Jakarta, 3 Desember 2024 – Kementerian Perdagangan RI, melalui perwakilan perdagangan di Kanada yaitu Atase Perdagangan Ottawa dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver,
menggelar berbagai aktivitas penjajakan bisnis (business matching) dan seminar ekspor bagi pelaku usaha Indonesia. Berbagai aktivitas ini menjadi upaya pemberdayaan pelaku usaha, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM), dalam peningkatan ekspor ke Kanada. Penjajakan bisnis dan seminar digelar sebagai bagian dari rangkaian acara misi dagang Kanada ke Indonesia, yaitu Team Canada Trade Mission (TCTM) ke Indonesia pada 1—3 Desember 2024.“Misi dagang Kanada ke Indonesia memberikan dampak positif kepada pelaku UKM Indonesia melalui penjajakan kesepakatan bisnis dan seminar ekspor. Kami harap, kegiatan-kegiatan ini dapatmemperkuat jaringan bisnis Indonesia dengan berbagai perusahaan kelas dunia, membuka peluang ekspor yang lebih luas, dan meningkatkan daya saing UKM Indonesia di pasar Kanada,” kata AtaseP erdagangan Ottawa Mahdewi Silky.
Dalam penjajakan bisnis, pelaku UKM Indonesia dipertemukan dengan perusahaan-perusahaan Kanada. Sementara itu, seminar ekspor membahas strategi pemberdayaan UKM dalam memasuki pasar global, khususnya Kanada. Seminar difasilitasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Trade
Facilitation Office (TFO) Canada, Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, dan Kemendag RI.
Silky menambahkan, berbagai aktivitas pemberdayaan pelaku usaha Indonesia ini turut berkontribusi meningkatkan momentum ekspor ke Kanada. Momentum tersebut memperkuat kesuksesan penyelesaian perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif IndonesiaKanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) yang ditandai
dengan penandatanganan pernyataan bersama penyelesaian perundingan. Dokumen pernyataan bersama ditandatangani Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan Menteri Promosi Ekspor,
Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng saat sesi pleno misi dagang, Senin, (2/12) di Jakarta.
Misi dagang Kanada ke Indonesia membawa lebih dari 180 perusahaan Kanada untuk mengeksplorasi peluang kerja sama dengan Indonesia di sektor prioritas seperti pertanian, teknologi bersih, teknologi informasi, dan infrastruktur. Duta Besar RI untuk Kanada Daniel Tumpal Simanjuntak menegaskan, misi dagang Kanada ke Indonesia menunjukkan posisi penting Indonesia bagi Kanada. Ia pun berharap inisiatif misi dagang tersebut akan membuka lebih banyak peluang peningkatan perdagangan.
“Kunjungan ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dan Kanada untuk membangun hubungan ekonomi yang lebih erat dan saling menguntungkan. Kami berharap, inisiatif ini akan membuka
lebih banyak peluang bagi kedua negara dalam berbagai sektor dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat kita,” kata Daniel.
Sekilas Perdagangan Indonesia-Kanada
Kanada merupakan negara tujuan ekspor ke-28 dan sumber impor ke-19 terbesar bagi Indonesia (2023). Perdagangan Indonesia-Kanada pada 2023 mencapai USD 3,4 miliar. Nilai ekspor sebesar USD 1,3 miliar dan impor sebesar USD 2,1 miliar.
Pada 2023, produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Kanada meliputi perangkat telepon, limbah (waste and scrap), karet alam, dan peti atau koper. Sementara itu, produk-produk impor
Indonesia dari Kanada meliputi gandum (wheat dan meslin), pupuk mineral dan kimia, kacang kedelai, bubur kertas kimiawi, dan bubur kayu. (Icho)