Saturday, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesPENUTUPAN GELARAN FESTIVAL PEREMPUAN DALAM FILM, SENI DAN BUDAYA VITAL VOICES FESTIVAL...

PENUTUPAN GELARAN FESTIVAL PEREMPUAN DALAM FILM, SENI DAN BUDAYA VITAL VOICES FESTIVAL MEMBERI SEMANGAT BARU BAGI PEREMPUAN INDONESIA UNTUK BERKARYA

JAKARTA, 14 Desember 2019 – Gelaran acara Perusahaan Umum Produksi Film Negara yang bertajuk Vital Voices Festival atau Festival Perempuan dalam Film, Seni dan Budaya, dan berlangsung selama 8 hari, bertempat di Gedoeng Jasindo, kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Utara, dan merupakan  kerjasama antara Perum PFN dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Pesonna Indonesia Jaya, telah rampung  dIselenggarakan.

Dalam sambutan pembukaan pada Sabtu 7 Desember lalu lalu, Menteri Ketenagakerjaan Ibu Ida Fauziyah, memaparkan fakta dan target kerja kementerian ketenagakerjaan dalam kurun 5 tahun kedepan, yaitu 41.340 tenaga kerja kreatif dengan komposisi 72,06% laki-laki dan 27,94% perempuan, serta menyampaikan harapan bahwa Festival Perempuan dalam Film, Seni dan Budaya ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk perempuan.

Hasil  8 hari berlangsungnya Festival, membuktikan bahwa program FBSB/VVF ini memenuhi ekspektasi masyarakat, dan oleh karenanya mencapai sasaran.

Dengan batasan peserta 30 orang per seminar/workshop, akhirnya peserta yang tercatat sampai hari terakhir adalah 1570 untuk peserta VV Talk,penonton film dan peserta workshop. Baik yang mendaftar secara online, maupun yang mendaftar di tempat.

Kehausan masyarakat akan informasi, inspirasi, dan ilmu pengetahuan serta hiburan, terbukti dengan adanya sejumlah peserta yang secara tekun hadir setiap hari, ada yang tekun menghadiri semua seminar/workshop saja, tetapi ada yang bahkan hadir sepanjang hari.

13 seminar dan 8 workshop dilaksanakan secara marathon dengan menghadirkan 24 orang eksekutif top dari berbagai BUMN, Swasta dan LSM dari sekian sektor/industri. Setelah penandatanganan MoU antara PFN dengan cinematek diacara pembukaan festival tanggal 7 Desember 2019 yang lalu, pada hari penutupan 14 Desember 2019 PFN juga akan membuat MoU kerja sama dengan Viu Indonesia sebuah platform industry dan distribusi film dalam negeri dan luar negeri.

Pengelompokan tema seminar terbagi atas: literasi keuangan dan produk keuangan seperti asuransi; pengetahuan dasar tentang industri film dan profesi-profesi yang ada di dalamnya, pengetahuan tentang usaha pelengkap film seperti pariwisata, perhotelan, kuliner, pengelolaan kafe, sampai pola cupping. Tetapi juga tema yang bersifat pengetahuan dasar seperti transportasi, asuransi pribadi, jasa keuangan, hingga kebutuhan primer seperti perumahan nasional. Tema lain yang menarik membahas tentang  Permodalan Usaha Mikro, Kreativitas Dalam Berbisnis, Peruri Go Digital vs Industri Kreatif, Perempuan dan Sustain Energy, Corporate Business for Women. Begitu pula untuk agenda workshop yang diadakan, dimana antusias para perempuan yang mau belajar dan ingin mencoba untuk hal bisa berkarya dengan mendapat ilmu dari para praktisi atau pun pengrajin. Tema workshop yang terselenggara diantaranya Coffee Cupping, Kompos, Solusi Kurangi Sampah, Eco Skin, Eco Bath, Pundutan  (Furoshiki) dan lainnya.

Setia pada konsep bahwa Gedoeng Jasindo tempat diselenggarakannya Vital Voices Festival, Perempuan dalam Film, Seni dan Budaya / FPFSB, akan menjadi BIOSKOP RAKYAT, maka acara berbentuk hiburan sekaligus kampanye mencintai film Indonesia adalah penayangan film layar lebar/movie screening.

Empat belas  film yang disumbangkan oleh berbagai Perusahaan Produksi Film, antara lain MVP Pictures, King Productions, Keana Productions & Communications, RA Pictures, PFN, Tabia Film & Winmark Pictures, VIU Indonesia, Buddy Buddy Pictures, Miles Films, Legacy Pictures, Damn! I Love Indonesia Movies, Oreima Films, dan East West Synergy.  Penayangan yang selalu diikuti dengan diskusi film dengan menghadirkan produser, sutradara, penulis skenario, atau pemeran utama, mendapat sambutan hangat. Diluar dugaan, diskusi tidak menjadi ajang temu-fans melainkan menjadi arena diskusi mendalam dan serius dari masyarakat tentang film itu sendiri, baik proses pembuatannya maupun konten. Menjadi catatan penting bahwa ada kehausan masyarakat awam untuk mendalami masalah seni dan budaya yang berhasil disalurkan melalui festival ini. Dihadiri oleh tokoh-tokoh perfilman, seperti Marcella Zalianty (producer – director), Key Mangunsong (writer), Ilham Acho Bahtiar (producer), Widyawati (actor), Reza Hidayat (producer), Wilza Lubis (producer), Natalie Sondakh (producer) memperkuat geliat bisnis kreatifitas Indonesia.

Mentari di Ufuk Timur, Rectoverso, 3 Srikandi, Rumput Tetangga, Kuambil Lagi Hatiku, Rumah di Seribu Ombak, Susi Susanti, Kartini, Ada Apa dengan Cinta, Mama Mama Jagoan, 30 Hari Mencari Cinta, Ina Lefa, Bakera Manado, dan Pattongko Siri Makassar.

Direktur Utama PFN, Judith JN. Dipodiputro, mengatakan “Kami sangat tersemangati dengan keberhasilan festival ini karena sesungguhnya 8 hari ini dijadikan juga ajang studi kelayakan konsep Café-Cinema Gedoeng Jasindo sebagai destinasi baru di Kawasan Kota Tua. Dan semakin meneguhkan komitmen sinergin Perum PFN (sebagai penggagas Festival Café-cinema dan Bioskop Rakyat PFN), dengan PT Jasindo (sebagai pemilik venue/gedung) dan PT Pesonna (sebagai profesional dalam bidang hospitality dan pemilik The Gade Coffee and Gold)”

PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO)

#MelengkapiHidupmu

Asuransi Jasindo adalah BUMN yang bergerak dalam bidang Asuransi Kerugian, berdiri sejak tahun 1973 dan hingga saat ini telah mempunyai 86 Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan di seluruh Indonesia dengan puluhan jenis produk Asuransi.

Produk-produk Asuransi Jasindo yang kerap diperlukan dalam dunia bisnis (Korporasi) seperti Asuransi kebakaran gedung/pabrik, Asuransi Oil & Gas, Asuransi pesawat udara, Asuransi kapal sampai Asuransi Satelit yang juga melindungi resiko kerugian beberapa satelit BUMN besar lainnya seperti Telkom dan BRI.

Selain itu, Asuransi Jasindo juga mengeluarkan produk-produk unggulan ritelnya, seperti JASINDO AGRI yang terdiri dari Asuransi Usaha Tani Padi, Asuransi usaha Ternak Sapi dan Ternak kerbau, Asuransi Usaha Tani Jagung, juga Asuransi bagi para nelayan serta Asuransi Usaha Budidaya Udang. Adapun untuk segmen Millenial terdapat produk yang menarik yaitu Jasindo Travel Insurance dengan luas jaminan yang cukup komprehensif baik untuk Perjalanan domestik maupun Internasional .

Dalam kiprahnya sebagai perusahaan Asuransi Umum, Jasindo telah berhasil meraih beberapa penghargaan baik tingkat Internasional maupun nasional serta tersertifikasi pada A.M. Best Company dengan rating B++.( Iko Muhyidin )

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments