Laris Manis di Ajang Festival Internasional JAFF (Jogja Netpac Asian Film Festival), Film Keluarga Cemara buat Penonton Berderai Air Mata!
Yogyakarta 29 November 2018 – Film Keluarga Cemara pada 29 November 2018 dan 1 Desember 2018, ditayangkan untuk umum khusus di ajang JAFF (Jogja Netpac Asian Film Festival). Film produksi Visinema Pictures bekerjasama dengan Ideosource dan Kaskus ini tayang jam 19:00 WIB pada hari Kamis 29 November di Studio A Empire XXI dan jam 13:00 hari Sabtu 1 Desember 2018 di studio B, juga di Empire XXI Yogyakarta. Di luar dugaan, sesi pertama pada Kamis kemarin ini sold out, alias laris manis.
Penayangan ini juga dihadiri oleh Anggia Kharisma, Nirina Zubir, Yandy Laurens, Keluarga The Sasono, Gina S. Noer dan Angga Dwimas Sasongko. Film Keluarga Cemara sebelumnya sudah mengadakan world premiere di ajang JAFF pada hari Selasa, 13 November 2018 di Plaza Indonesia, Jakarta. Tidak hanya itu filmnya juga berkompetisi dalam kategori ISA (Indonesian Screen Awards) di JAFF.
Sesudah pemutaran pada hari Kamis, penonton secara spontan menyanyikan lagu “Harta Berharga” secara bersama-sama, seperti direkam oleh pemilik akun Twitter @pecintasendja. Pemilik akun tersebut juga menyebutkan bahwa “#KeluargaCemara sebuah film dengan akting kuat, akting mantab, penuh kejutan, hangat sekaligus menyentuh. Rekomen buat ditonton besok tanggal 3 Januari 2019. Oh ya ada yang iris-iris bawang di dalam bioskop bikin yang nonton matanya pada sembab”. Sebuah komentar yang positif sekaligus menandakan betapa tersentuhnya penonton oleh film ini.
Komentar penonton lain di ajang JAFF juga senada, yakni positif. Salah seorang penonton menuliskan di akun Twitter @VincentJose mencuitkan “They have found the original material’s silver lining and utilized it to develop such solid yet relevant plot and characters. I’m overwhelmed by its simplicity, innocence and warmth. Bagus bangeet!!!” (Mereka telah menemukan benang merah dari materi orisinilnya dan menggunakannya untuk mengembangkan karakter dan plot yang solid. Saya kagum akan kesederhanaan, kenaifan dan kehangatannya. Bagus bangeet!!!”)
Deraian air mata dari mereka yang beruntung menyaksikannya sebelum tayang secara umum pada 3 Januari 2019 ini juga dirasakan oleh mereka yang mereview lewat story Instagram. Contohnya oleh pemilik akun @dianeka2291 yang kagum akan kualitas suara dan berkomentar “Ini bikin drama filmnya ngena banget…udah berusaha buat nahan ga mewek, eh akhirnya netes juga”. Lalu pemilik akun @anggarizkif menuliskan di Instagram story-nya: “@filmkeluargacemara, definisi kembali ke keluarga yang sesungguhnya, sangat heartwarming dan related untuk keluarga jaman sekarang, asli bagus banget. Chemistry semuanya dapet, terutama Euis dan Ara. Aku cinta mereka juga!”
Menyambut tayang di ajang JAFF, sutradara Yandy Laurens yang juga turut serta menuliskan naskahnya mengucapkan, “Film Keluarga Cemara mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari JAFF adalah sebuah kebanggaan”. Sebagai catatan, ini adalah film panjang pertama Yandy Laurens.
Dalam kesempatan yang sama, Anggia Kharisma sebagai produser film Keluarga Cemara berkata: “Kami berterimakasih pada JAFF atas kesempatan yang diberikan pada film Keluarga Cemara untuk tayang. Apalagi filmnya masuk dalam kategori ISA (Indonesian Screen Awards), ini merupakan sebuah hal yang berharga bagi kami” kata Anggia. Gina S. Noer sebagai produser dan penulis naskah film Keluarga Cemara menyatakan, Terpilihnya film Keluarga Cemara di JAFF menunjukkan bahwa nilai baik dalam kisah film ini merupakan representasi ketangguhan keluarga yang dibutuhkan dalam menghadapi kondisi Indonesia bahkan dunia saat ini".
Film Keluarga Cemara mengisahkan cerita tentang sebuah keluarga yang memiliki nilai ketangguhan. Dalam kisah ini seluruh keluarga belajar bersatu untuk bertahan hidup dalam kesederhanaan. Bukan untuk sekadar hidup, tapi hidup dengan berani dan penuh harapan. Ada Abah (Ringgo Agus Rahman) sebagai kepala rumah tangga yang berusaha menjadi nahkoda rumah tangga di tengah terpaan masalah sehari-hari, Emak (Nirina Zubir) yang sangat pengertian dan menjadi oase di tengah masalah, Euis (Zara JKT 48) sebagai anak tertua yang punya cita-cita tinggi dan Ara (Widuri Puteri) yang paling muda selalu ceria dan senang berpetualang. Kebersamaan mereka menjadi kunci dalam menghadapi permasalahan yang ada.
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) adalah festival film berskala internasional di Indonesia yang memfokuskan diri pada perkembangan film di Asia. JAFF sudah bekerjasama dengan NETPAC (Network for the Promotion of Asian Cinema), sebuah organisasi beranggotakan 30 negara yang mencakup budaya, distribusi, pembuatan film dan pendidikan soal film.
Setiap tahun JAFF memberikan penghargaan untuk film-film terbaik di Asia dengan Golden Hanoman Award, Silver Hanoman Award, NETPAC Award, Blencong Award dan Geber Award sebagai apresiasi. Ini adalah edisi ke 13 JAFF yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Hanya tinggal sekali lagi kesempatan menonton film Keluarga Cemara di JAFF, yakni besok tanggal 1 Desember 2018 jam 13:00 di Empire XXI. Setelah tayang di ajang JAFF, tunggu film Keluarga Cemara yang akan rilis pada 3 Januari 2019 ini di bioskop-bioskop kesayangan Anda! #KeluargaCemara adalah kado terbaik keluarga untuk mengawali tahun 2019.
Diadaptasi dari serial TV populer “Keluarga Cemara” karya Arswendo Atmowiloto
Film : Keluarga Cemara
Sutradara : Yandy Laurens
Penulis Skenario : Gina S. Noer, Yandy Laurens
Produser pelaksana : Syaiful Wathan
Produser pendamping : Nurita Anandia W, Ajeng Parameswari
Produser eksekutif pendamping: Ronny Wilimas Sugiadha, Hasan Yahya, Moelyono Soesilo
Produser eksekutif: Andi Boediman, Pandu Birantoro, Rahadian Agung, Mandy Marahimin
Produser eksekutif: Angga Dwimas Sasongko, Gita Wirjawan
Produser: Anggia Kharisma, Gina S. Noer
Pemeran: Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Zara JKT48, Widuri Puteri, Maudy Koesnaedi,
Asri Welas, Yasamin Jasem, Kafin Sulthan
Instagram: @FilmKeluargaCemara
Twitter: @FilmKelCemara
Sekilas Tentang Visinema Pictures
Visinema Pictures adalah perusahaan film berbasis di Jakarta yang berdiri sejak tahun 2008, dan memproduksi berbagai film, program televisi, video musik, dan berbagai materi audio visual untuk perusahaan dan brand. Kami bertujuan menjadi pemain regional pada tahun 2019. Film yang kami hasilkan merupakan kombinasi antara aspek artistik dan komersial.
Visinema Pictures mengembangkan film dengan pendekatan kolaborasi melalui konsep co-production dan branded content. Bagi kami, hal itulah yang mendefinisi industri film hari ini.
Karya Visinema Pictures diantaranya, Cahaya dari Timur: Beta Maluku yang dinobatkan sebagai pemenang kategori Film Terbaik dan Aktor Terbaik pada FFI 2014, Filosofi Kopi yang
memenangkan kategori Penyunting Gambar Terbaik dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik pada FFI 2015, dan Surat dari Praha yang memenangkan kategori Film, Aktor, dan Sutradara Terbaik Usmar Ismail Award 2016 serta mewakili Indonesia di Oscar 2017 untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.