Penyakit Gangguan Pernafasan yang terjadi di akhir Januari 2020 berasal dari Kota Wuhan, disebabkan oleh Virus Corona Tipe 2 yang menjadi Pandemi hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia pada awal Maret 2020. Pertambahan jumlah Kasus Positif Covid-19 di Indonesia yang semula 2 orang bertambah sangat cepat hanya dalam waktu beberapa hari saja.
Saya yang berprofesi sebagai Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi (Saluran Akar Gigi) lulusan Universitas Padjadjaran Angkatan ‘99, saat itu masih berpraktek dan menerima Pasien Konsul Perawatan Syaraf Gigi. Saya mengamati pertambahan jumlah Penderita Positif Covid-19 terus bertambah, dimana kelangkaan Masker semakin merajalela. Padahal saya sangat membutuhkan Masker untuk Praktek saya sehari-hari.
Selain Berprofesi sebagai Dokter Gigi, saya pun berprofesi sebagai Fashion Designer, sedang menempuh tugas akhir di Islamic Fashion Institute. Selain itu saya pun tergabung dalam organisasi fashion Indonesian Fashion Chamber Bandung Chapter. Organisasi ini sangat mendukung semua membernya untuk bisa berperan aktif dalam melawan Covid-19 ini.
Oleh karenanya saya berinisiatif membuat masker kain yang memang saya pakai untuk praktek. Sampai akhirnya saya pun juga membuat Medical Suits (Alat Pelengkap Diri) yang terdiri dari Coverall, Surgical Suits dan Seragam Baju Ruangan Dokter dan Perawat. Kesemuanya itu akan saya gunakan, ketika saya mendapat Konsul Pasien Emergency. Namun ternyata apa yang saya lakukan ini mendapat respon luar biasa dari teman seprofesi di Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Baik untuk Medical Suits dan ataupun Masker setiap harinya. Tidak terlalu sulit bagi saya untuk memproduksi Medical Suits dan Masker yang sesuai Standar Kesehatan karena setiap hari Masker pasti setiap dokter pasti memakainya, perlengkapan lainnya pasti kami gunakan ketika dalam ruangan bedah. Selain itu dari Organisasi Profesi pun mengeluarkan Standard Operational Prosedure untuk penanganan Pasien Covid-19, Kostum apa saja yang kami gunakan sesuai Level Penggunaan Penanganan Pasien Covid-19.
Medical Suits (APD) yang Anggia buat terdiri atas :
- Coverall Suits
Coverall berfungsi sebagai pakaian dan alat proteksi untuk melindungi diri dari kotoran, bakteri, virus. Coverall bersiluet H dan I berupa Jumpsuit berkapucon, karet elastic pada bagian tangan, kaki dan pinggang belakang. Detail Coverall mempunyai bukaan depan berupa restleting panjang dengan penutup. Coverall harus dibuat sangat longgar karena akan digunakan berlapis bersama baju bedah, baju ruangan dan aphron. Material yang digunakan terbagi menjadi 2. Untuk yang sekali pakai atau disposable berbahan dasar Non Woven Polypropylene. Sedangkan yang reusable berbahan dasar Woven Polyester.
Non Woven adalah bahan seperti kain yang terbuat dari serat Panjang atau Pendek, terikat bersama oleh kimia, mekanik, panas atau pelarut, tidak ditenun atau dirajut, tidak mengubah serat menjadi benang. Kain non woven dapat didaur ulang setelah digunakan. Untuk alas an ini, kain non woven lebih ekologis untuk produk sekali pakai. Kain woven memberikan fungsi spesifik seperti ketahanan cairan, ketahanan regangan, kekuatan, bantalan, daya tahan, retardasi api, penyaringan dan penghalang bakteri. Maka menjadi pilihan pada proyek perlindungan erosi berskala besar.
Selain itu Coverall Suits juga disarankan menggunakan bahan yang memiliki gramasi diatas 75 gsm, dan memiliki sifat atau dilaminasi antibakteri, antirepellent, water-proof. Water repellent memiliki sifat diatas water resistan, artinya memiliki sifat tahan air sampai ke tingkatan hidrofobik, yang merupakan lapisan nano teknologi. Water-proof merupakan tingkat ketahanan terhadap air yang diukur dengan satuan Ingress Protection (IP). IP memiliki dua digit. Digit Pertama yang menjelaskan ketahanan terhadap benda solid, misalnya debu. Digit kedua mengindikasikan ketahanan terhadap produk benda cair sampai kedalaman 1 meter, misalnya air.
Standar WHO : Resisten terhadap penetrasi cairan, setara atau lebih ISO 16603 class 3 exposure pressure. Atau resisten terhadap penetrasi patogen bloodborne, setara atau lebih ISO 16604 class 2 exposure pressure.
Gambar 1. Coverall Suits & Reusable Coverall Suits
Gambar 3. Disposable Coverall
- Surgery Gown/ Surgical Scrub (Baju Bedah)/ dan Apron
Baju Bedah berfungsi untuk fungsi proteksi untuk di ruangan bedah atau pada kasus emergensi dan kedaruratan. Baju Bedah mempunyai siluet H dan I, cenderung Over Size dan memiliki elastic atau rib di bagian pergelangan tangan untuk melindungi dari terpaparnya anggota tubuh petugas Kesehatan terhadap percikan darah dan menghindari mudah terlepasnya dari badan. Gaun Bedah memiliki panjang dari leher hingga menutupi bagian atas dari sepatu boot. Material yang digunakan berbahan dasar Non Woven Propylene untuk yang sekali pakai (disposable) dan berbahan Cotton tebal (reusable). Apron biasanya seperti rompi Panjang yang digunakan dilapis depan baju bedah atau diluar coverall suits.
Standar WHO : Resisten terhadap penetrasi cairan EN 13795 high performance level atau AAMI level 3 performance atau Resisten terhadap penetrasi patogen bloodborne.
Gambar 4. Disposable Surgical Gown/ Surgical Scrub
Gambar 5. Reusable Surgical Gown/ Surgical Scrub
- Doctor & Nursery Uniform (Baju Ruangan)
Baju ruangan merupakan baju setelan yang merupakan baju dasar paling dalam dari baju pelindung diri. Memiliki Siluet H dan I, berlengan pendek pada umumnya dan celana panjang dengan pinggang bertali serut. Baju ini bermaterial yang tidak mudah sobek dan tebal, misalnya Cotton tebal. Teknik Minimal Sewing, tidak steril dan dapat dipakai berulang (reusable).
Gambar 6. Doctor & Nurse Uniform
- Masker Kain Non Bedah
Masker digunakan untuk melindungi membran mukosa hidung dan mulut terhadap droplet atau aerosol. Masker yang kami produksi berbahan dasar Cotton 100%, ada yang dilapisi oleh Water-Proof Material dan AntiRepellent. Sehingga masker yang dibuat ada yang One layer, Two Layers dan Three Layers. Masker dibuat sesuai kebutuhan ada yang dengan ear-loops dan ada yang untuk para pemakai hijab. Masker dibuat dalam 4 warna, yaitu hitam, biru navy, toska muda dan putih.
Gambar 7. Non Surgical Loop Mask
Gambar 8. Non Surgical Hijab Mask
Referensi :
- Mengenal Kain Non Woven. 2018. Diakses 14 April 2020.https://www.fesyendesign.com/mengenal-kain-non-woven/
- Personal Protective Equipment for use in filovirus disease outbreak; Rapid advice guideline. 2016. Diakses 4 Maret 2020. https://www.who.int/csr/resources/publications/ebola/personal-protective-equipment/en/