Jakarta,28 Februari 2020”warnaplus.com” – Perancang busana Ariy Arka merasa gelisah dan prihatin akan keadaan alam dan lingkungan yang semakin morat-marit, merana, dan tidak karuan belakangan ini.
“Serbuan virus, kerusakan hutan, dan bencana alam seperti banjir, kebakaran itu sedikit banyak akibat ulah manusia”, ujar Ariy.
Namun dorongan kreatif sebagai seorang perancang mode mampu mencari jalan keluar dan menumpahkan kegelisahan dan ketidakberaturan itu dalam bentuk karya busana yang diberi tajuk KEMELUT, untuk label abee (dibaca: ā.bé) miliknya.
Terancang empat puluh delapan set baju. Terdiri dari 36 set setelan pria, yang menjadi fokus utama karya, berdampingan dengan 12 set busana wanita.
Koleksi Kemelut dipersembahkan pada Jumat 28 Februari 2020, di sela-sela gelaran Fashion Rhapsody: Harmoni Bumi yang diadakan sejak 26 Februari 2020 hingga 29 Februari 2020, di Opus Ballroom the Tribrata – Jakarta, di mana Ariy Arka menjadi salah satu penggagas acara yang menjunjung tema peduli lingkungan itu dan telah diperkenalkan sejak setahun lalu.
Pada perhelatan Harmoni Bumi apa yang disajikan di atas panggung mengusung tema harian yang berbeda. Pada hari ketiga, saat abee mempersembahkan karya, tema Secret Forest yang menggambarkan saat bumi tengah mengalami kehancuran itu sejalan dengan tema Kemelut yang ditampilkan di hari yang sama.
Carut marut perasaan sang Desainer tergambar melalui aplikasi bordir bermotif abstrak dan geometris yang dibuat dari sisa-sisa bahan dan dibubuhkan secara acak, semrawut, di bagian punggung, dada, dan lengan busana yang memiliki paduan warna kelam seperti merah marun, biru pekat, hijau botol berpadu dengan warna-warna ringan semacam coklat muda, krem, dan putih. Ariy menambahkan pula motif printing hasil produksi sendiri untuk menguatkan gambaran idenya.
Motif bordir yang ditampilkan menunjukkan keahlian Ariy dalam mengolah dan meluaskan bordir unggas; ayam jago, burung kakak tua, yang sudah dikenal sebagai signature style abee.
Kegalauan juga dituangkan melalui pemilihan bahan. Ariy memadukan tekstur dan ketebalan bahan yang berbeda seperti beludru, rajut, denim, twill, organdi, tulle serentak dalam satu tampilan.
Siluet lurus, serbalonggar bergaya street style dan sudah menjadi gaya khas abee menguatkan kesan koleksi. Tampil dalam terusan, blus longgar dengan padanan rok berkantong besar atau celana komprang, jaket parka, atau jaket bomber yang bergaya androgyn, tersedia pula dalam versi untuk mereka yang berhijab.
Aksesori tas menjadi si pencuri perhatian karena jika ditilik lebih jauh tas-tas berukuran medium, large dan over sized itu dibuat dari beragam sisa bahan seperti terpal, karung plastik, twill, denim, dst.
Penampilan koleksi Kemelut selain merupakan Peragaan Tunggal Perdana abee dan menjadi penanda sewindu eksistensi abee di dunia mode Indonesia, juga dimaksudkan untuk memperkenalkan logo baru label ini. Logo lama “Abee by Ariy Arka” kini berubah menjadi “ab” dalam warna merah, dan jika dilihat secara terbalik mirip angka delapan, dengan tulisan abee di bawah logo.[Iko/Rezky]