelasi dengan target, salah satunya segmen milenial. Disini, BNI Syariah memberikan pandangan bahwa dari dua atau lebih pilihan yang baik, apapun pilihannya, cara baiknya bersama dengan BNI Syariah. Tidak hanya memilih produknya melainkan #pilihcarabaiknya untuk senantiasa berHasanah dalam kebaikan dunia dan akhirat.
Tentang Hasanah
Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan Negara baik di dunia maupun di akhirat (QS. Al Baqarah 201). Hasanah merupakan sebuah nilai yang disarikan dari Al – Quran dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menebarkan kebaikan melalui insan hasanah dan produk / layanannya. Cita – cita mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdiri dari lima hal yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta.
Dewan Pengawas Syariah: Ketua: K.H. Ma’ruf Amin; Anggota: DR. Hasanudin M. AG.
Dewan Komisaris: Komisaris utama: Fero Poerbonegoro; Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris Independen: Max Niode; Komaruddin Hidayat*
Direksi: Direktur Utama: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Bisnis: Dhias Widhiyati; Direktur Kepatuhan dan Risiko: Tribuana Tunggadewi; Direktur Keuangan dan Operasional: Wahyu Avianto; SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan: Iwan Abdi.
*) belum efektif, masih dalam proses fit & proper test