Acara tersebut diikuti setidaknya oleh 25 orang pengurus wilayah sebagai bagian dari langkah melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas pengurus secara berkelanjutan.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Dit KMA Kemendikbud, Bapak Sumari. Menurutnya, Puanhayati hadir sebagai sarana kaderisasi yang harus memiliki kualitas, memiliki ketulusan juga sikap Militasi. 1) Militasi secara spiritual, : mampu menghadapin tantangan dalam mensosialisasikan ajaran Kepercayaaan. 2) Militansi sosial : menyebarkan kebaikan di lingkungan sekitar, sehingga dimanapun berada pengahayat bisa menjadi tauladan dalam bermasyarakat.
Selain itu hadir pula perwakilan dari MLKI, Bapak Rohmat Hidayat. Disampaikannya bahwa peran perempuan menjadi sangat penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya, mendorong eksistensi generasi muda penghayat kepercayaan. Membentuk kader-kader Penghayat sebagai Pengurus dan melaksanakan Program kerja. Puanhayati diharapkan mampu melakukan jejaring dengan pemerintah, mendukung program program pada isu strategis yang berkaitan dalam bentuk aksi nyata dan kegiatan konkrit, khususnya program pemajuan kebudayaan masyarakat kepercayaaan dan pelestarian ajaran, budaya dan tradisi lisan.
Melalui Program fasilitasi pemberdayaan perempuan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Dit KMA, Kemendikbudristek, Puanhayati DKI Jakarta telah mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas pengurus secara berkelanjutan. Pada tahun 2022 lalu, telah diselenggarakan Workshop “Tata Kelola organisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa” di wilayah Jabodetabek pada tahun 2022, dilanjutkan dengan penguatan kapasitas pengurus Puanhayati DKI Jakarta pada tahun 2023 ini.
Menurut Ketua Puan Hayati, Is Werdiningsih, pada tahun ini masa kerja kepengurusan periode 2018-2023 telah berakhir, oleh karena itu diperlukan segera adanya kepengurusan baru masa kerja 2023-2028, untuk melaksanakan & meneruskan Visi, Misi dan program kerja yang sudah berjalan pada kepengurusan sebelumnya, dalam kegiatan Musyawarah wilayah (MUSWIL 1) Puanhayati DKI Jakarta.
Disampaikannya, dalam kegiatan Muswil tersebut peserta mendapatkan materi pembekalan sebagai penguatan dan wawasan antara lain leadership/Kepemimpinan perempuan, Public Speaking dan Pemahaman UUTPKS. Upaya peningkatan kapasitas & penguatan pengurus adalah penting, mengingat wawasan yang luas dan keterampilan merupakan kemampuan dasar dalam mengelola suatu organisasi agar eksistensi Penghayat Kepercayaan terus berkesinambungan dan berjalan dengan baik.
Berdasarkan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan No.5 Tahun 2017, tindakan inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, dan penyelamatan terhadap 10 objek kebudayaan, (tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan traditional teknologi traditional, seni, bahasa, permainan rakyat, olah raga traditional ) sangat diperlukan.
Is melanjutkan, salah satu Upaya dalam pemajuan kebudayaan demi terwujudnya pelestarian nilai-nilai tradisi dan budaya bangsa adalah dengan memperkenalkan / menghidupkan kembali tradisi dan budaya yang hampir terpinggirkan dengan memberikan sarana dan fasilitas bagi kelompok-kelompok masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai luhur budaya bangsanya.
Ia menilai, upaya yang dilakukan selama ini berhasil baik karena adanya saling pengertian dan kerjasama yang berkesinambungan antara pemerintah dan masyarakat.
Pengurus Puanhayati DKI Jakarta terus meningkatkan peran dan partisipasi dengan turut serta mendukung program program pemerintah setempat, mendorong upaya serius dalam menjaga nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui pemajuan kebudayaan dan mengajak semua kalangan untuk selalu menciptakan suasana damai dalam berbangsa dan bernegara.
Dengan diselenggarakan acara ini ia berharap, musyawarah wilayah Puanhayati DKI jakarta dapat melahirkan pengurus baru periode 2023-2028 yang kompenten dan memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan program kerja dengan baik.
Menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa merupakan tugas semua elemen dan warga bangsa, khususnya masyarakat penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dimana dalam ajaran kepenghayatannya sarat akan nilai nilai luhur bangsa Indonesia yang diturunkan melalui tradisi lisan dari para pendahulu.