Bitcoin mengalami penurunan drastis hingga di bawah $65K akibat dua faktor utama: keputusan terbaru dari FOMC dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.
Peristiwa ini telah mengguncang pasar kripto secara signifikan, mempengaruhi harga dan sentimen investor.
Keputusan FOMC yang Mengguncang Pasar
Bitcoin turun dari sekitar $66,500 menjadi $64,500 setelah konferensi pers Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Powell menyatakan bahwa belum ada keputusan final mengenai penurunan suku bunga pada bulan September, meskipun dia menyebutkan bahwa penurunan suku bunga semakin mendekat. Pernyataan ini menyebabkan volatilitas di pasar kripto, dengan BTC turun lebih dari 2% dalam 24 jam terakhir.
Selain itu, tolok ukur pasar kripto yang lebih luas, Indeks CoinDesk 20, turun 0,8% dibandingkan 24 jam yang lalu. Penurunan ini terjadi saat The Fed membiarkan suku bunga acuan tidak berubah, menambah ketidakpastian di pasar.
Ketegangan Timur Tengah yang Memicu Kepanikan
Selain keputusan FOMC, ketegangan yang meningkat di Timur Tengah turut berperan dalam penurunan harga BTC. Laporan dari New York Times menyatakan bahwa kepemimpinan Iran memerintahkan serangan balasan terhadap Israel setelah pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran. Berita ini meningkatkan risiko konflik yang lebih luas di wilayah tersebut, menyebabkan kekhawatiran di kalangan investor dan berkontribusi pada aksi jual di pasar kripto.
Menurut Zach Pandl, kepala penelitian di Grayscale, perbedaan kinerja antar kelas aset mungkin disebabkan oleh posisi pedagang sebelum pertemuan Fed. Ekuitas mungkin kurang dimiliki setelah penarikan baru-baru ini, sementara Bitcoin mengalami periode kuat dengan arus masuk yang signifikan. Emas juga menguat setelah periode pelemahan.
Gambaran yang lebih besar menunjukkan bahwa kombinasi penurunan suku bunga Fed, fokus bipartisan pada masalah kebijakan kripto, dan prospek pemerintahan Trump yang kedua dapat mendorong pelemahan dolar AS, yang dianggap sangat positif untuk Bitcoin.
Upaya Meningkatkan Peringkat
Dalam jangka panjang, Bitcoin diperkirakan akan menghadapi volatilitas lebih lanjut terkait perkembangan geopolitik dan keputusan kebijakan Federal Reserve. Namun, dengan minat yang terus meningkat dari investor institusional dan retail, serta adopsi yang lebih luas dalam sistem keuangan global, prospek Bitcoin tetap positif.
Investor yang tertarik untuk membeli Bitcoin harus mempertimbangkan untuk mengikuti berita pasar secara teratur dan memanfaatkan penurunan harga sebagai peluang untuk masuk ke pasar. Bagi yang belum familiar, memahami cara beli Bitcoin bisa menjadi langkah awal untuk memulai investasi dalam aset digital ini.
Tentang Palapa
Palapa melalui PT Global Karya Wisesa adalah perusahaan berbasis teknologi di garis depan inovasi blockchain dan aset kripto. Palapa memiliki visi mendorong adopsi dan pemanfaatan teknologi blockchain secara luas dengan menciptakan ekosistem yang mudah dan berfokus pada pengguna. Token Palapa (PLPA) sudah resmi terdaftar oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Dimana token Palapa telah masuk ke dalam daftar 545 aset kripto yang dapat diperdagangkan saat ini. PLPA dibangun menggunakan blockchain Ethereum dengan standar ERC-20. Seperti diketahui, Ethereum menyediakan platform yang kuat dan aman untuk perilisan dan pengelolaan token dengan memastikan transparansi dan interoperabilitas dalam ekosistem blockchain yang lebih luas.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES