Edukasi seks masih menjadi hal yang tabu hingga saat ini. Padahal edukasi seks sangat penting mengingat korban pelecehan seksual pada anak terus bertambah setiap tahunnya. Ketidaktahuan anak akan bahaya seksual membuat mereka tidak memahami bahaya laten yang ada di sekitarnya. Hal ini membuat anak menjadi mangsa mudah bagi predator seksual yang ada di sekitar mereka
Hal ini menjadi perhatian dan kepedulian Prafekho untuk meluruskan pandangan tersebut. Sehingga Tim TAPN (Tugas Akhir Peduli Negeri) Prafekho bekerja sama dengan HopeHelps UI (Universitas Indonesia) dan Warung Baca Mata Air$ (WBMA) untuk memberikan pendampingan mengenai edukasi seks pada 14 Mei 2021.
Target audiensnya adalah anak-anak yang belajar di Warung Baca. Lokasinya sendiri bertempat di Tajur, Pondok Kacang Barat, Tangerang. Tujuan diadakannya program tersebut untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya edukasi seks sejak dini. Serta mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap anak.
Tidak hanya dihadiri oleh anak-anak WBMA, tapi beberapa orang tua juga hadir untuk melihat proses belajar mengajar di sana. Prafekho mengundang kak Yohanna Magdalena sebagai perwakilan HopeHelps UI sebagai pemateri untuk menambah kredibilitas materi yang sudah disampaikan selama 6 pertemuan oleh Tim Prafekho.
Prafekho merupakan 3 mahasiswi Universitas Mercu Buana yang tengah menyelesaikan Tugas Akhir Peduli Negeri (TAPN). Diantaranya ada Anggita Christiany Puteri Djalimun selaku ketua pelaksana, Khodijah Nurul Izati sebagai perancang kampanye, dan Annisa Febyriana sebagai tim dokumentasi dan media sosial.
Harapannya, setelah pendampingan selesai program ini bisa terus berjalan dengan kemandirian dari anak-anak. Tidak hanya itu, Prafekho juga berharap ada tim-tim mahasiswa lainnya yang mau turun ke lapangan untuk memberikan edukasi seks kepada anak-anak lain, tidak hanya di WBMA saja. Supaya anak-anak dapat terhindar dari ancaman predator seksual.