Bandung, 5 Mei 2020 – Saat ini kita hidup di waktu yang tidak normal dimana kita harus mengubah hidup kita dan bertahan hidup untuk melalui pandemi COVID19. Dari kesulitan ini kita telah melihat banyak contoh tentang jenis keberanian, kebaikan, pengabdian dan kebersamaan.
Para petugas medis mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan orang lain. Para polisi dan tentara yang memastikan ketertiban dan keamanan kita. Para pekerja di sektor strategis baik negeri atau swasta mengambil resiko setiap hari untuk menjaga perekonomian dan kebutuhan kita untuk tetap berjalan. Dan setiap orang yang membuat pengorbanan dengan berdiam dirumah bersama keluarga mereka, demi kebaikan semua orang.
Sekaranglah saatnya bagi kita semua untuk membantu satu sama lain, sebagai keluarga, teman, tetangga, sebagai rekan kerja, dan sebagai sesama warga Indonesia dengan bergabung di gerakan #HarusPeduli yang diinisiasi oleh Evermos, perusahaan startup asal Bandung berkolaborasi dengan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah dan Alpha JWC Ventures bersama perusahaan startup dan organisasi lainnya. Gerakan #HarusPeduli bertujuan untuk membantu para petugas medis yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19 dimana sebagian di antara mereka gugur dan lebih banyak dari mereka yang terinfeksi karena keterbatasan alat pelindung diri.
Program #HarusPeduli ini difokuskan kepada para petugas medis, didasari atas keprihatinan pada banyaknya rumah sakit rujukan yang masih sangat kekurangan Alat Perlindungan Diri (APD) dengan standar yang berlaku. “Kita semakin sering mendapatkan permintaan penyaluran APD ke banyak Rumah Sakit terutama di daerah. Para tenaga medis di garda depan sudah seharusnya mendapatkan perlindungan maksimal ketika merawat pasien yang terkena COVID-19. Kami sangat prihatin dan ingin membantu dengan sigap karena pengadaan dan penyalurannya di lapangan sangat sulit pada kondisi seperti ini”, Terang Ridwan Setiawan, Ketua Umum Yayasan Sahabat Beramal Jariyah. Saat ini, hampir 50 Rumah Sakit telah masuk ke dalam daftar penyaluran program dan jumlahnya terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Digalang di website HarusPeduli.com, sekarang program ini telah didukung oleh berbagai elemen masyarakat termasuk asosiasi, organisasi nirlaba, korporasi, UKM dan startup-startup dari portofolio Alpha JWC Ventures. “Program ini adalah program kolaborasi sosial, kami di Evermos ingin mengajak semua teman-teman untuk lebih peduli dengan tenaga medis melalui penggalangan dana di program Harus Peduli ini.” Ujar Ghufron Mustaqim, Deputy CEO dari Evermos.
Target donasi di awal adalah menghimpun dana Rp. 3 Miliar. Seluruh dana akan digunakan untuk pengadaan APD, alat kesehatan terkait dan penyalurannya ke rumah sakit, “Kami sudah berkomitmen untuk bekerjasama dengan produsen dan mitra-mitra yang siap membantu pengadaan dengan cepat dan tentunya sesuai standar keamanan yang berlaku”, sambung Ghufron. Para produsen dan mitra yang dimaksud adalah mereka yang memiliki komitmen untuk memajukan usaha dan produk lokal dengan kualitas global.
Data dan informasi akan disajikan secara transparan dan akuntabel di website HarusPeduli.com, sehingga setiap masyarakat dan badan usaha yang berpartisipasi mendapatkan informasi lengkap mengenai jumlah donasi yang telah terkumpul dan kemana penyalurannya. Melinda Guspiantinur, seorang tenaga kesehatan di RSUD Soreang, salah satu RS yang masuk dalam daftar program Harus Peduli berharap bantuan dari program ini dapat segera mereka terima karena kebutuhannya sudah sangat mendesak.
Kolaborasi adalah kata kunci dari gerakan masif yang tujuannya menciptakan dampak besar tentang kesadaran sosial atas banyaknya tenaga medis yang perlu dibantu. Untuk itu Evermos yang juga sebagai platform social commerce di Indonesia ingin seluas-luasnya mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan ini. "Harapannya adalah teman-teman dan seluruh elemen masyarakat sama-sama sadar bahwa gerakan melawan COVID-19 harus dilakukan bersama-sama, dengan ikut berpartisipasi, berdonasi dan turut menyebarkan informasinya juga” pungkas Ghufron. Targetnya, dalam 2 minggu kedepan, alat alat kesehatan tersebut sudah dapat diterima oleh tenaga medis yang membutuhkan tersebut.