Yogyakarta, 4 Juni 2022 – Pameran Muslim Life Fair Yogyakarta memberikan harapan baru bagi pelaku UMKM halal untuk bangkit setelah mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Pameran ini berlangsung selama tiga hari pada 3-5 Juni 2022 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.
Diikuti oleh 185 ekshibitor pelaku UMKM produk halal dan ekonomi syariah, baik dari Yogyakarta maupun daerah lainnya di Indonesia, pameran ini menampilkan berbagai kebutuhan produk halal dan islami, mulai dari modest fashion, islamic education, hobbies and communities, islamic book & publisher, halal travel, thibbun nabawi herbal, beauty & pharmaceutical hingga Kuliner Halal Aman & Sehat (KHAS).
Ketua Koperasi Java Parama Niaga (JPN), Nurul Muslimin mengatakan sebagai pihak yang berkecimpung di lembaga koperasi pemasaran yang menaungi UMKM daerah, sangat terbantu dengan adanya kegiatan pameran offline seperti Muslim Life Fair ini. Terlebih, setelah pandemi mulai landai, banyak UMKM yang membutuhkan ruang untuk memasarkan produk-produknya secara bersama-sama.
“Ketika ada pameran Muslim Life Fair di Yogyakarta, kami sangat senang karena ada yang mewadahi UMKM. Ada fasilitas dimana disitu terbuka market untuk UMKM dan pada saat bersamaan, pihak penyelenggara berusaha mendatangkan pengunjung atau pembeli,” ujar pria yang akrab disapa Uung ini.
Koperasi JPN sendiri mengkoordinir 61 UMKM DIY dalam 22 stand pada pameran Muslim Life Fair Yogya 2022. Mereka terdiri dari UMKM sektor kuliner, kerajinan dan fashion.
Secara bisnis, dia mengakui bahwa melalui pameran Muslim Life Fair, para UMKM yang sudah terfasilitasi diharapkan bukan hanya mendapatkan profit secara finansial, tetapi juga benefit lain yang tidak berbentuk finasial. Diantaranya, silaturahmi, yang menurutnya mendatangkan rezeki, dari yang awalnya belum kenal satu sama lain, menjadi kenal dengan banyak orang. Hal itu akan menjadi pembuka datang rezeki sekaligus menjadi multiflyer effect dari kegiatan pameran.
“Pameran Muslim Life Fair Yogyakarta juga menjadi branding bagi pelaku UMKM. Ketika pelaku usaha menampilkan produknya di ruang publik seperti ajang pameran, maka secara otomatis branding akan muncul sendiri,” lanjut Uung.
Menurutnya, pola pikir bisnis juga harus diperbaharui, bahwa bisnis itu tidak hanya persoalan uang. Tapi bisnis itu hanya instrumen bagaimana membiayai hidup. Dalam bahasa agama, khususnya Islam, hidup itu tujuannya untuk beribadah, untuk mengabdi. Maka harus menghasilkan paradigma baru berpikir, bahwa namanya bisnis itu bagian kecil dari hidup.
“Bisnis sebagai pelengkap untuk membiayai hidup dan ketika sudah hidup, baru tujuannya adalah untuk mengabdi, untuk beribadah dan tetap semangat,” ujarnya.
Muslim Life Fair 2022 : Produk Fashion Hijab Syar’I Diburu Pengunjung,
Produk-produk fashion syar’i merupakan salah satu produk yang paling diburu pengunjung. Selain harga yang ditawarkan menarik dengan sejumlah, model dan kualitas bahan tetap menjadi alasan pengunjung ramai mengerumuni.
Salah satunya adalah stand dari Brand Atelier Angelina yang datang dari Cianjur. Sebagai peserta yang baru pertama kali mengikuti pameran Muslim Life Fair, dia mengaku kaget melihat keramaian dan antusiasme pengunjung. Memang sebelum pameran, Indriyanti (40) dari staf Brand Atelier Angelina, aktif menyebarkan informasi kehadirannya di Muslim Life Fair Yogya, 3-5 Juni di JEC.
“Strategi kami, promo kenceng dari 1 minggu sebelum acara dimulai. Jadi kami sudah sounding, woro-woro bahwa Atelier Angelina hadir di pemeran Muslim Life Fair Yogyakarta. Jujur aja, ini tanpa persiapan yang bener-bener karena istilahnya kami gak punya barang. Kami menyiapkan stok 7.000 pcs untuk pameran ini. Dan segini tuh saya gak punya barang. Ini saya nyomot barang yang buat bulan depan sebenernya,” kata dia.
Selama pameran Muslim Life Fair Yogya, Atelier Angelina (AA) menghadirkan promo diskon sebesar 15-20 persen untuk semua produk. Dia mengatakan, meski dari segi harga produk cukup mudah, tapi dari sisi kualitas merupakan yang tertinggi di kelasnya.
Brand Atelier Angelina sendiri tergolong UMKM yang tengah naik daun. Di saat pelaku usaha mengalami penurunan akibat pandemi, UMKM ini justru melakukan inovasi dengan meluncurkan produk homedress yang banyak dibutuhkan para muslimah saat di rumah.
“Alhamdulillah selama pandemi kami tidak mengurangi karyawan, tidak ada penurunan omzet juga, malah banyak merekrut karyawan. Karena waktu itu tahun 2020 awal-awal pandemi, kami merilis produk homedress baru dari yang sebelumnya hanya menyediakan produk premium syar’i. Di luar ekspeksasi, permintaan terhadap produk homedress ini membludak,” ujarnya.
Dari kemunculan pertama produk baru tersebut, Atelier Angelina berhasil menjual 20 ribu pcs untuk sekali jualan per bulan melalui kanal marketplace. Di tahun 2022 ini, pihaknya sudah bisa menjual sampai 40 ribu pcs per bulan atau meningkat 100 persen.
Khusus di ajang pameran Muslim Life Fair Yogya, Atelier Angelina menyediakan 5 motif baru dari produk Angel (homedress). Selain itu, ada juga produk jubah untuk muslim, gamis premium dan kerudung untuk muslimah. Kemudian, ada pula punya produk lain seperti baby kids, dengan brand An-Naml.
“Selain kualitas, kami juga jual motif. Jadi setiap bulan, motif yang kami keluarin selalu baru. Setiap bulan kami ngeluarin kurang lebih 20 motif baru. Artinya produk tersebut benar-benar belum dikeluarin, belum dibuat sama orang, belum dipakai sama orang. Khusus yang di Yogya ini, kami menyediakan 5 motif baru dari produk Angel,” katanya.
Sebagai UMKM pendatang, dia mengaku mendapat banyak impact besar dari acara Muslim Life Fair serta merasa ikut terangkat dan jadi ikut populer. Dia pun berharap hal serupa juga dirasakan oleh pelaku UMKM lainnya.
“Saya pribadi baru tahu dan sangat menyesal baru tahu ada acara yang sebesar ini. Harapannya, jelas saya sudah merasakan sendiri, harapan yang tadinya saya pikir cuma harapan belaka, ini di hari pertama saya dapat impactnya. Saya merasa orang-orang yang ada disini semua, ngasih perhatian ke kita, bukan cuma panitia dan acaranya, tetapi juga para pengunjung yang tadinya bukan target pangsa pasar kami, kemudian tertarik dan menjadi customer baru,” tuturnya.
Sebagai gambaran, di hari pertama pameran Muslim Life Fair Yogya 2022, Atelier Angelina berhasil membukukan omzet sekitar Rp 200 juta dan menargetkan selama tiga hari pameran bisa mencapai Rp 700 juta.
Selain Atelier, brand-brand fashion lain yang turut memeriahkan Muslim Life Fair Yogya di antaranya ada Elnoor, Pelangi Hijab, Khadijah Indonesia, Ferihana, Sadina Syar’I, Amily Hijab hingga Muslimah Basic. Ada pula brand-brand fashion ikhwan (pria Muslim) seperti Ihya, Hisyam, Dthree, Abu Fath, Muslim Madani, dan D’Ihsan.
Para UMKM tersebut mengaku senang dapat berpartisipasi di ajang pameran Muslim Life Fair Yogya karena bisa mengenalkan produknya ke masyarakat lebih luas. Mereka berharap, ajang pameran seperti ini rutin diadakan setiap tahunnya.
“Dari pameran ini tentunya kami berharap brand kami bisa lebih diterima masyarakat dan lebih banyak yang kenal. Apalagi Muslim Life Fair ini ada di berbagai kota ya. Jadi senengnya itu, orang akan lebih banyak tahu brand kami di seluruh Indonesia. Ini juga sekaligus branding bagi kami. Jujur saja, target utama kami mengikuti pameran ini adalah branding. Kalau ternyata omzetnya melebihi dari biaya sewa itu Alhamdulillah,” kata Ela (46), owner brand Elnoor yang menjual gamis syar’I, khimar, dan pakaian khusus muslimah ini.
Hal senada juga disampaikan Dzikri Abdillah (25) dari UMKM Ihya yang menjual produk-produk pakaian muslim pria. Menurutnya, pameran Muslim Life Fair ini adalah momennya pada UMKM Yogya untuk mengenalkan produknya ke masyarakat luas. “Jadi, pameran ini sebagai brand awareness kami untuk masyarakat Yogya,” kata dia.
Exhibitor lainnya, Tegar (25) dari UMKM Hisyam, mengatakan adanya pameran Muslim Life Fair menjadi wadah yang sangat baik buat pengusaha muslim karena marketnya mengerucut, yakni kepada masyarakat muslim.
Dia berharap, gaung dari pameran ini semakin luas supaya lebih banyak kaum muslim yang aware, sehingga feedbacknya ke kami pelaku UMKM adalah semakin ramai, pengunjung yang datang pun lebih banyak lagi.
Sementara itu, Nana Ernanda Silvia (21) dari CV Dewi Makmur mengaku bersyukur bisa mengikuti pameran secara offline ini. UMKM Yogya mitra koperasi JPN yang menjual minuman herbal dan rempah instan tersebut memang tidak merasakan banyak dampak akibat pandemi. Pasalnya, produk-produk herbal seperti jahe, wedang malah ramai dan banyak dicari selama 2 tahun terakhir.
Melalui pameran ini, UMKM berkesempatan untuk bertemu secara langsung dengan konsumen. Sehingga dia berharap, pameran ini tambah sukses dan ramai pengunjung agar jadi targetnya terpenuhi.
Harapan serupa juga disampaikan Tasya (27) dari UMKM Yogya. Menurutnya, melalui ajang pameran Muslim Life Fair ini, produk-produk UMKM lokal semakin dikenal banyak orang.
“Pameran ini menjadi sarana yang baik banget buat UMKM untuk mengenalkan produknya, karena dari pihak penyelenggara menyediakan tempat untuk kami. Jadi brand itu penting banget. Kalaupun target omzet, kami gak ngejar banget. Target kami lebih kepada branding saja supaya lebih dikenal,” tuturnya.
Direktur Lima Events Indonesia, Deddy Andu menyebutkan, dalam 1 hari setengah ini, sudah terjual lebih dari 6000 tiket. Meski tidak menargetkan secara spesifik jumlah pengunjung dan transaksi, Deddy Andu optimis Muslim Life Fair Yogya bisa setidaknya mengikuti kesukesesan penyelenggaraan di Jakarta pada akhir Maret 2022 yang berhasil menarik perhatian 30 ribu pengunjung.