Saturday, October 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesPekarangan Pangan Lestari (P2L) Solusi Saat Pandemi Covid-19

Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Solusi Saat Pandemi Covid-19

warnaplus.com – Wabah corona (Covid-19) bukan hanya berdampak terhadap kesehatan masyarakat, tapi juga berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, Pemerintah Kabupaten Bogor menggalakkan warga untuk bercocok tanam di pekarangan. Team Citayambersatu.com mengunjungi Program Pekarangan Lestari P2L (POKTAN AN – NAJAH) berlokasi Pesanten An – Najah kampung kaliputih, Desa Citayam, Sabtu (12/12/20)

Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melakukan optimalisasi lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga. Pekarangan, sangat potensial menjadi sumber pangan keluarga di tengah ancaman krisis pangan akibat pandemi Covid-19.

KH. TB. Enjah sebagai Ketua Program Pekarangan Lestari (POKTAN AN – NAJAH) mengatakan, Program Pekarangan Lestari sudah berjalan dari tahun 2020, sumber anggarannya adalah dari Kementrian Pertanian (Badan Ketahanan Pangan)

“Kegiatan P2L dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan/atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan, ucap TB. Enjah

Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, dan/atau lahan yang ada di sekitar rumah/bangunan tempat tinggal/fasilitas publik, serta lingkungan lainnya dengan batas kepemilikan yang jelas seperti asrama, pondok pesantren, rusun, rumah ibadah dan lainnya.

Usaha pemanfaatan pekarangan sebagai penyuplai gizi keluarga saat ini tersentuh oleh pemerintah melalui Badan Litbang Pertanian yang mulai gencar merintis model Program Pangan Lestari (P2L) yang di fokuskan dewilayah pedesaan yang memiliki luas pekarangan berkisar antara 1- 4 are. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan dalam rumah tangga.
Sekretaris Irwan Syah, SE mengatakan, Rumah pangan merupakan salah satu konsep pemanfaatan lahan pekarangan baik di pedesaan maupun diperkotaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal.

Dalam program ini pula diperkenalkan bagaimana mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan secara intensif. Tanaman yang dipilih ditentukan dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta pengembangannya secara komersial berbasis kawasan Diantaranya budidaya tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, tanaman obat keluarga, pemeliharaan ternak dan ikan serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos.

“Dengan dikembangkannya Program Pangan Lestaris diharapkan Indonesia terhindar dari krisis pangan dunia serta dampak lonjakan harga pangan dunia dapat diminimalisir dengan telah terpenuhinya kebutuhan pangan keluarga melalui program Rumah Pangan Lestari,” tutur Irwan Syah

Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dikembangkan oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2019, dan kini tahun 2020, dalam upaya memperluas penerima manfaat dan pemanfaatan lahan, kegiatan KRPL berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari atau disingkat P2L

Tujuan dan sasaran kegiatan P2L ada dua yaitu pertama untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman; yang kedua untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar.

Untuk di lingkungan An – Najah KH. TB. Enjah mengatakan, berjalannya 3 bulan kami merintis bersama bang Irwan, santri dan kelompok tani yang beranggotakan 10 orang ditambah dengan siswa/siswi An – Najah. Karena dengan Pandemi ini dirumahkan, maka kami menyimpulkan kita bersama warga RT. 02/03 belajar bersana menanam sayuran.

Allhamdulillah sudah 3 kali panen, diantaranya timun, sawi pakcoy, cabe, terong, kangkung, dan bayam, tinggal menunggu kacang panjang dan pare. Panen kedua di masak oleh kelompok tani untuk menjamu jemaah nariah kurang lebih 130 jemaah, dengan sayur mayur hasil panen.

“Untuk kedepannya tiap rumah kami akan memberikan bibit, rak dan media supaya bisa cara menanam dan terus berkelanjutan untuk meringankan warga,” tutup KH. TB. Enjah Emir Firdaus selaku Ketua Program Pekarangan Lestari P2L (POKTAN AN – NAJAH) (Icho & Denih)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments