- Peningkatan kinerja operasional menunjang kinerja keuangan perusahaan
- Strategi dan proyeksi akhir tahun PT Dyandra Media International Tbk
Denpasar, 13 September 2018 – Hari ini, Kamis (13/9), PT Dyandra Media International Tbk (PT DMI Tbk) menyelenggarakan public expose di Nusa Dua, Bali. PT DMI Tbk memaparkan kinerja operasional dan keuangan semester satu 2018 sebagai bentuk transparansi kepada pemegang saham dan publik. Selain itu, agenda utama yang lain adalah menjelaskan strategi dalam usaha mengembangkan bisnis dan memperkuat eksistensi perseroan guna menarik calon-calon investor.
Dari segi kinerja operasional perseroan, terdapat empat segmen yang berkontribusi dalam pertumbuhan kinerja keuangan PT DMI Tbk, yaitu segmen penyelenggaraan acara dan pameran, penunjang acara dan pameran, ruang konvensi dan pameran, serta segmen hotel.
Pertama, pada segmen penyelenggaraan acara dan pameran, PT Dyandra Promosindo telah berhasil menyelenggarakan berbagai pameran bertaraf internasional, antara lain Indonesia International Furniture Expo (IFEX) pada 9―12 April 2018 di JIExpo Kemayoran yang meningkat dari sisi jumlah pengunjung dan total transaksi. Tahun 2017, terdapat 11.225 pengunjung dari 112 negara dengan total transaksi USD 1 miliar. Tahun ini, pengunjung tersebut meningkat menjadi 11.429 dari 114 negara dengan total transaksi mencapai USD 1 miliar.
Di samping itu, ada juga Indonesia International Motor Show 2018 (IIMS) yang berlangsung 19―29 April 2018 di JIExpo Kemayoran. Jumlah dan transaksi penyelenggaraan IIMS pun meningkat signifikan. Tahun lalu, total 503.447 pengunjung dengan transaksi Rp 3,2 triliun. Tahun ini, jumlah pengunjung menjadi 526.431 dan total transaksi mencapai Rp 4,4 triliun.
Pun juga event Indonesian Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA ConvEx) yang berlangsung 2―4 Mei 2018 di Jakarta Convention Center. Jumlah pengunjung meningkat dari 19.217 pada 2017 menjadi 23.097 pengunjung yang berasal dari 15 negara dengan jumlah 1.637 delegasi. Sehingga, total pengunjung IPA ConvEx tahun ini sekitar 24.000 atau tumbuh dari total pengunjung tahun sebelumnya yang hanya kira-kira 21.400-an saja.
Selain ketiga pameran tadi, perusahaan-perusahaan di bawah “payung” PT Dyandra Promosindo juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di bidang entertainment dan event & brand activation. Beberapa di antaranya adalah konser INCUBUS Live in Jakarta, Disney on Ice 2018, MARKAS (Market x Komunitas), Mitsubishi Xpander Export Ceremony, BRI Sunday Fest 2018, dan Samsung Dealer Gathering.
Kedua, penunjang acara dan pameran. Tidak hanya bergerak di bidang penyelenggaraan acara dan pameran, unit bisnis PT DMI Tbk, yaitu PT Dyamall Graha Utama, juga bergerak di bidang sarana penunjang acara dan pameran. Beberapa di antaranya adalah bisnis menyediakan ridging dan lighting untuk konser INCUBUS Live in Jakarta, bekerja sebagai kontraktor resmi pameran Inacraft 2018, serta kontrator untuk City Beautification in Jakarta & Palembang menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018.
Ketiga, ruang konvensi dan pameran. PT Nusa Dua Indonesia yang membawahi Dyandra Convention Center Surabaya dan Bali Nusa Dua Convention Center juga telah menjadi penunjang untuk segmen ruang konvensi dan pameran. Tahun ini, Dyandra Convention Center Surabaya merupakan tempat penyelenggaraan berbagai acara dan pameran, antara lain David Foster Concert, Mitsubishi Gathering, dan Round Table Wedding Reception. Sedang Bali Nusa Dua Convention Center juga telah menaungi berbagai acara berskala nasional dan internasional, seperti Indonesia – Africa Forum, Food and Hotel Tourism Exhibition Bali, dan Social and Behavior Change Communication (SBCC) Summit 2018 yang dilengkapi dengan adanya Bali Nusa Dua Hotel sebagai sarana akomodasi untuk para peserta acara maupun wisatawan. Pada bulan Oktober mendatang, Bali Nusa Dua Convention Center akan menjadi tuan rumah untuk acara The Annual Meetings of the IMF and the World Bank Group (WBG).
Keempat, segmen hotel. Selama beberapa tahun, bisnis PT DMI Tbk juga telah merambah ke sektor perhotelan. Tujuh hotel berada di bawah kepemilikan PT DMI Tbk dengan total jumlah kamar mencapai 855 kamar. Tujuh hotel tersebut adalah Hotel Santika Cikarang, Hotel Santika Siligita Bali, Hotel Amaris Bandara, Hotel Amaris Panglima Polim, Hotel Amaris Thamrin City, Hotel Amaris Pekanbaru, dan Hotel Amaris Pratama Bali.
Kinerja dan strategi
Dengan kinerja operasional perseroan selama semester satu di tahun 2018 yang mengalami peningkatan yang cukup baik, kinerja keuangan perseroan pada semester ini juga meningkat dengan cukup signifikan. Dilihat dari perbandingan sales year on year, PT DMI Tbk berhasil mencatatkan peningkatan 14,66%, dengan gross profit tumbuh 19,47% dari tahun sebelumnya. Sementara operating profit tumbuh 250% dengan net profitmeningkat 200% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan demikian, EBITDA PT DMI Tbk di semester satu tahun 2018 ini naik 161,5% menjadi Rp 68 milyar. Pendapatan ini secara keseluruhan merupakan hasil kontribusi dari setiap unit bisnis, dengan bisnis event and exhibition organizer business yang berkontribusi 67%, supporting event business 13%, venue owner and hall management business 12%, dan hotel/property owned business berkontribusi sebesar 8%.
Demi meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perseroan yang telah meningkat itulah, PT DMI Tbk sudah menyiapkan berbagai strategi untuk tetap menjaga eksistensinya, yaitu mengembangkan pameran yang sudah dipegang setiap tahunnya dan menggelar pameran baru. Lantas, mengembangkan bisnis entertainment, serta terus berinovasi dengan mencari klien-klien baru ataupun event di industri yang berbeda. Strategi lainnya, efisiensi dan pengendalian biaya yang berkelanjutan di berbagai aspek di seluruh unit bisnis perusahaan dan pengembangan bisnis baru, yaitu Digital Agency.
Bisnis di bidang digital agency pun sekarang tengah diupayakan pemberdayaannya dengan membentuk perusahaan baru bernama Underlined. Perusahaan baru ini diharapkan akan menjadi one-stop solution untuk kebutuhan digital dari para klien, baik perorangan maupun perseroan, dari segi strategi maupun pengelolaannya dalam menghadapi era digital ini.
Dengan strategi bisnis yang sudah dirumuskan dengan sangat matang, proyeksi laporan keuangan di akhir tahun nanti diharapkan makin meningkat. Dari segi sales, misalnya, perseroan berharap bisa mencapai 6,7%, dengan gross profit meningkat mencapai 23,61%. Sedangkan dari sisi operating profit, proyeksi akhir tahun diharapkan dapat meningkat sebesar 1.050%, dengan nett profit naik 188%.