Sunday, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesPeresmian Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dalam Rangka Pengabdian Kepada Masyarakat...

Peresmian Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dalam Rangka Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sahid di Desa Citayam

warnaplus.com –Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di posyandu Desa Citayam akhirnya diresmikan oleh aparatur pemerintah Desa Citayam dan Kecamatan Tajurhalang. Kegiatan peresmian ini dihadiri oleh pejabat pejabat setempat dan pihak Universitas Sahid. Dari pihak Desa yang dihadiri oleh Kepala Desa Citayam – Bapak Ma’mun Murod, Kepala TPP PKK Kecamatan – Laila Fikri Ikhsani (Ibu Camat Tajurhalang), Kepala TPP PKK Desa Citayam – Ibu Kurniasih dan para perwakilan Kader Posyandu & PKK Desa Citayam serta bapak ibu warga Desa Citayam, Kepala TU Puskemas dan Ibu Bidan Desa Citayam. Sementara itu, dari pihak yang dihadiri oleh Rektor Usahid: Prof. Dr. Ir. Kholil, M.Kom, IPU; Kepala LPPM Usahid, Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si.

Desa Citayam , merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tajur halang Kabupaten Bogor. Desa ini memiliki kegiatan Posyandu yang berbasis swadaya masyarakat dan dijadikan wadah untuk pencegahan stunting. Lokasi posyandu ini beralamat di Pos Bina Warga RW 5. Jl. Raya Desa Citayam, Desa Citayam, Kp. Baru, Tajurhalang, Kab. Bogor. Desa Citayam memiliki 5 Posyandu yang mewakili 5 Rukun Warga (RW) dan melayani 31 Rukun Tetangga (RT) dengan total 38 kader yang aktif di Desa Citayam, Kampung Baru, Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Seluruh Posyandu ini melayani sekitar 11.800 warga yang mendiami desa ini dengan cakupan wilayah 350 Ha. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan rutin oleh kader Posyandu memantau dengan Puskesmas setiap bulannya antara lain: pendataan antropometri balita, latihan dasar balita,

Namun kondisi Posyandu di Desa Citayam belum mencukupi, masyarakat Desa Citayam memerlukan dapur umum yang layak untuk mendukung kegiatan yang ada di Posyandu. Dapur umum yang ada saat ini belum digunakan karena terbatasnya dana untuk pengembangan dan pengembangan yang layak. Dapur umum seyogyanya digunakan untuk kader Posyandu dan ibu-ibu PKK untuk membuat makanan tambahan dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ASI. Selain itu, dapur umum juga diharapkan dapat menjadi dapur tanggap darurat dan kegiatan sosial dalam produksi dan distribusi makanan bagi para warga yang membutuhkan. Soal satu program dari PKM ini adalah Dapur Sehat yang terdapat di posyandu, harapan dapur sehat menjadi lebih baik untuk medukung kegiatan-kegiatan posyandu yang ada di Desa Citayam.

Proses renovasi

Proses Renovasi dapur umum desa menjadi dapur sehat

Dapur umum kebersamaan warga desa yang guyub. Sehingga sangat dibutuhkan dapur umum yang sehat yang dapat mendukung program-program posyandu utamanya dalam pencegahan stunting. Selama kurang lebih tiga bulan sejak bulan Juli hingga Agustus 2022, Tim Dosen dari Universitas Sahid antara lain Wardina Humayrah, S.Gz., M.Si., Almira Nuraelah, S.Gz., M.Si., dan Laila Febrina, ST ., M.Si. telah melaksanakan posyandu khususnya dapur sehat dengan warga desa. Kegiatan ini dilaksanakan oleh warga secara membahu, di bawah pengawasan perangkat desa khususnya kawasan RW5, Desa Citayam. Kegiatan Komprehensif Sehat juga terselenggara atas dukungan dana dari Kemenristek Dikti dan swadaya masyarakat. Harapan ke depan,

Renovasi yang dilakukan untuk dapur sehat ini mengacu pada standar dapur sehat, dengan indikator antara lain: adanya pencahayaan yang baik dengan sirkulasi udara, memiliki dua pintu yang terpisah, tersedianya peralatan dapur serta sistem sanitasi dan pengelolaan sampah.

Kades Ma’mun Murod mengapresiasi adanya program dapur sehat atasi stunting. Dia yakin, upaya tersebut akan memberikan hasil yang optimal dalam upaya pencegahan kasus stunting.

“DASHAT ini merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang. Jadi, seluruh keluarga yang memunyai risiko stunting, seperti ibu hamil, ibu menyusui, baduta (balita di bawah dua tahun), balita stunting, terutama dari keluarga kurang mampu, melalui pemanfaatan sumber daya lokal, termasuk bahan pangan lokal yang dapat dipadukan dengan sumber daya dari mitra lainnya,” tutup Kades Ma’mun Murod (Icho)

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments