Jakarta, 22 Oktober 2024 – Jakarta Fashion Week 2025 kembali mempersembahkan talenta muda berbakat melalui Final Lomba Perancang Mode Menswear (LPMM) dan Lomba Perancang Aksesori (LPA) yang akan menampilkan 7 finalis LPMM dan 8 finalis LPA dalam showcase bertajuk Step Into the Future.
Ajang ini menampilkan bakat-bakat muda yang siap mendefinisikan ulang masa depan
mode dan aksesori Indonesia, yang berkompetisi dalam mengejawantahkan tema bernuansa futuristik “Step Into The Future: Fresh & Forward” yang bebas diinterpretasikan
dalam bentuk produk mode siap pakai.
Karya mereka bukan hanya dituntut untuk memperlihatkan kebaruan ide dan kreativitas,
tetapi juga mengangkat semangat kolaborasi antara tradisi dan inovasi di industri fashion
dan aksesori sesuai dengan tema besar JFW 2025, Future Fusion: Tradition Meets
Innovation.
Sebagai salah satu highlight di JFW 2025, Lomba Perancang Mode Menswear (LPMM)
bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan desainer muda berbakat di bidang
fashion pria. Niche yang satu ini terus berkembang dengan permintaan pasar yang semakin
melesat naik, sehingga regenerasi dan daya tampung industri harus semakin besar pula.
Tahun ini, 7 finalis akan menampilkan koleksi inovatif mereka, setelah melalui seleksi ketat
yang penuh tantangan oleh para pakar industri. Dewan juri tahun ini terdiri atas Lisa
Malonda dari Istituto Marangoni dan Domus Academy, Jan Angga dari Jan Sober, desainer
Rama Dauhan, editor Majalah DEWI Aldi Indrajaya, serta fashion stylist Ajeng Svastiari.
Penilaian didasarkan pada estetika, fungsionalitas, dan potensi komersial karya mereka.
Finalis LPMM 2024 dan karya ßmereka adalah: Ade Dicky Feryanto (Jawa Barat) dengan
“D – Mansion”, Keisha Rahma Nuraisha (Depok) dengan “Ame ga Furu”, Muhammad
Zaenudin (Bandung) dengan “Nelayan”, Syahda Fitrinisa Gunawan (Bandung Barat)
dengan “Kala Tumbuh”, Bilha Bernike Fotti (Jakarta) dengan “Re.Line”, Josephine
Tantono (Medan) dengan “Men Written By a Woman”, dan Herly Efendi (Bandung) dengan
“Waves of Freedom”.
Koleksi mereka mengeksplorasi berbagai siluet dan bahan yang unik, dengan inspirasi mulai dari budaya lokal hingga konsep-konsep modern.
Sementara itu, LPA tahun ini menampilkan 8 finalis yang menghadirkan karya inovatif di
bidang aksesori, mulai dari sepatu hingga perhiasan. Dewan juri terdiri dari nama-nama
besar seperti desainer aksesori kawakan Rinaldy Yunardi, Tommy Ambiyo Tedji dari
jenama aksesori Byo, Lisa Malonda dari Istituto Marangoni, Yonatan Digo dari DIGO
DESIGNS, dan Aldi Indrajaya dari Majalah DEWI. Karya para finalis dievaluasi dari aspek
kreativitas, kepraktisan, dan daya jual di industri mode.
Finalis LPA 2024 tahun ini adalah Anggi Putra Harsa (Jawa Timur) dengan “Ironi”, Maylavli
Jemima Zahabiya (Bandung) dengan “Fragments”, Azka Auliya Rissandy (Jawa Barat)
dengan “Queen of The Night”, Nareswara An Nashr (Cilandak) dengan “Cendrawasih”,
Primas Gigih Prihanta (Kalimantan Timur) dengan “Borneo Tribe”, Aisyah Andamari
(Jakarta) dengan “The Dispossessed: Terra”, Lidya Yuniaty Nainggolan (Yogyakarta)
dengan “Under The Sea”, dan Fatimah Azzahra (Aceh) dengan “Rangkai Sekuntum”.
Mereka mengeksplorasi material, bentuk, dan teknik dengan sentuhan inovatif yang
mencerminkan kreativitas dan adaptabilitas.
Kedua ajang kompetisi ini merupakan wadah penting bagi para desainer muda untuk
menunjukkan keahlian kreatif mereka, sekaligus membawa inovasi baru ke dunia fashion
dan aksesori tanah air. Para pemenang dari masing-masing kompetisi ini akan mendapatkan kesempatan eksklusif untuk mengikuti short course di Istituto Marangoni, sebuah institusi mode terkemuka dunia dan salah satu mitra pendukung kedua lomba. Selain itu, seluruh pemenang akan mendapat hadiah kacamata dari Optik Seis, yang turut mendukung Jakarta Fashion Week 2025.
Dengan waktu hampir dua bulan sejak penjurian semifinal hingga final, ekspektasi para juri
cukup tinggi untuk melihat perkembangan signifikan dari masing-masing finalis. Meskipun
sebelumnya diumumkan ada 10 finalis untuk kedua lomba, hanya 7 finalis LPMM dan 8
finalis LPA yang lolos penjurian final untuk tampil di runway JFW 2025.
“Standar yang kami tetapkan memang cukup tinggi, namun bagi finalis yang belum dapat
tampil di panggung kali ini, jangan berkecil hati. Mereka telah mendapatkan masukan
berharga dari para juri, yang tentunya akan menjadi bekal penting untuk berkembang lebih
jauh di masa depan,” ujar Andandika Surasetja, Creative Director Jakarta Fashion Week
2025.
“Terlebih lagi, Jakarta Fashion Week selalu membuka peluang dengan kompetisi mode
setiap tahunnya. Ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal dari perjalanan panjang mereka di industri mode.”