Kekuatan lirik sederhana untuk menguatkan kebersamaan
Jakarta, Januari 2019 – Setelah lagu “Harta Berharga” sukses merajai tangga lagu di platform digital, lagu yang dinyanyikan ulang oleh Bunga Citra Lestari untuk film Keluarga Cemara ini menjadi fenomenal. Namun tidak hanya lagu itu saja yang ada di film Keluarga Cemara, lagu “Karena Kita Bersama” menjadi single kedua Bunga Citra Lestari (BCL) untuk soundtrack film Keluarga Cemara. Lagu yang sudah rilis kemarin (Kamis 10 Januari 2019) di Line Today dan hari ini rilis di Youtube, masih mengedepankan nuansa soal kebersamaan dalam keluarga, lagu ini diciptakan oleh Ifa Fachir dan Mhala Numata.
Lagu “Karena Kita Bersama” bercerita mengenai komitmen seseorang yang tetap selalu ingin bersama dalam kondisi apapun. Lihat saja liriknya yang menceritakan tentang perjalanan hidup dua insan yang hidup ditengah keterbatasan tapi tetap bersemangat untuk selalu memperjuangkan rasa kebersamaan.
“Disini juga tak apa/Asalkan saling punya/Begini juga tak apa/Karena kita bersama”. Lirik lagu yang sederhana tapi dalam maknanya, tampaknya ingin ditampilkan oleh kedua pencipta lagu ini. “Lagu ini memang saya buat dengan Ifa masih dengan tema yang sama, yaitu Keluarga Cemara. Menceritakan tentang jatuh bangunnya keluarga ini, akhirnya saya buat secara general. Dari segi lirik se-simple itu sih, cuma dalam maknanya,” ungkap Mhala Numata.
Melodi dan notasi yang disajikan Ifa Fachrir terasa menyatu dengan suara khas dari BCL membuat lagu ini terdengar syahdu. Tampak sekali jika BCL sangat pas membawakannya dan lirik yang dibawakannya cukup jelas disampaikan.
“Kebetulan lagu ini sudah jadi sewaktu diberikan ke Unge (panggilan akrab BCL), figur Unge baik dari sisi suara dan karakternya memang sangat pas membawakan lagu ini,” ucap Mhala. Lagu dibuka dengan sentuhan lantun lembutnya suara BCL, tanpa intro. Kemudian langsung diikuti dengan petikan gitar, seperti menghantar pesan bahwa lagu ini akan tampil dengan balutan akustik. Namun yang membuat lagu “Karena Kita Bersama” ini berbeda dengan lagu “Harta Berharga”, adalah hilangnya nuansa akustik di sepertiga awal lagu.
Selanjutnya Ifa Fachir mulai memasukkan nuansa orchestra lewat iringan gesekan suara biola dan petikan cello yang serta merta membuat kita makin terhanyut. Vokal BCL yang khas, sengaja ditampilkan cukup dominan, sehingga menambah kekuatan lirik yang menjadi pesan utama lagu ini.
Lagu ini juga merupakan pembuktian dan pengalaman terbaru seorang Mhala Numata terlebih dinyanyikan penyanyi sekelas BCL. “Lagu ini sekaligus merupakan pembuktian dan pengalaman baru bagi saya, yang akan bagus kedepannya bahwa lagu ciptaan saya pernah dibawakan oleh BCL,” pungkasnya. Soundtrack film Keluarga Cemara sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital dan filmnya masih tayang di bioskop saat ini.
Segarkan kembali semangat kembali ke keluarga dengan film Keluarga Cemara! Film produksi Visinema Pictures yang tidak hanya berkualitas, namun mengingatkan kita akan pentingnya kebersamaan.
Diadaptasi dari serial TV populer “Keluarga Cemara” karya Arswendo Atmowiloto
Film : Keluarga Cemara
Sutradara : Yandy Laurens
Penulis Skenario : Gina S. Noer, Yandy Laurens
Produser pelaksana : Syaiful Wathan
Produser pendamping : Nurita Anandia W, Ajeng Parameswari
Produser eksekutif pendamping: Ronny Wilimas Sugiadha, Hasan Yahya, Moelyono Soesilo
Produser eksekutif: Angga Dwimas Sasongko, Gita Wirjawan, Andi Boediman, Pandu
Birantoro, Rahadian Agung, Mandy Marahimin
Produser: Anggia Kharisma, Gina S. Noer
Pemeran: Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Zara JKT48, Widuri Puteri, Maudy Koesnaedi, Asri Welas, Yasamin Jasem, Kafin Sulthan, Ariyo Wahab, Abdurrahman Arif, Kawai Labiba M.A, Josia Frederico, Citra Ayu, Melati JKT 48, Eve JKT 48, Vanka JKT 48, Aci Resti, Wawan Cenut, Widi Mulia, Andrew Trigg, Maudy Koesnaedy, Arswendy Bening Swara, Arief Didu, Bang Tigor, Gading Marten, Dayu Wijanto, Zivara Ruciragati, Nurita Anandia, Sabrina Rochelle, Epi Kusnendar, Kiki Narendra
Sekilas Tentang Visinema Pictures
Visinema Pictures didirikan oleh Angga Dwimas Sasongko pada tahun 2008. Hingga kini, Visinema Pictures telah memproduksi 6 film layar lebar, yakni: Cahaya Dari Timur Beta Maluku, Filosofi Kopi, Surat Dari Praha, Bukaan 8, Filosofi Kopi 2: Ben & Jody dan Love for Sale. Film-film produksi Visinema Pictures mempunyai visi progresif untuk menambah perspektif dalam melihat berbagai sisi kehidupan masyarakat di Indonesia.
Selain itu, kualitas film yang dihadirkan Visinema berlandaskan pada keintiman pengalaman menonton setiap orang dan menjadikan sinema sebagai representasi seni dan kekayaan intelektual Indonesia.
Film-film dari Visinema Pictures mendapatkan banyak penghargaan baik di dalam maupun di luar negeri. Feature film pertama Visinema Pictures, Cahaya Dari Timur Beta Maluku mendapat penghargaan Film Terbaik pada FFI 2014 dan mendapatkan piala Citra juga untuk aktor terbaik oleh Chicco Jerikho. Pada tahun 2015 Visinema Pictures memproduksi Filosofi Kopi, film yang meledak dan menjadi movement serta culture baru di Indonesia. Surat dari Praha terpilih menjadi film yang mewakili Indonesia dalam ajang Oscar 2017 untuk kategori Best Foreign Language. Pada tahun 2018 Gading Marten menang dalam kategori aktor terbaik di Festival Film Indonesia atas perannya dalam Love for Sale. Film ini juga menang naskah terbaik dari M. Irfan Ramli dan Andibachtiar Yusuf dalam ajang JAFF (Jogja Netpac Asian Film Festival).