Wednesday, March 12, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeNasionalMendag Busan Hadiri Rakor Kesiapan Idulfitri 2025, Sinergikan Stabilitas Harga...

Mendag Busan Hadiri Rakor Kesiapan Idulfitri 2025, Sinergikan Stabilitas Harga Bapok Jelang Puncak HBKN

Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan, Kementerian Perdagangan
terus memastikan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok), khususnya pada momen puncak hari besar keagamaan nasional (HBKN). Untuk momen Idulfitri 2025, Kemendag terus bersinergi dengan instansi terkait dalam menjaga kelancaran distribusi pasokan bapok agar stabilitas harga tetap terjaga.

Penegasan ini disampaikan Mendag Busan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idulfitri 2025 di Jakarta, pada Senin, (10/3). Rakor dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan.

“Kemendag selalu bersinergi dengan instansi terkait dalam menjaga stabilitas harga bapok. Setiap saat, Kemendag terus memantau pasar. Ketika ada permasalahan pasokan, Kemendag langsung turun untuk menyelesaikan agar tidak terjadi panic buying di masyarakat,” ujar Mendag Busan.

Mendag Busan menyampaikan, sinergi stabilisasi harga dilakukan bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Badan Pangan Nasional, Badan Pusat Statistik, dan asosiasi pelaku usaha.

Terkait minyak goreng, Mendag Busan mengatakan, tidak ada masalah dari sisi pasokan. Kemendag telah berkoordinasi dengan produsen untuk meningkatkan pasokan hingga dua kali lipat. Namun, perlu diwaspadai proses distribusi minyak goreng rakyat MINYAKITA ke pasar rakyat seluruh Indonesia agar harganya tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kemendag bersama dengan Satuan Tugas Pangan Polri, 38 Pemerintah Daerah, dan 4 Balai Pengawasan Tertib Niaga terus melakukan pengawasan untuk memastikan kelancaran distribusi, ketersediaan, dan kesesuaian HET MINYAKITA,” tegas Mendag Busan.

Kolaborasi Jaga Stabilitas Harga

Mendag Busan juga mengungkapkan, pada Lebaran 2025, Kemendag melakukan berbagai program untuk menjaga stabilitas harga, utamanya bapok dengan bekerja sama dengan pelaku usaha. Program tersebut yaitu Friday Mubarak yang berkolaborasi dengan sekitar 60 ribu ritel di seluruh Indonesia. Melalui program ini, ritel memberikan diskon belanja hingga 40 persen untuk barang kebutuhan sehari-hari, khususnya untuk minyak goreng, gula pasir, dan bahan pokok lain. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, Sabtu, Minggu pada periode 28 Februari–-28 Maret 2025.

Kemendag juga berkolaborasi dengan platform lokapasar (marketplace) melalui program Belanja Online Produk Lokal mulai 25 Februari—3 April 2025. Program ini menyelaraskan diskon dan kampanye produk lokal selama Ramadan-Idulfitri 2025.

Mendag Busan menambahkan, menyambut Idulfitri 2025, Kemendag akan berkolaborasi dengan pusat perbelanjaan dengan menggelar program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran pada 14–30 Maret 2025. Melalui program ini, pusat perbelanjaan akan untuk memberikan diskon belanja hingga 70 persen untuk multiproduk kepada konsumen.

“Jadi berbagai cara kita coba agar masyarakat atau konsumen memiliki alternatif agar kenaikan harga bapok dapat dikendalikan,” imbuh Mendag Busan.

Rakor Pengendalian Inflasi

Pada hari yang sama, Kemendag melalui Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan secara hibrida di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat. Pada rakor yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ini Moga menjelaskan perkembangan program Minyak Goreng Rakyat.

Program ini merupakan hasil kewajiban pasok domestik (Domestic Market Obligation/DMO) para produsen dalam negeri, terutama pengekspor kelapa sawit dan turunannya. Setiap produsen yang melakukan DMO akan mendapatkan insentif hak ekspor produk turunan kelapa sawit.

“Saat ini, realisasi DMO pada Februari 2025 tercatat sebesar 174.136 ton. Untuk bulan ini, hingga 7 Maret 2025, realisasi DMO tercatat sebesar 30.038 ton. Seluruh produk tersebut dikemas dalam bentuk MINYAKITA,” terang Moga.

Moga menambahkan, kebutuhan rata-rata minyak goreng nasional per bulan adalah sebesar 257.000 ton. Sementara, suplai MINYAKITA dari DMO rata-rata 160 ribu—174 ribu ton.

“Minat masyarakat terhadap MINYAKITA tinggi mengingat harganya yang murah. Untuk itu, pemerintah telah mengambil beberapa langkah menjaga stabilisasi harga dan ketersediaannya. Di antaranya dengan melakukan pertemuan dengan produsen, pemilik perusahaan, serta dinas terkait untuk mengadakan double supply terhadap MINYAKITA di pasaran, terutama di Ramadan ini,” jelasnya.

Pada rakor, Moga juga menjelaskan, berdasarkan rilis indeks perkembangan harga (IPH) minggu ketiga Februari 2025, 136 dari 360 daerah mengalami kenaikan IPH minyak goreng (gabungan dari minyak goreng premium, curah, dan MINYAKITA), di antaranya Kabupaten Sarmi, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Wakatobi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments