warnaplus.com-PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“Garuda Indonesia”) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 yang berlangsung secara hybrid (daring dan fisik dengan pembatasan peserta) di Auditorium Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang. RUPST tersebut dihadiri oleh Pemegang Saham dan/atau Kuasa Pemegang Saham sejumlah 23.085.526.128 lembar saham atau 89,18 persen dari keseluruhan saham Garuda Indonesia yang dipimpin langsung oleh Komisaris Utama Garuda Indonesia Triawan Munaf.
Sejalan dengan ketentuan penyelenggaraan RUPST di masa pandemi, Garuda Indonesia melaksanakan RUPST Tahun Buku 2020 dengan mengedepankan aspek protokol kesehatan yang ketat serta mengacu pada aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Di antaranya, dengan mengoptimalkan kehadiran Pemegang Saham melalui sistem e-proxy yang disediakan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)—sesuai ketentuan POJK Nomor 15 Tahun 2020, sehingga pemegang saham yang tidak dapat hadir secara langsung dapat tetap menggunakan hak suaranya.
Selanjutnya, sesuai dengan ketentuan kuorum persetujuan, RUPST 2021 Garuda Indonesia pada hari ini telah menyetujui seluruh usulan untuk mata acara, di antaranya: persetujuan Laporan Tahunan termasuk di dalamnya pengesahan Laporan Keuangan Tahun 2020; Penunjukan Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik untuk Melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2021 dan Laporan Keuangan dan Pelaksanaan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Tahun Buku 2021; serta perubahan Pengurus Perseroan.
Melalui agenda Perubahan Pengurus Perseroan tersebut, RUPST memberhentikan dengan hormat Triawan Munaf (Komisaris Utama), Peter F. Gontha (Komisaris), Zannuba Ariffah Chafsoh (Komisaris Independen), Elisa Lumbantoruan (Komisaris Independen), Dony Oskaria (Wakil Direktur Utama), dan M. Rizal Pahlevi (Direktur Niaga dan Kargo); serta menyetujui beberapa perubahan nomenklatur jabatan komisaris dan direksi.
Berkenaan dengan persetujuan terhadap usulan untuk mata acara Perubahan Pengurus Perseroan tersebut, maka susunan Direksi Garuda Indonesia saat ini adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
2. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
3. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
4. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana
5. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
6. Direktur Layanan dan Niaga: Ade R. Susardi
Adapun susunan Dewan Komisaris yang baru adalah sebagai berikut:
1. Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Timur Sukirno
2. Komisaris: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen: Abdul Rachman
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, susunan baru pengurus Perseroan yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN selaku pemegang saham Seri A Dwiwarna merupakan salah satu langkah strategis untuk mempersiapkan Garuda Indonesia menjadi perusahaan dengan tata kelola organisasi yang lebih agile, focus, dan adaptif, khususnya di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota dewan direksi dan komisaris yang hari ini telah menyelesaikan masa tugasnya sebagai bagian dari Manajemen Garuda Indonesia, atas kontribusi terbaik yang telah diberikan demi memastikan maskapai kebanggaan Indonesia dapat terus terbang tinggi melewati berbagai tantangan, khususnya di masa pandemi ini. Apa yang telah kita raih bersama hingga hari ini merupakan fondasi penting yang melandasi langkah-langkah berkelanjutan Garuda Indonesia ke depannya,” papar Irfan.
Sejalan dengan hal tersebut, Irfan menambahkan, Perseroan hingga saat ini juga terus melakukan optimalisasi kinerja usaha melalui improvement pada aspek likuiditas, efisiensi biaya operasional, serta restrukturisasi kewajiban sebagai penentu keberlangsungan strategi pemulihan kinerja Garuda Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
“Dapat kami sampaikan bahwa upaya menuju pemulihan kinerja akan berlangsung lebih lama dari yang kita perkirakan bersama. Namun demikian kami percaya langkah transformasi kinerja merupakan sebuah keniscayaan yang akan terus kami akselerasikan secara berkesinambungan di tengah tantangan fundamental dari kondisi pandemi Covid-19 itu sendiri, yakni ‘ketidakpastian’. Hal itu yang kami yakini perlu disikapi dengan mental bisnis yang tangguh serta resiliensi dalam mengawal dinamika tantangan industri penerbangan ke depannya yang masih dibayangi situasi penuh turbulensi,” tutup Irfan.
Sepanjang tahun kinerja 2020, Garuda Indonesia terus menjalankan berbagai upaya strategis dalam menunjang langkah-langkah pemulihan kinerja, diantaranya adalah melalui optimalisasi lini bisnis penunjang seperti kargo dan charter, pengoperasian 2 pesawat passenger freighter, perluasan jaringan penerbangan kargo internasional, langkah negosiasi beban sewa pesawat bersama lessor, hingga kebijakan rasionalisasi pegawai yang dijalankan secara proporsional dalam menyikapi penurunan demand layanan penerbangan. (if)