Yayasan Batik Indonesia, organisasi Nirlaba yang didirikan pada tanggal 28 oktober 1994 ini merupakan sebuah yayasan yang dibentuk sebagai perwujudan dari persamaan kehendak para pecinta, pengrajin, pengusaha dan pemerhati Batik yang dijiwai oleh semangat Sumpah Pemuda serta merupakan mitra kerja Pemerintah dalam mengembangkan, melestarikan dan membina pengusaha/perajin Batik Nasional.
BATIK, berdasarkan UNESCO, yang secara resmi mengakui keberadaannya sebagai warisan budaya dunia, telah dimasukkan kedalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia (Masterpieces of the Oraland Intangible Heritage of Humanity) dimana pengakuan tersebut merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia. Momentum penetapan tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional pada tanggal 2Oktober 2009.
Berbagai upaya dilakukan untuk mempromosikan dan mengembangkan Batik dan aplikasinya didalam negeri. Salah satunya adalah dengan penyelenggaraan Gelar Batik Nusantara (GBN) yang telah dilaksanakan sejak 1996 oleh Yayasan Batik Indonesia. Dan setelah sukses menyelenggarakan pada tahun-tahun sebelumnya, tahun 2019 Gelar Batik Nusantara kembali akan dilaksanakan untuk ke-11 kalinya.
GBN 2019 mengusung tema “Lestari Tak Berbatas”, yang memiliki arti bahwa Batik sebagai warisan luhur tidak lagi berkonotasi kuno, sebaliknya Batik mencitrakan kebebasan, kedinamisan, serta keceriaan yang sesuai dengan gaya hidup dimasa sekarang. Batik kini telah menjadi fashion statement bagi banyak orang, dan seiring dengan perubahan jaman, perlu adanya pelestarian dan penyesuaian bagi industrinya untuk tetap dapat bersaing secara global sehingga para perajin Batik harus semakin kreatif dan inovatif dalam menghasilkan mahakarya dengan kekayaan motif yang relevan dan kekinian namun tidak kehilangan nilai-nilai budaya dan tradisional yang terkandung didalamnya.
Seperti umumnya diketahui bahwasannya Batik merupakan kerajinan asli masyarakat pulau jawa, namun dalam pengembangannya Batik telah merambah ke berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Pulau Sumatera. Batik Sumatera memiliki corak dan motif dengan ciri khas yang mewakili budaya daerah masing-masing dan melalui pameran GBN 2019, ragam Batik dari Sumatera akan menjadi highlight utama sehingga dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas dalam kaitannya memperkaya khasanah motif Batik Nusantara yang memiliki sejarah panjang perjalanan mulai awal diciptakan hingga proses penyebarannya diseluruh pelosok negeri.
Dalam rangka membidik generasi millennial,GBN 2019, bekerjasama dengan bermacam komunitas muda, sekolah desain busana,serta Putra Putri Batik Nusantara, mempersiapkan berbagai program menarik seperti fashionshow, talkshow, dialog Batik,workshop membatik, creative corner hingga pertunjukan musik tradisional selama pameran berlangsung.
GBN 2019 akan diselenggarakan pada tanggal 8-12 Mei 2019 di Main Lobby dan Assembly Hall, Jakarta Convention Center. Pameran dibuka mulai pukul 10.00-21.00 WIB, dengan HTM Rp. 20.000. Khusus untuk tanggal 9 Mei 2019, pameran ini akan dibebaskan dari tiket masuk.