Citayam, 23 November 2019 – Citayam Grande Hills (CGH), menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H/2019, Sabtu (23/11/2019) malam di Pelataran Mushola Al – Barokah Kampung baru RT.06, RW. 05 Desa Citayam, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Kegiatan digelar atas Ketua DKM ( Nurlail Komar R ) dengan segenap warga CGH, yang berlangsung m hikmad.
Acara diawali dengan Shalawat dengan menampilkan Team Hadrah “Al – Mu’aawanah” asuhan Ustadz Baihaqi dan dikoordinir oleh Kang Abeng & Kang Teguh. ”Gerak dan terbang yang ditabuh memiliki pakem sendiri. Seni Hadrah Al – Mu’aawanah tetap menggambarkan kebesaran Nabi Muhammad SAW,” ujar Kang Abeng.
Dalam sambutan perdana yaitu Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustadz Lail (nama panggilannya ) mengatakan, tema kegiatan adalah, “Dengan Mengamalkan Ahlak yang Mulia, Merupakan Cerminan Sunah Rosul”.
“Terima kasih atas partisipasi dan kerja samanya dari awal hingga kegiatan ini dengan Hikmad, semua ini tidak terlepas dari bantuan panitia berkat dukungan dari semua Masyarakat, umumnya warga CGH,” ucapnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh aparatur Pemerintah Desa Citayam: Kepala Desa Citayam Bapak Ma’mun Murod, Ketua MUI Bapak TB Abi Enjah, RW. 05 Bapak Iing, Dusun Udin, Perwakilan Grande 1 dan Grande 8, serta tokoh masyarakat dilingkungan RW. 05 Kampung Baru, RW.010 bapak Kidong Desa Raga jaya.
Kepala Desa Citayam, Ma’mun Murod dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungannya kepada warga Grande atas terpilihnya menjadi kepala Desa masa Bakti 2020 – 2026.
Ia berharap, melalui peringatan Maulid Nabi ini seluruh masyarakat dapat memetik hikmah dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam hal meneladani Rasulullah.
Alhabib Husein Bin Muhammad Alkaff, dalam tausiyahnya mengingatkan, peristiwa kelahiran atau maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tahun oleh banyak kalangan muslim, seharusnya tidak sekadar diperingati dalam bentuk seremonial belaka, namun mutlak bagi segenap umat Islam untuk menghayati bahkan mengamalkan seluruh makna dan hikmah yang terkandung didalamnya, yakni benar-benar meneladani Nabi SAW sebagai uswatun hasanah dengan membentuk diri sebagai muslim yang sejati.
“Peringatan maulid ini sebagai bentuk ikhtiar untuk lebih cinta, ittiba atau benar-benar menjadi pengikut Rasulullah yang setia dengan senantiasa menghidupkan sunnahnya,” ujar Alhabib Husein.
“sembari melakukan pengabdian kepada Allah melalui pelaksanaan seluruh bentuk ibadah dengan ikhlas, termasuk dalam hal kepemilikan dan wujudnya akhlak yang mulia sebagai buah atau hasil pengamalan ibadah,” jelasnya. (Iko Muhyidin )