Jakarta, Juli 2018 – Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki beragam warisan budaya yang sangat kaya dengan nilai-nilai tradisional. Kekayaan budaya ini juga memiliki nilai ekonomis yang bisa dieksplorasi lebih jauh. Salah satu medium yang bisa digunakan untuk menggali nilai ekonomis kekayaan ini adalah melalui peluang usaha waralaba.
Di bidang kuliner, Indonesia memiliki beragam pilihan kuliner mulai dari Mie Aceh, Rendang Padang, Pempek Palembang, Sate Betawi, Gudeg Jogja, Sup Konro Makassar, Ayam Betutu, Bali dan ratusan jenis kuliner lain di nusantara. Indonesia juga memiliki batik dan kain tenun, perawatan kesehatan tradisional, atau sanggar tari dan seni bela diri tradisional.
Kekayaan budaya kita sangatlah luas dan ini merupakan potensi yang sangat layak untuk dikembangkan. Dalam hal seni bela diri, misalnya, kita memiliki silat dari berbagai aliran. “Kita bisa membuka sanggar tari atau silat tradisional melalui sistem waralaba. Saya rasa ini peluang yang masih cukup bagus. Kalau Thailand bisa membawa Muay Thai ke Indonesia, kita juga seharusnya bisa membawa Tari Jaipong atau Saman atau Pencak Silat ke Thailand dan negara lain di Asia, bahkan dunia,” ujar Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Andrew Nugroho.
Industri waralaba, tambah Andrew, merupakan salah satu kontributor dalam memperkuat perekonomian Indonesia. Lebih dari itu, industri waralaba menjadi salah satu langkah strategis guna meningkatkan daya saing bangsa ke pasar internasional. Oleh karena itu, kegiatan International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2018 yang digelar AFI menjadi langkah penting dalam memajukan industri waralaba dalam negeri.
“Karena itu, setiap tahun kita menyelenggarakan konferensi waralaba yang pada tahun ini sudah masuk usia ke-16. Tahun ini, kita menekankan pentingnya inovasi dalam industri waralaba. Inovasi adalah sebuah keniscayaan untuk meningkatkan daya saing industri waralaba ke ranah global,” jelas Andrew.
Industri waralaba di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren peningkatan. Di antara indikasi peningkatan industri waralaba adalah hadirnya lebih dari 200 jaringan waralaba di seluruh Indonesia. Penyebaran tersebut membuka peluang bisnis (business opportunity) di Indonesia yang dalam kurun waktu dua tahun terakhir mengalami peningkatan hingga 15%.
Pertumbuhan peluang bisnis yang kian digemari masyarakat di Indonesia ini diapresiasi oleh IFRA. Bersama dengan Dyandra Promosindo, AFI dan Majalah Franshise Indonesia pada tahun ini, untuk pertama kalinya memberikan penghargaan Top Business Opportunity 2018.
Merek-merek yang terpilih merupakan merek yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam memajukan bisnis waralaba dan mendorong setiap mitra untuk sukses. Merek-merek yang terpilih ini diharapkan mampu menjadi ambassadorbagi Indonesia untuk dapat bersaing hingga mancanegara.
Rangkaian kegiatan lain yang menjadi daya tarik pada IFRA 2018 adalah keterlibatan para selebriti dalam negeri di ranah bisnis. Kiprah para selebriti di industri waralaba dibahas dalam program Celebpreneur Talkshow (sharing session the success story of celebpreneur in business). Kegiatan ini diharapkan menjadi penyemangat bagi para pengusaha, khususnya pengusaha pemula yang ingin terjun di industri waralaba.
Para selebriti dalam negeri yang hadir meramaikan IFRA pada hari ini (21/7) antara lain Dewi Persik, Citra Kirana dan Ivan ‘Govinda’. Dari paparan para selebriti yang hadir dalam sesi talkshow tersebut dapat ditarik benang merah bahwa industri waralaba adalah aset investasi masa depan yang turut serta mendorong perekonomian nasional.
“Salah satu bentuk nyata kontribusi anak muda zaman now bagi bangsa adalah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Semakin banyak anak-anak muda yang terlibat dalam industri waralaba semakin tinggi rasio pengusaha di Indonesia. Saya kira sudah saatnya pula anak muda sadar investasi masa depannya sendiri,” jelas Andrew.
International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference(IFRA) 2018 diselenggarakan oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Dyandra Promosindo sebagai Professional Exhibition Organizer. Pameran yang menampilkan berbagai peluang usaha dan konferensi di bidang waralaba ini akan berlangsung hingga Minggu 22 Juli 2018. Panitia menetapkan harga tiket masuk sebesar Rp 50 ribu dan terbuka untuk umum mulai pukul 10.00-21.00 WIB.