Saturday, December 28, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesKonsistensi Perjuangkan Pengesahan RUU PKS, The Body Shop® Indonesia Meluncurkan Kampanye No!...

Konsistensi Perjuangkan Pengesahan RUU PKS, The Body Shop® Indonesia Meluncurkan Kampanye No! Go! Tell! Sebagai Mekanisme Perlindungan Diri

Kamis, 8 Juli 2021″warnaplus.com” – Pemerintah saat ini tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali. PPKM darurat adalah suatu situasi yang membuat masyarakat tidak nyaman namun demi menekan laju penularan Covid-19 maka perlu adanya pembatasan pergerakan orang untuk menjaga keselamatan masyarakat. Kondisi ini bukan menjadi penghalang semangat kita untuk meneruskan perjuangan melawan kekerasan seksual. Dengan tetap berada dalam koridor kebijakan PPKM Darurat yang berlaku, semangat dari setiap elemen masyarakat yang bergabung dalam barisan pendukung Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) masih belum surut hingga saat ini.

Urgensi pengesahan RUU PKS dinilai masih penting mengingat kasus kekerasan seksual di Indonesia masih tinggi dan beberapa kasus belum terselesaikan dengan baik. Berdasarkan data CATAHU 2021 dari Komnas Perempuan mengatakan sepanjang tahun 2020 kasus kekerasan seksual terjadi sebanyak 1.938 kasus atau sekitar 30 persen di ranah personal/privat. Melihat tingginya angka kasus tersebut, maka sekarang
waktunya untuk menyuarakan kembali dukungan terhadap kampanye Stop Sexual Violence.

The Body Shop® Indonesia bersama para mitra yakni Yayasan Plan International Indonesia, Magdalene, Yayasan Pulih, dan Makassar International Writers Festival (MIWF) telah berhasil meningkatkan awareness publik terhadap isu kekerasan seksual melalui kampanye Stop Sexual Violence (SSV) Tahap Pertama yang digelar pada November 2020 hingga April 2021 lalu. Penyerahan petisi 421,218 tanda tangan kepada pihak DPR RI menjadi milestone penting dari kampanye SSV Tahap Pertama yang menandai komitmen kuat dan keseriusan segenap pihak dalam upaya mendukung pengesahan RUU PKS.

The Body Shop® Indonesia bersama para mitra melihat bahwa perjuangan masih belum berhenti sampai disini. Untuk itu, seluruh pihak masih akan terus mengawal dan melanjutkan perjuangan ini melalui Stop Sexual Violence Tahap Kedua yakni Kampanye No! Go! Tell! (Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan!). Kampanye yang memiliki fokus secara penuh pada pencegahan (prevention) dan pemulihan (recovery) korban tersebut digelar secara resmi melalui acara Press Conference Kampanye No! Go! Tell! dan Peluncuran Produk Terbaru Rangkaian White Musk pada (8/7/2021).

Hadir sebagai narasumber acara antara lain; Suzy Hutomo (Executive Chairperson and Owner The Body Shop® Indonesia), Aryo Widiwardhono (CEO The Body Shop® Indonesia), Luluk Nur Hamidah (Anggota Komisi IV DPR RI / Sekjen KPP RI), Ratu Ommaya (Head of Values, Community & Public Relations The Body Shop® Indonesia), Dini Widiastuti (Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia), Wawan Suwandi (Public Relations Yayasan Pulih), Lily Yulianti Farid (Founder & Director Makassar International Writers Festival) dan Kartika Jahja (Singer & Activist).

Suzy Hutomo, Owner & Executive Chairperson The Body Shop® Indonesia mengatakan “Mari kita dukung PPKM Darurat sehingga kita mengedepankan keselamatan sesama umat manusia dengan meminta mari kita melakukan berbagai aktivitas dari rumah. Dalam hal ini kami melakukan aktivitas dari rumah dengan terus berkampanye sebagai konsistensi mengawal RUU PKS melalui peluncuran kampanye No! Go! Tell!. Kampanye ini merupakan kelanjutan dari perjuangan bersama yang sudah dimulai pada November 2020 –
7 April 2021. Di tahap kedua ini kami ingin menjangkau lapisan masyarakat lebih luas lagi, mulai dari anakanak dan pelajar, mahasiswa,hingga lingkungan perkantoran, dengan fokus utama yaitu edukasi dan tindak pencegahan kekerasan seksual melalui mekanis medasar,No!Go! Tell!, dengan dukungan dari seluruh mitra The Body Shop® Indonesia. Melalui mekanisme perlindungan diri dasar yang diciptakan dalam kampanye ini diharapkan bisa menjadi mekanisme yang melindungi masyarakat ketika menghadapi situasi
yang rawan kekerasan seksual. Semangat yang terkandung di dalam No! Go! Tell! adalah menemukan kekuatan dan kemampuan merespon suatu keadaan yang genting. Dan, di tengah gelombang pandemi yang hantamannya sedang kita semua rasakan, No! Go! Tell! dapat menjadi sumber kekuatan diri, untuk melindungi sesama.” Ujar Suzy.

Aryo Widiwardhono, CEO The Body Shop® Indonesia mengatakan “Gelombang kedua pandemi yang tengah kita hadapi membuat kita kembali siaga dan berjaga-jaga. Menjaga diri, keluarga dan orang-orang di lingkungan kerja dan lingkaran sosial kita, adalah hal yang utama. Di tengah situasi yang memprihatinkan ini, The Body Shop® Indonesia turut ambil peran dengan mengedepankan harapan dan kemampuan kita untuk bekerja sama dalam melindungi diri dan sesama. No! Go! Tell! – kampanye Stop Sexual Violence Tahap Kedua yang kami luncurkan ini adalah salah satu strategi yang universal sifatnya, yang telah diajarkan di sejumlah negara. Dalam Kampanye No! Go! Tell!, kami akan lebih banyak mengedukasi masyarakat dan publik tentang bagaimana mengatasi isu kekerasan seksual, terutama dalam hal pencegahan. Edukasi lanjutan seperti inilah yang nantinya akan menjadi perisai kita bersama untuk mencegah lebih banyak lagi terjadi kasus kekerasan seksual di Indonesia yang dapat dilakukan mulai dari perlindungan diri dan teman terdekat terlebih dahulu.”

Luluk Nur Hamidah, Anggota Komisi IV DPR RI / Sekjen KPP RI mengatakan “Mari kita terus kawal RUU PKS di DPR RI. Saat ini kita tidak boleh pesimis walaupun kondisi perjalanan RUU PKS di DPR RI sedikit menyusut. Proses yang sudah berjalan sampai saat ini adalah Rapat Dengar Pendapat Umum dan belum ada pembahasan lanjutan di DPR RI. Disamping itu, Saya mengapresisasi inisiatif kampanye No! Go! Tell! yang diusung oleh The Body Shop® Indonesia bersama Para Mitra yang diharapkan dapat menjadi suatu mekanisme publik untuk mencegah kekerasan seksual. Melalui mekanisme ini, Saya berharap agar Korban bisa menemukan ruang aman, tidak merasa sendirian dan ikut berdiri bersama Korban serta saling menguatkan. Saya juga berharap kedepannya tidak ada ruang tabu dalam hal pengungkapan kekerasan seksual, tidak ada juga ruang-ruang stigma yang terjadi pada korban.

Luluk menambahkan bahwa kampanye ini harus didukung dan tidak berhenti. Tentunya kita tidak menggantungkan hanya kepada kepada DPR RI. Mari bersama-sama maju, sehingga RUU PKS tidak hanya inisiatif DPR RI, tetapi diusung bersama-sama. Sehingga mana yang lebih cepat dan mana yang lebih baik, serta memungkinkan agar RUU PKS dapat segera disahkan. Dan jangan pernah lelah untuk memperjuangkan hak-hak korban kekerasan seksual” ujar Luluk Nur Hamidah.

Ratu Ommaya, Head of Values, Community & Public Relations The Body Shop® Indonesia menyatakan bahwa terdapat dua aspek yaitu Prevention (Pencegahan) dan Recovery (Pemulihan). Untuk aspek Prevention (Pencegahan), tujuan utamanya yaitu membuat mekanisme keamanan bagi semua perempuan dan perempuan muda dalam mencegah mereka dari bahaya kekerasan seksual. Sedangkan untuk aspek Recovery (Pemulihan), The Body Shop® Indonesia menggandeng Yayasan Pulih dalam menciptakan ruang aman (safe space) dan program pemulihan bagi korban kekerasan seksual, khususnya kaum perempuan maupun remaja perempuan.

Katakan Tidak (No!) – Pahami apa saja bentuk kekerasan seksual dan berani berkata TIDAK jika mengalami tindak kekerasan seksual. Jauhi (Go!) – JAUHI pelaku dan pergi dari tempat yang membuat Anda tidak nyaman dan segera cari tempat yang lebih aman. Laporkan (Tell!) – LAPORKAN kejadian kepada pihak atau orang yang Anda percayai. Didukung dengan informasi lengkap mengenai Yayasan/Lembaga/komunitas yang dapat menampung pengaduan atas situasi kekerasan seksual agar para korban mendapat rasa tenang
dan aman.

Selain mengisi petisi di situs www.tbsfightforsisterhood.co.id, Ratu juga menjelaskan dukungan terhadap kampanye No! Go! Tell! dapat dilakukan melalui pembelian produk White Musk Range. Iconic product dengan aroma musk ini berpadu dengan wangi floral yang mampu memberikan sensasi wangi yang menyegarkan, lembut, dan sensual. White Musk Range digunakan sebagai product ambassador kampanye No! Go! Tell!. White Musk Range yang sejak dahulu dikenal sebagai produk yang membawa misi “power in the bottle”. Dibalik aroma White Musk menjadi spirit power bagi setiap orang untuk melakukan perubahan
baik bagi sekitarnya. Untuk itu, dengan melakukan pembelian produk White Musk® Eau de Toilette dan Gift White Musk® Topper setiap orang sudah berkontribusi dalam mendukung kampanye No! Go! Tell! sejumlah Rp 5.000,00 dari setiap produk yang terjual akan didonasikan ke Yayasan Pulih untuk program pencegahan dan pemulihan korban kekerasan seksual.

Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia mengatakan bahwa dampak kekerasan berbasis gender, salah satunya kekerasan seksual, dapat berakibat fatal bagi tumbuh kembang anak dan kaum muda, terutama perempuan. Plan Indonesia berkomitmen untuk memberikan ruang aman yang setara, serta perlindungan dan kebijakan yang mendorong kesetaraan bagi anak perempuan, salah satunya dengan kolaborasi lintas sektor. “Dengan begitu, kami juga berharap dapat berkontribusi terhadap
pengurangan angka kekerasan berbasis gender di Indonesia. Melalui Kampanye Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan, Plan Indonesia berkolaborasi dengan The Body Shop® Indonesia untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak dan pelajar tentang pentingnya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.”

Wawan Suwandi, Public Relations Yayasan Pulih menyatakan bahwa Yayasan Pulih mengapresiasi berlanjutnya kolaborasi antara The Body Shop® Indonesia, Yayasan Pulih, Magdalene, Makassar International Writers Festival, dan Plan Indonesia, dimana kolaborasi tersebut sebagai upaya bersama untuk terus memperjuangkan pencegahan kekerasan seksual di Indonesia, dalam sebuah Kampanye Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan. Pada kampanye kali ini, selain membuka layanan konsultasi psikologi bagi korban dan penyintas kekerasan seksual, Yayasan Pulih juga akan menjalankan program psikoedukasi, kelas
dukungan bagi penyintas dan penguatan kapasitas kelembagaan.

Lily Yulianti Farid, Founder & Director Makassar International Writers Festival mengatakan bahwa video yang kami buat berdasarkan 2 kisah nyata: Kisah Kartika Jahja yang adalah penyintas dan aktivis yang lantang menyuarakan Penghapusan kekerasan seksual, serta Daya (9 tahun) seorang anak perempuan yang telah mendapatkan bekal No! Go! Tell! di keluarganya serta telah mempraktikkannya di lingkungan tempat tinggalnya saat ia berada dalam situasi rawan kekerasan. Kami adalah bagian dari masyarakat yang akan
terus bergerak bersama mewujudkan Indonesia bebas kekerasan melalui kampanye ini.

Kartika Jahja, Singer & Activist menyampaikan bahwa dirinya hanya satu dari jutaan penyintas di seluruh negeri. Bahaya kekerasan seksual bisa menimpa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Bahkan akhir – akhir ini korbannya adalah anak – anak. Terlalu banyak orang yang mengalami kekerasan seksual, namun terlalu sedikit yang mendapat keadilan. Kartika mengatakan bahwa kampanye No! Go! Tell! (Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan) ini penting untuk terus digaungkan karena mekanismenya dapat menjadi salah satu perlindungan diri bagi semua orang khususnya anak-anak untuk melawan kemungkinan bahaya kekerasan
seksual. “Marilah kita terus mengusahakan yang terbaik dalam menciptakan rasa aman bagi semua pihak, khususnya anak – anak yang perlu dilindungi.”

RUU PKS terus didorong berbagai pihak dan elemen masyarakat untuk segera disahkan. Harapannya, pengesahan RUU PKS penting untuk menghentikan kekerasan seksual, memberikan perlindungan, pencegahan dan pemulihan korban. Sehingga di kemudian hari, Indonesia dapat menjamin ruang aman bagi perempuan dan mencegah bahaya kekerasan seksual di berbagai daerah.

Ratu Ommaya menambahkan “Dalam mendukung edukasi pencegahan kekerasan seksual bagi anak, The Body Shop® Indonesia juga akan meluncurkan Buku Dongeng No! Go! Tell! dengan judul “Saat Tiara dalam Bahaya” pada pertengahan bulan Juli yang dapat diakses melalui www.tbsfightforsisterhood.co.id. Buku dongeng ini dapat digunakan untuk mempererat hubungan antara orangtua dan anak selama menghadapi masa pandemi kedua. Buku ini dapat membangun interaksi mengisi aktivitas di rumah. Buku ini ditulis oleh
Watiek Ideo dan Zahara Keisha, yang merupakan ibu dan anak. Keduanya bersama Alnurul Gheulia sebagai ilustrator, serta Laura Lesmana Wijaya sebagai konsultan bahasa isyarat turut berkontribusi dalam pembuatan buku dongeng. Tokoh Tiara adalah seorang Tuli yang sehari-hari menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi. Pada suatu hari pada saat bermain Tiara diganggu oleh orang yang tidak dikenal. Sebagai seorang teman, Sita dan Bima menolong Tiara dari bahaya. Buku dongeng No! Go! Tell! dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan menarik dengan gambar yang disajikan” ujar Maya. (Icho)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments