Mengusung tema “Creating the Blockchain Capital of South East Asia”, penyelenggaraan konferensi Blockchain Batam pada tanggal 20 Agustus 2019 berjalan dengan meriah dan lancar. Acara ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh persiapan Indonesia dalam upaya penerapan teknologi Blockchain, khususnya pada kota Batam.
Konferensi ini mengundang lebih dari lima belas pembicara dari berbagai institusi yang
berbeda seperti Badan Pengusahaan Batam, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Indonesia Digital Asset Exchange (INDODAX), dll.
Pada saat pembukaan acara, Edy Putra Irawady selaku Kepala Badan Pengusahaan Batam
mengungkapkan konferensi ini adalah tempat yang ideal untuk menemukan solusi dan berbagi wawasan terbaru terkait perkembangan teknologi Blockchain di masa depan. Di
sela-sela paparannya, Edy juga menerangkan bahwa di bulan September 2017, Presiden
Republik Indonesia telah mendeklarasikan Batam sebagai Jembatan Digital Indonesia-
Singapura.
“Pertemuan berbagai pemangku kepentingan dan penggiat blockchain hari ini adalah yang
kami tunggu-tunggu. Kami sangat senang dapat menjadi tuan rumah salah satu acara
konferensi terbesar Blockchain ini. Tentu pula ini menjadi momen yang baik mengingat Kota Batam sendiri adalah Zona Ekonomi Digital dan salah satu smart cities di Indonesia.
Dan semua pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan dari pemerintah pusat” ungkap Edy
Putra Irawady.
Diskusi tentang masa depan industri Blockchain pada sesi pertama dibuka dengan presentasi dari Oscar Darmawan selaku CEO Indodax. Beliau mengutarakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia telah mengetahui apa itu aset digital.
Selain itu, teknologi blockchain sebagai salah satu temuan terbesar setelah internet, tentu dapat diimplementasikan di Indonesia. Alasannya adalah struktur demografi Indonesia didominasi anak muda yang selalu haus akan inovasi baru serta telah adanya dukungan dari kalangan pemerintah. “Dalam upaya menggaet kalangan milenial, kami memiliki program Indodax Academy”, tambah Oscar.
Di samping itu, Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Kemaritiman, Dr. Edi Prio Pambudi
juga mengajak peserta untuk lebih memiliki spirit dalam mengkaji Blockchain sesuai dengan prospek kerangka regulasi yang telah ada. Konsistensi dalam memahami blockchain menurutnya adalah bagian terpenting dari upaya menciptakan efisiensi dalam proses berbisnis, termasuk di dunia medis. Edi mencontohkan bahwa seorang dokter ada baiknya dorong untuk mengenal lebih jauh pengembangan teknologi ini. “Jaminan integritas di berbagai kalangan profesi juga turut menjadi perhatian kita, dikarenakan blockchain mengenalkan kita pada teknologi ledger yang terdistribusi” tambahnya.
Di sesi lainya, perwakilan dari berbagai institusi lain lebih banyak membahas terkait
hubungan solusi bisnis blockchain terhadap upaya peningkatan kesejahteraan sosial.
Alhasil, peserta mendapatkan kejelasan bagaimana kondisi pasar blockchain saat ini, cara
praktis penerapan blockchain di sektor publik dan swasta, serta strategi yang dibutuhkan
agar terus dapat bersaing di era digital dengan teknologi blockchain.
Indodax adalah perusahaan berpengalaman dalam bidang aset digital dan blockchain serta
penyedia platform jual-beli aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin dan lebih dari 40
aset digital lainnya. Indodax berdiri sejak tahun 2014 dan melayani lebih dari 1,8 juta orang di Indonesia. Indodax juga memiliki hampir 200 karyawan dengan partner di seluruh dunia, seperti China, Singapura, Eropa, Korea Selatan, Mexico dan India yang berpengalaman dalam bidang aset digital. Selain itu, kami memiliki customer support yang siap membantu para member selama 24/7. Kami berdedikasi kepada member dan calon member untuk bertransaksi aset digital menggunakan Rupiah dengan sistem terbaik, tercepat, termudah dan teraman. Info lebih lanjut dapat berkunjung ke www.indodax.com.
Temukan Kami di Media Sosial
Facebook : https://www.facebook.com/indodax/
Instagram : https://www.instagram.com/indodax/
Twitter : https://twitter.com/IndodaxOfficial
Youtube : https://www.youtube.com/c/indodax