Tangerang Selatan – Dalam upaya memperkuat pelestarian budaya dan mendorong generasi muda untuk berperan aktif, Pendopo, merek usaha Kawan Lama Group di bawah naungan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk, sukses berkolaborasi dengan TORAJAMELO, menyelenggarakan acara bertajuk “Weaving Culture into Modernity and Getting Youth Involved,” di Pendopo Mall Living World Alam Sutera.
Acara ini menjadi perayaan budaya Indonesia yang memadukan tradisi tenun dengan gaya modern, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap budaya dan warisan lokal, serta fesyen yang berkelanjutan. Lebih dari 50 peserta hadir untuk menikmati berbagai program seperti, diskusi inspiratif, styling showcase, workshop dan pameran eksklusif yang menghadirkan kekayaan budaya Indonesia dalam pendekatan yang relevan dan inovatif.
Kolaborasi antara Pendopo dan TORAJAMELO dimulai dengan sesi talk show bertema “The Role of Youth & Community in Culture and Sustainable Fashion,” menghadirkan sederet pembicara ternama, seperti Dinny Jusuf, Founder of TORAJAMELO, Joshua Matulessy atau yang akrab dipanggil JFlow selaku Advisor of TORAJAMELO, dan Putu Laura, Head of Pendopo. Para pembicara berbagai pandangan tentang bagaimana generasi muda dapat menjadi motor pelestarian budaya, menggali bagaimana kolaborasi antara industri kreatif dan sektor fesyen dapat menciptakan peluang baru yang mendukung keberlanjutan.
Sebagai ekosistem yang mendukung pengembangan produk lokal dan pelestarian budaya Indonesia, Putu Laura, Head of Pendopo, menyampaikan, “Kami memahami pentingnya menjaga relevansi budaya tradisional di tengah dinamika gaya hidup modern. Dengan menjadi rumah bagi lebih dari 300 UMKM di Nusantara, Pendopo meyakini bahwa melalui pendekatan yang tepat, warisan budaya Indonesia dapat diterima dan diapresiasi oleh generasi penerus bangsa. Kolaborasi dengan TORAJAMELO merupakan wujud komitmen kami untuk menjadi jembatan antara tradisi dan kehidupan masa kini, dengan memastikan nilai-nilai lokal tetap hidup dan relevan, sekaligus meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap budaya lokal, serta mendorong peran aktif mereka dalam mendukung keberlanjutan industri fesyen tanah air.”
Aparna Bhatnagar Saxena, CEO of TORAJAMELO, juga menambahkan, “Sebagai brand yang berfokus pada fesyen berkelanjutan, kami berkomitmen untuk mengangkat nilai-nilai budaya lokal yang memberikan dampak positif bagi komunitas adat di Indonesia. Kolaborasi ini menjadi momentum bagi kami untuk menunjukkan bahwa fesyen bukan hanya soal gaya, tetapi juga tentang menghargai dan melestarikan tradisi yang telah ada. Dengan mengenalkan budaya tenun kepada generasi muda, kami berharap dapat menginspirasi mereka untuk lebih peduli dan berinovasi dalam menjaga kelestarian warisan budaya, serta memahami pentingnya keberlanjutan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam dunia fesyen.”
Selain sesi diskusi inspiratif, acara ini juga diwarnai oleh kegiatan menarik seperti styling showcase oleh Julia Orlandy, fashion designer muda lulusan Istituto di Moda Burgo Indonesia, sekolah mode Italia pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan pendekatan khas yang menawarkan berbagai program yang dirancang untuk memupuk kreativitas dan mengembangkan keterampilan di berbagai aspek desain dan bisnis mode. Karya Julia Orlandy telah banyak mendapat pengakuan publik, diantaranya pernah dikenakan oleh Miss World International dan Miss World Indonesia. Kini Julia Orlandy tengah mempersiapkan koleksi istimewa yang akan tampil di Hongkong Fashion Week 2025. Spesial di acara kolaborasi Pendopo dan TORAJAMELO ini, para pengunjung dapat melihat keindahan karya kreasi Julia Orlandy yang menggunakan kain tenun dalam desain modern, mengintegrasi elemen budaya dalam gaya kontemporer. Koleksi ini tidak hanya menonjolkan keindahan dan estetika, tetapi juga mengedukasi tentang pentingnya pelestarian kain tradisional dalam dunia fesyen.
Lebih berkesan, peserta yang hadir diajak lebih kreatif melalui workshop untuk membuat aksesori unik dari limbah tekstil, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya upaya berkelanjutan. Selain itu, kehadiran pop-up store dengan berbagai produk berbahan kain tenun tradisional mendapatkan respons positif dari pengunjung, membuka peluang pasar baru bagi para pengrajin lokal.
Kolaborasi antara Pendopo dan TORAJAMELO tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga merupakan wujud nyata komitmen kedua pihak dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif Indonesia. Ke depannya, Pendopo dan TORAJAMELO akan melanjutkan kolaborasi ini melalui berbagai program yang mengangkat warisan budaya, seperti pelatihan keterampilan, edukasi mengenai kain dan budaya tradisional, serta inisiatif lain yang mendorong partisipasi aktif komunitas lokal. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya melestarikan budaya sekaligus mendukung keberlanjutan ekonomi kreatif di Indonesia.