warnaplus.com-Dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2021, Pegadaian menyelenggarakan ragam program menarik. Mulai dari kegiatan edukasi
keuangan, program discount, cashback, point, bonus dan rewards, fasilitas kredit bagi UMKM, pameran virtual, hingga kampanye dan publikasi. Beragam kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya menciptakan keuangan inklusif bagi seluruh lapisan dan segmen masyarakat.
Salah satu segmen yang menjadi fokus Pegadaian saat ini adalah sektor Ultra Mikro dan UMKM dengan perannya yang cukup vital dalam melakukan percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah masih berlanjutnya situasi pandemi.
Dalam kegiatan webinar yang bertajuk Ngobrol Virtual Literasi Finansial Pegadaian (Ngopi), Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Damar Latri Setiawan yang hadir sebagai pembicara kunci menyampaikan bahwa Holding Ultra Mikro (UMi) antara BRI, Pegadaian dan PNM dapat mengembangkan segmen Ultra Mikro dengan lebih baik. Setidaknya terdapat enam proporsi nilai yang ditawarkan UMi yaitu penawaran produk yang komprehensif, titik akses nasabah yang luas dengan adanya Co-Location, pemahaman kebutuhan nasabah dengan lebih baik melalui integrasi dan analitik big data, kemudahan akses ke Micro Payment Ecosytem & Beyond Banking, dan UMKM Go Digital.
“Pemanfaatan Co-Location atau Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM), mendorong terjadinya kolaborasi dalam pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan produk dan layanan, pemasaran, dan termasuk pengembangan sumber daya manusia sehingga pelaku bisnis ultra mikro mendapatkan kemudahan akses fasilitas kredit dengan tarif sewa modal yang kompetitif dan ragam bundling produk”, jelas Damar.
Dalam kesempatan webinar yang dihadiri setidaknya 3.000 peserta dari segmen UMKM tersebut, Damar juga mengingatkan tentang pentingnya menguatkan literasi keuangan di tengah banyaknya pinjaman online ilegal yang semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini. Pegadaian terus menunjukkan komitmennya untuk menguatkan literasi keuangan masyarakat sesuai arahan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan dengan rutin melaksanakan kegiatan edukasi keuangan. “Literasi keuangan menjadi sangat penting agar masyarakat mampu memilih produk dan layanan keuangan sesuai kemampuan dan kebutuhannya. Sehingga masyarakat tidak terjebak dalam layanan keuangan ilegal dan investasi bodong yang marak
terjadi saat ini,” imbuhnya.
Kegiatan webinar yang diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian peringatan BIK ini turut menghadirkan Founder nDalem Indonesia Meika Hazim. Pada 2013 ia menciptakan brand lokal Cokelat Ndalem dengan tujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia melalui produk makanan.
Meika juga aktif melakukan pemberdayaan petani coklat di Yogyakarta dan berbagai program
pengembangan UMKM. (if)