Nissan telah menciptakan visi untuk membuat kendaraan listrik lebih bermanfaat bagi
pelanggan dengan memperkenalkan cara-cara baru yang nyaman untuk memanfaatkan
kemampuan baterai menyimpan dan berbagi energi.
Sebagai bagian dari rencana tersebut, yang dinamakan Nissan Energy, pemilik kendaraan
listrik Nissan akan dapat dengan mudah menghubungkan mobil mereka dengan sistem energi untuk mengisi baterai mereka, memberi daya kepada rumah dan bisnis, atau memasok energi kembali ke jaringan listrik. Nissan juga akan mengembangkan cara baru untuk menggunakan kembali baterai mobil listrik.
Nissan telah memulai sejumlah program di AS, Jepang dan Eropa yang bertujuan menciptakan “ekosistem” yang menaungi jajaran kendaraan listriknya, termasuk Nissan LEAF, mobil listrik terlaris di dunia. Nissan Energy menyatukan inisiatif ini sebagai bagian dari strategi Nissan Intelligent Mobility.
Nissan Energy akan menerapkan standar-standar baru untuk menghubungkan kendaraan ke sistem energi melalui tiga inisiatif utama:
Nissan Energy Supply, Nissan Energy Share dan Nissan Energy Storage.
Sejumlah inisiatif Nissan Energy yang berskala besar mencakup berbagai lokasi, termasuk
kantor pusat Nissan di Amerika Utara:
• Franklin, Tennessee: Nissan Amerika Utara akan melakukan ujicoba penggunaan kendaraan LEAF untuk membantu memberi tenaga pada fasilitas kantor pusatnya selama masa puncak permintaan listrik, mengantisipasi penghematan biaya yang signifikan
• Hagen, Jerman: Kendaraan LEAF akan digunakan sebagai cadangan untuk jaringan listrik Jerman, dalam proyek uji coba inovatif yang melibatkan Nissan, perusahaan teknologi The Mobility House, pemasok energi ENERVIE, dan operator sistem transmisi Amprion
• Jepang: Nissan bekerja sama dengan sejumlah mitra seperti perusahaan listrik dan
telekomunikasi, melakukan uji coba lapangan sistem vehicle-to-grid dan pembangkit listrik virtual untuk mengkonfirmasi dan mempromosikan peluang kendaraan listrik untuk membantu mengelola energi
https://global.nissannews.com/en/releases/release-860852d7040eed420ffbaebb2241c3ea-
nissan-to-create-electric-vehicle-ecosystem
Nissan Energy Supply: Menyediakan solusi pengisian daya terhubung yang dibutuhkan
pelanggan di rumah, di jalan, dan di tempat tujuan Pelanggan ingin mengisi ulang kendaraan listrik mereka pada saat yang paling sesuai untuk mereka, dan sebagian besar pengisian dilakukan di rumah. Upaya Nissan untuk membantu pelanggan termasuk melakukan verifikasi peralatan pengisian, seperti soket listrik atau outlet listrik, untuk memastikan agar dapat dihubungkan ke kendaraan listrik Nissan dengan aman (tergantung pasar).
Ketika sedang tidak berada di rumah, pelanggan dapat menggunakan jaringan pengisian
CHAdeMO yang berkembang cepat – salah satu yang terbesar di dunia, dengan lebih dari
22.000 titik pengisian cepat secara global.
Pencarian lokasi pengisian daya dan menghubungkan kendaraan ke jaringan – untuk
menghidupkan sistem Nissan Energy Supply – dimungkinkan melalui sistem navigasi LEAF
yang telah diperbarui dan aplikasi NissanConnect yang tersedia.
Nissan Energy Share: Bekerja dengan mitra untuk memanfaatkan potensi integrasi
energi Baterai dalam mobil listrik dapat melakukan lebih dari sekedar memberi daya pada kendaraan; mereka juga dapat berfungsi sebagai perangkat penyimpanan energi yang bersifat mobile.
Kendaraan Nissan yang sudah berada di jalan mengandung lebih dari 10 GWh potensi
penyimpanan gabungan. Nissan Energy Share memiliki kemampuan untuk menghubungkan kendaraan dengan infrastruktur masyarakat untuk mempermudah mereka berbagi daya baterai berkapasitas tinggi dengan rumah atau bangunan yang terhubung. Hal ini juga memungkinkan mobil untuk terhubung ke jaringan energi lokal untuk berfungsi sebagai pembangkit listrik virtual
– memasok daya kendaraan ke jaringan dan berkontribusi pada manajemen energi yang efisien.
Berkat kemampuan ini, pelanggan akan dapat berbagi kapasitas baterai cadangan tanpa
mengurangi mobilitas mereka.
Nissan telah melakukan program uji coba Energy Share di Jepang, AS, Eropa dan pasar
lainnya, melalui kolaborasi dengan beberapa perusahaan dan organisasi. Setelah uji coba
selesai, Nissan akan siap untuk memasarkan sistem ini.
• Vehicle-to-home (V2H): Nissan bekerja sama dengan mitra untuk membawa peralatan
murah ke pasar untuk mempopulerkan V2H. Menggunakan V2H, pemilik kendaraan listrik Nissan dapat menggunakan mobil mereka sebagai sumber daya bagi rumah tangga untuk menghemat tagihan listrik, atau sebagai daya cadangan selama pemadaman listrik atau keadaan darurat. Hal ini memungkinkan penggunaan energi terbarukan saat tersedia, atau ketika listrik lebih murah.
• Vehicle-to-building (V2B): Mirip dengan V2H, V2B memanfaatkan baterai kendaraan listrik untuk menyimpan energi untuk gedung dan bisnis. Namun, sistem V2B dapat melibatkan ratusan kendaraan untuk mewujudkan penghematan biaya besar bagi perusahaan. Uji coba skala penuh sistem V2B telah dimulai di banyak negara, dan Nissan telah bekerja dengan mitra dengan tujuan membawa sistem tersebut ke pasar pada tahun 2019.
• Vehicle-to-grid (V2G): Nissan telah membentuk kemitraan dengan perusahaan utilitas dan pemerintah untuk memanfaatkan kemampuan V2G. Dalam uji coba di Eropa, mobil Nissan menyediakan beberapa layanan ke jaringan listrik – membantu menyeimbangkan jaringan energi dan menggabungkan energi terbarukan. Bekerja dengan mitra, Nissan sedang mengujicobakan cara untuk memungkinkan pelanggan mendapatkan penghasilan tambahan dengan membagikan energi dari kendaraan mereka ketika tidak digunakan, tanpa memengaruhi kebutuhan mobilitas pelanggan atau kesehatan kendaraan.
Nissan Energy Storage: Memperpanjang masa penggunaan baterai kendaraan listrik Masa penggunaan baterai kendaraan listrik Nissan belum berakhir setelah selesai menjalankan tugasnya untuk menyalakan mobil. Baterai dapat didaur ulang dan diperbaharui untuk sejumlah kegunaan yang berbeda – mulai dari menyalakan forklift listrik dan generator hingga memasok energi ke arena olahraga. Karena semakin banyak pelanggan beralih ke mobil listrik, ketersediaan baterai lithium-ion bekas diperkirakan akan meningkat secara signifikan sejalan dengan semakin banyak pemilik mengganti kendaraan mereka.
Berikut adalah beberapa program Nissan Energy Storage:
• Jepang: Pada 2010, Nissan bergabung dengan Sumitomo Corp untuk mendirikan 4R
Energy Corp, yang menggunakan kembali baterai lithium-ion dari mobil listrik untuk
penggunaan baru. Pabrik 4R Energy pertama dibuka pada Maret 2018. Dengan menggunakan kemampuan refrabrikasi baterai dari 4R Energy Corp, Nissan dapat menggunakan kembali baterai untuk sejumlah kegunaan, antara lain aplikasi EV, menyimpan energi atau menyalakan alat berat.
• Eropa: Nissan telah menggunakan kembali baterai kendaraan listrik sebagai bagian dari
solusi daya rumah yang canggih. Di Inggris, perusahaan telah menggabungkan penyimpanan energi dengan panel surya yang maju. Pada Juni, Nissan meresmikan sistem penyimpanan energi terbesar di Eropa di Holland’s Johan Cruyff Arena. Didukung oleh 148 baterai Nissan LEAF, sistem beroperasi secara independen dari jaringan listrik utama.
• Amerika Selatan: Nissan Brazil dan Universitas Federal Santa Catarina telah menandatangani memorandum kesepakatan untuk menguji solusi dan aplikasi masa depan untuk baterai EV bekas.
Memperkuat ketahanan: Bagaimana EV dapat membantu masyarakat bangkit kembali
setelah bencana Ketika Nissan LEAF pertama kali dijual pada tahun 2010, salah satu kekhawatiran utama tentang mobil listrik adalah di mana pengisian daya akan dilakukan. Saat ini, stasiun pengisi daya jauh sudah lebih banyak tersedia, kapasitas baterai telah meningkat dan jangkauan kendaraan listrik telah sangat diperluas. Saat ini pertanyaan tentang EV bukan lagi “Di mana mereka bisa mendapatkan daya,” melainkan “Ke mana mereka bisa pergi untuk memberikan daya?”
Penggunaan baru untuk mobil listrik telah muncul dalam beberapa tahun terakhir. Selain
mengangkut orang dan barang secara efisien dan andal sambil menghasilkan nol emisi, mereka juga terbukti cocok untuk memberikan bantuan pada saat bencana alam.
Di Jepang, sebuah negara yang sering mengalami angin topan serta 10% dari gempa bumi
dunia – lebih dari 2.000 kali pada tahun lalu – EV telah terbukti menjadi alat yang sangat
berguna untuk ketahanan masyarakat.
“Kurang dari tiga bulan setelah generasi pertama LEAF diluncurkan, pantai timur laut Jepang dilanda gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011,” kata Ryusuke Hayashi, manajer senior operasi EV di Nissan. “Sejumlah 4,8 juta rumah tangga kehilangan listrik, dan Nissan menyediakan 66 LEAF untuk daerah yang dilanda bencana.”
“Para profesional medis di pusat evakuasi adalah orang pertama yang mendekati kami tentang kemungkinan menggunakan kendaraan ini sebagai baterai cadangan untuk pemanasan dan keperluan lainnya – cuaca masih dingin di sana pada bulan Maret. Pengalaman itu memicu Nissan untuk mempercepat pengembangan teknologi yang memungkinkan EVS untuk berbagi energi yang tersimpan dalam baterai mereka dengan rumah, bangunan, dan masyarakat.”
Dengan pembangkit listrik portabel, Nissan LEAF e + generasi terbaru dengan baterai 62-
kilowatt hour yang terisi penuh dapat menyediakan listrik yang cukup untuk memberi daya pada rumah Jepang rata-rata selama empat hari. Atau, bisa mengisi daya 6.200 smartphone, atau bahkan menyalakan lebih dari 100 perjalanan pulang-pergi lift di gedung apartemen 43 lantai.
Keuntungan lain dari EV setelah bencana alam adalah bahwa listrik biasanya dipulihkan
sebelum pasokan bensin kembali normal. Menurut Badan Sumber Daya Alam dan Energi
Jepang, 90% dari jaringan listrik Jepang dipulihkan dalam waktu seminggu setelah bencana Maret 2011, sementara hanya 50% dari pompa bensin dibuka kembali.
Dengan pemikiran itu, Nissan telah menjalin kemitraan dengan semakin banyak kota di Jepang selama beberapa tahun terakhir, menjadikan Nissan EV sebagai kendaraan resmi mereka.
Selain menawarkan dukungan selama keadaan darurat, kendaraan juga dapat menyediakan transportasi sehari-hari yang bebas emisi. Melalui kemitraan yang sama ini, dealer Nissan lokal juga memasok test-drive EV mereka secara gratis selama pemadaman listrik.
Nissan LEAF memberi daya pada bangunan melalui perangkat vehicle-to-building
Di bawah kemitraan lain yang dilakukan Nissan di Jepang, rantai toserba menggunakan LEAF untuk memulihkan daya selama keadaan darurat. Hal ini memungkinkan penghuni untuk membeli barang-barang penting, dari makanan dan minuman hingga popok serta perlengkapan mandi, ketika sebagian besar bisnis lain masih tutup.
EVs kembali menunjukkan potensi mereka setelah Topan Faxai September 2019 baru-baru ini yang menyebabkan pemadaman besar-besaran di Chiba, Jepang dan daerah sekitarnya. Lebih dari 340.000 rumah tangga di Chiba tidak mendapatkan pasokan listrik selama lebih dari tiga hari dalam cuaca lembab. Nissan mengirim LEAF ke pusat-pusat komunitas setempat dan memungkinkan penduduk menggunakan baterai EV untuk kipas angin, lemari es, freezer, penerangan dan telepon pintar.