“Pendidikan musik untuk anak-anak itu bukan hanya bertujuan supaya mereka nantinya menjadi musikus, tapi untuk mengaktifkan bagian-bagian otak yang tanpa musik itu biasanya tidak aktif”, ujar komponis dan pianis Ananda Sukarlan di ceramahnya hari Minggu, 15 Januari dalam acara penerbitan bukunya “Nusantara Bersama” di Jakarta Design Center.
Puluhan pianis sangat muda konser memainkan karya-karya dari buku barunya yang menggunakan metode yang revolusioner dan ternyata sangat efektif ini, “Nusantara Bersama”. Idenya adalah menggunakan berbagai melodi lagu rakyat Indonesia sebagai karya untuk piano yang bisa dimainkan secara 4 tangan dalam 1 piano, sehingga sang murid bisa berduet dengan gurunya, temannya bahkan orangtuanya yang jadi memulai belajar piano karena ingin duet dengan anaknya. Dengan duet ini, lagu tersebut berbunyi cukup canggih padahal sangat mudah dimainkan oleh anak-anak yang baru beberapa bulan belajar piano sekalipun.
warnaplus.com tertarik dengan hal ini setelah melihat postingan instagram @anandasukarlan , sang pianis lulusan Summa Cum Laude dari Royal Conservatory of Music dari Den Haag ini dan langsung menghubunginya untuk meminta informasi lebih lanjut.
“Betapa indahnya jika sekolah dan program pendidikan kita menggunakan musik sebagai perpaduan dari banyak budaya yang berbeda, karena musik adalah ekspresi dari berbagai jenis budaya. Ada banyak hal yang berguna dari musik untuk siswa kita, juga dari perspektif global bisa menunjukkan kepada mereka bagaimana mereka bisa berintegrasi dan bermasyarakat nantinya sebagai bagian dari dunia yang lebih besar. Bahasa musik bisa dimengerti oleh semua orang tanpa halangan dari bahasa yang berbeda, karena musik bicara tentang emosi, dan emosi itu adalah satu hal yang universal”, lanjut musisi kebanggaan Indonesia yang menyandang gelar kesatriaan Cavaliere Ordine della Stella d’Italia dari Presiden Sergio Mattarella ini. “Ketika anak bermain musik, itu memberi jalan kepada kemampuan artistik mereka untuk mengekspresikan dirinya, yang sangat penting dalam membantu menyeimbangkan intelektual, spiritual, dan emosional seorang anak”, lanjutnya.
“Pengembangan artistik dan kepercayaan diri anak dpt dibangun, salah satunya melalui resital musik yg dilaksanakan seperti ini”, kata Irene Widharma, pencetus dan penyelenggara konser ini. “Saat ini pertumbuhan anak2 terlalu didominasi oleh lagu2 internasional. Lagu2 daerah yang sudah ada menjadi salah satu identitas bangsa kita dianggap terlalu kuno. Melalui buku ” Nusantara Bersama” karya Ananda Sukarlan ini, saya berharap lagu-lagu daerah ini bisa kembali dikenal oleh anak-anak jaman sekarang , dan melalui karya2 bermain duet di buku ini, bisa menjadikan lagu daerah ini sebagai sesuatu yang fun untuk dilakukan bersama”, lanjutnya.
Karena mudahnya lagu-lagu ini dimainkan untuk pemula yang baru belajar piano, baik anak-anak maupun dewasa, buku ini bisa dipakai sebagai tambahan pengajaran ekstrakurikuler untuk sekolah-sekolah dasar.
Para pianis muda yang memainkan lagu-lagu tersebut bersama teman atau gurunya adalah
Kayleen Jovita Setiadi, Gabriella Callie Susanto, Peter Tigor Samuel Sidabutar, Jessica Hartini Sutanto, Quentin Cavani Kurnia, Catherine Jane Tjitrokusumo, Christo Patardas Parlindungan Hutapea, Charlene Ciang, Joachim Mikila Abinara, Sophie Koman, Hayzel Valezqa Bernadi, Christopher Nielsen Wibowo, Keira Ashley Hartono, Bryan Timotius Halomoan Simanjuntak, Elizabeth Arleine Prakasa, Yeremiah Sebachtian Giarso, Caylee Ellen Theodore, Jesslyn Wu, Rafael Jaime Christoffer, Graciela Astrid Juliawan, Emily Skye Wilson, Sofia Emmeline Dwiyasa, Skye Gwyneth Isabelle Lim, Abigail Cherisha Kezia, Megan Emily Halim, Charissa Ongko dan Kenneth Nathaniel Tjan.
