Monday, December 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeCSRPOCKY TINGKATKAN KUALITAS SEKALIGUS PECAHKAN REKOR INDONESIA DENGAN #NEXTLEVELPOCKY TOWER

POCKY TINGKATKAN KUALITAS SEKALIGUS PECAHKAN REKOR INDONESIA DENGAN #NEXTLEVELPOCKY TOWER

  • Tugu replika dengan kemasan biskuit terbanyak yang memuat 17.911 kemasan Pocky.
  • Jika kemasan di dalamnya ditumpuk ke atas, menjadi setara dengan 7x tinggi gedung tertinggi di Indonesia

Jakarta, 25 Januari 2023 – Tugu #NextLevelPocky, yang dibangun oleh PT Glico Indonesia
untuk merayakan pembaruan formula Pocky¹ , resmi mendapatkan predikat “Replika Tugu dari kemasan Biskuit terbanyak di Indonesia”. Pocky Tower raksasa berukuran tinggi 6 meter dan lebar 3,5 meter ini memuat 17.911 kemasan Pocky dengan tampilan baru yang
menyegarkan. MURI, Museum Rekor Indonesia, resmi mengukuhkan rekor nasional ini di mana pada saat ditumpuk tegak lurus, kotak kemasan Pocky di dalamnya akan mencapai ketinggian 2.686 m atau sekitar 7 kali tinggi gedung tertinggi di Indonesia. Tugu pemecah rekor #NextLevelPocky sekaligus mencerminkan pertumbuhan Pocky yang semakin digemari di negara ini.

Tugu #NextLevelPocky berlokasi di Sarinah Jakarta Pusat, yang menjadi area strategis untuk berbagi kebahagiaan dengan seluruh masyarakat serta memperkenalkan formula baru Pocky.
Stik biskuit berlapis cokelat yang ikonik dan sangat disukai ini telah berevolusi menjadi
#NextLevelPocky, dengan rasa yang lebih enak, lebih renyah, dan mengandung lebih banyak serat daripada sebelumnya karena menggunakan tepung gandum utuh. Lebih dari itu, Pocky juga meningkatkan levelnya dengan kemasan baru yang masa kini.
“Pocky adalah brand kesayangan sepanjang masa yang selalu berusaha berbagi kebahagiaan dan terus berinovasi. Dengan #NextLevelPocky, kami menghadirkan perubahan yang menyegarkan pada biskuit favorit sepanjang masa ini dengan memadukan kebaikan serat dan rasa cokelat yang lebih enak dalam kemasan yang baru. Formula ini telah dinikmati oleh penggemar Pocky di seluruh dunia sejak dirilis secara serentak pada Juni 2022 lalu. Pocky dengan level yang meningkat ini adalah cara Glico untuk menunjukkan apresiasi dan kepedulian kepada konsumen kami, sejalan dengan tumbuhnya kesadaran kesehatan di kalangan masyarakat. Kami bangga menandai kesempatan ini dengan meraih rekor #NextLevelPocky Tower, yang kini menjadi tugu replika Indonesia dengan kemasan biskuit terbanyak,” kata Kartika Tirta Putri, Marketing Manager Glico Indonesia.

Sebagai bagian dari kampanye #NextLevelPocky untuk memperkenalkan formula baru tersebut, Pocky Indonesia turut melakukan sejumlah aktivasi mulai tanggal 11 – 25 Desember 2022 melalui kegiatan yang dilakukan di Jalan Sudirman pada saat Car Free Day, dan di lokasi lainnya seperti MBloc Space dan Stadion Gelora Bung Karno, serta tidak lupa di Sarinah tempat dipasangnya Giant Pocky Tower.

Pada momen peresmian Rekor MURI untuk #NextLevelPocky Tower, Tri Yono, Senior
Customer Relation Director Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) turut hadir untuk
berbagi kebahagiaan dengan tim Glico Indonesia sekaligus menyaksikan dan mengukuhkan
pencapaian rekor tersebut dengan mengatakan, “MURI mengapresiasi Pocky yang terus
berinovasi sebagai produk biskuit berlapis cokelat, terutama di masa pemulihan pasca pandemi seperti saat ini sehingga secara resmi kami mengukuhkan #NextLevelPocky Tower sebagai replika tugu dari kemasan biskuit terbanyak di Indonesia.”

Tugu Raksasa #NextLevelPocky ini membutuhkan waktu tiga hari untuk dibangun di Sarinah, serta diikuti dengan serangkaian acara menarik untuk para konsumen. Salah satu acara yang paling atraktif adalah tantangan menebak jumlah kotak Pocky yang ada di dalam tugu raksasa tersebut. Tanggapan dari para konsumen kemudian dikumpulkan di lokasi serta secara online melalui sebuah microsite. Terdapat lebih dari 3.000 peserta mengikuti lomba tebak kemasan ini dimana pemenangnya telah diumumkan oleh Pocky Indonesia melalui akun Facebook Pockyindonesia.

¹ “Pocky” adalah merk dagang resmi dari Ezaki Glico Co., Ltd.

-selesai-

Tentang Glico
Pada 11 Februari 2022, Glico Group merayakan 100 tahun pendiriannya. Sejak tahun 1922, produk Glico caramel yang penuh gizi, dikemas dalam kotak berwarna merah yang khas, mulai dijual di rak sebuah department store. Berkantor pusat di Jepang, Glico telah mengembangkan sayapnya ke pasar di Asia Pasifik, Eropa dan Amerika Utara dengan aspirasi yang terus menganut semangat para pendirinya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui makanan.
Dengan jenama-jenama yang dicintai masyarakat seperti Pocky, Pretz dan Pejoy, Glico memperluas portofolionya* ke produk-produk lain termasuk es krim, susu formula untuk bayi, produk susu, desserts, bahan makanan dan bahan-bahan mentah untuk kosmetik serta produk-produk kesehatan. Jajaran produk yang mengutamakan kesehatan seperti produk SUNAO yang tidak mengandung sukrosa, dan Almond Koka berupa produk makanan rendah karbohidrat dan susu almond, menjadi semakin populer di luar Jepang setelah sukses besar di pasar domestik.
https://www.glico.com/global/
*Beberapa produk di dalam portofolio mungkin hanya tersedia di Jepang

Tentang Pocky
Pocky adalah biskuit berbahan dasar cokelat yang digemari oleh banyak orang di seluruh dunia sejak diluncurkan di Jepang pada tahun 1966. Pocky terbuat dari pretzel yang renyah, sejenis biskuit, dilapisi dengan krim cokelat lembut. Selama bertahun-tahun, Pocky mempertahankan konsep utamanya sembari terus secara bertahap mengubah kemasan dan formulasinya untuk memenuhi perubahan waktu dan kebutuhan masyarakat. Kini, dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, semakin banyak konsumen yang mencari pilihan produk yang lebih sehat dan lebih bebas rasa bersalah. Glico telah
berusaha untuk meningkatkan kerangka Manajemen Merek Global sejak 2016, dan disertifikasi oleh GUINNESS WORLD RECORDS TM sebagai merek biskuit bersalut cokelat yang memiliki penjualan tertinggi di dunia pada tahun 2020*.

*Gelar merek biskuit berlapis cokelat terbesar — RSP ritel, saat ini (Estimasi penjualan $589.900.000 pada tahun 2019 berdasarkan data riset pasar internasional).

Social media
Facebook https://www.facebook.com/Pockyindonesia/
Instagram https://www.instagram.com/pockyid/
Glico Indonesia website http://glico.com/id
Glico Online Brand Store https://www.tokopedia.com/glicoindonesia

Previous article
● Terdiri dari tiga varian teh dengan inspirasi dari perjalanan kehidupan dalam instalasi berskala ruang yang sarat dualisme. ● Diracik oleh Certified Tea Blender dengan berbagai bahan khas Indonesia yang memberikan nuansa rasa tersendiri saat menyelami mahakarya Sunaryo. Bandung, 24 Januari 2023 – Wot Batu, karya seni instalasi berskala ruang dari Sunaryo, seniman kontemporer Indonesia, berkolaborasi dengan Oza Sudewo, Indonesian tea blend specialist, meluncurkan racikan teh sebagai respon atas karya Sunaryo. Wot Batu merupakan karya seni yang diciptakan Sunaryo sebagai “jembatan spiritual”, menghubungkan jiwa manusia dengan wujud ragawi kehidupan dan menghubungkan empat elemen yang ada di alam. Bagi Oza, Wot Batu sarat akan makna spiritual, menggambarkan perjalanan hidup manusia modern dan dualisme kehidupan; fana dan baka, material dan spiritual, purba dan modern, hingga makrokosmos dan mikrokosmos. Filosofi tersebut dihadirkan dalam tiga varian teh yang merespon suatu karya seni, diracik khusus untuk mewakili tiga tahap perjalanan hidup manusia; awal, tengah, dan akhir – yang juga terinspirasi dari konsep Tri Tangtu dalam falsafah Sunda. Sebagai pemilik Oza Tea, salah satu pionir specialty tea & blending di Indonesia, juga berlatar belakang Certified Tea Blender, Oza telah lama berkecimpung di dunia teh, baik di dalam dan luar negeri. Ia secara aktif terlibat sebagai juri Tea Master Cup, sebuah kompetisi teh berskala internasional yang memperkenalkan ragam daun teh sekaligus menemukan master teh terampil yang mampu mengolah jenis teh untuk menghasilkan teh terbaik yang siap dikonsumsi. Diselenggarakan sejak 2013, kompetisi teh bergengsi ini turut mengapresiasi beraneka ragam jenis teh berkualitas premium yang dihasilkan oleh Indonesia dengan cita rasa dan aroma yang begitu nikmat. Mempertimbangkan pengalaman panjang dan sertifikasi Oza sebagai peracik teh, Wot Batu menggandengnya untuk menjadi mitra dalam meracik varian khusus yang dapat menangkap karakter dari karya Sunaryo. Oza menyampaikan, “Dengan mengambil konsep “mereguk Wot Batu”, OZA Tea mencoba mendeskripsikan kembali Wot Batu melalui suguhan teh yang menghadirkan nuansa kontemplatif pada racikannya. Karakter utamanya adalah buah jambu sebagai bagian dari memori masa kecil Sunaryo dengan sang ibu yang terekam dalam salah satu instalasi di Wot Batu, yaitu Batu Indung. Racikan-racikan khas pada rangkaian Respon Karya ini juga menggunakan bahan-bahan yang mewakili konsep dualisme dalam deretan instalasi di Wot Batu.” Hadirnya varian teh yang disiapkan secara khusus ini menawarkan pengalaman menikmati karya seni yang sangat istimewa. Racikan-racikan ini bukan saja terinspirasi oleh mahakarya Sunaryo ini, melainkan juga mengajak pencicipnya untuk menikmati suatu karya seni melalui rasa dan aroma. Sehingga karya-karya instalasi dalam Wot Batu tidak hanya bisa diresapi lewat pengelihatan, sentuhan dan pendengaran, tetapi juga dengan menyesap dan menghirup aroma racikan teh yang mengawinkan berbagai bahan asli Indonesia. Oza menambahkan, “Perjalanan manusia sejak lahir, hidup hingga akhir hayat, kami tampilkan dalam tiga varian: Ambu, Indriya, dan Suwung, keseluruhan racikan yang merespon karya Sunaryo hanya tersedia secara khusus di Wot Batu.” Varian pertama dinamakan Ambu, berarti “ibu” dalam bahasa Sunda, yang menjadi simbol awal perjalanan manusia dalam kehidupan. Racikan ini terinspirasi dari instalasi Batu Indung di Wot Batu, yang berbentuk patung pohon jambu. Racikan Ambu berbahan jambu, apel, rosella, dan serai, sehingga menghadirkan nuansa yang segar sekaligus menenangkan. Warnanya merah terang, layaknya aksen yang khas pada karya-karya Sunaryo. Varian kedua bernama Indriya, atau “indra”. Indra merupakan alat yang digunakan manusia memproses kehidupan di dunia, baik dalam menyerap lingkungannya maupun mengekspresikan dirinya. Teh Indriya memiliki satu bahan khusus yaitu kemangi, sebagai perlambang budaya Sunda yang menciptakan dimensi rasa dan aroma yang lebih kompleks. Dimensi rasa dan aroma ini diharapkan bisa memicu sensori pengunjung Wot Batu. racikan ini pun menggambarkan bagaimana budaya Sunda mempengaruhi sosok seorang Sunaryo. Varian terakhir adalah Suwung, yang bermakna kehampaan yang sehadir-hadirnya. Terinspirasi dari makna spiritual dalam Wot Batu, teh Suwung sarat dengan bahan-bahan yang mencerminkan dualisme kelahiran dan kematian. Teh hijau dan kurma di dalamnya menggambarkan kehidupan, pandan dan serai hadir sebagai perlambang kematian, serta getah pohon kamper mewakili kehidupan setelah kematian. Pertemuan kelahiran dan kematian, yang saling meniadakan, menghadirkan kehampaan atau “suwung”. Oza Sudewo yang juga dikenal sebagai seniman teh juga menjelaskan, “Wot Batu adalah sebuah mahakarya seni. Karenanya, kami sangat bangga menjadi partner dalam kolaborasi yang mendukung sebuah pengalaman menyeluruh di Wot Batu ini, mulai dari dilihat, dinikmati, dan dikecap. Tiga varian tea blending yang saya hadirkan turut menjadi sebuah karya seni teh yang menggambarkan perjalanan manusia mulai dari sumber kehidupan yang berasal dari Ambu atau Ibu, indriya yang menggambarkan penggunaan indera saat hidup, hingga Suwung yang memiliki filosofi sakralnya kematian.” Ketiga varian teh kolaborasi Wot Batu dan OZA Sudewo ini hanya dapat dinikmati ketika berkunjung ke Wot Batu dengan ditemani berbagai kudapan khas, dan tentunya, bersama pengalaman menyelami mahakarya Sunaryo yang tak akan ditemukan di tempat lain.
Next article
R Indra Rezky Kencana Dewa
R Indra Rezky Kencana Dewahttps://www.warnaplus.com
MICE & Lifestyle Portal Contact: +6287889015567 [WA & Call] Advertising: +6287889015567 [WA] Email: [email protected]
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments