warnaplus.com-Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 23 Agustus 2021 di Bone, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diangkat pada hari ini adalah “Stop di Kamu! Lawan Pelecehan Seksual di Media Digital”.
Program kali ini dipandu oleh Linda Setiawati selaku moderator dengan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari praktisi hukum LBH Makassar, Ratna Kahali; Dosen Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), Ade Irma Sukmawati; peneliti Jalin Institute, Wahyu Chandra, serta narablog dan penulis literasi, Aan Mansyur. Kegiatan webinar yang kembali diadakan di Bone ini diikuti oleh 643 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi diselenggarakan dengan menargetkan 57.550 peserta.
Acara dibuka dengan sambutan penuh semangat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengenai pentingnya literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” tutur Presiden.
Pemateri pertama adalah Ade Irma Sukmawati dengan tema “Cakap Digital untuk Ciptakan Kondisi Positif, Kreatif dan Aman”. Ade menjelaskan bahwa mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupan sehari-hari saja belum cukup, namun penting pula untuk mengoptimalkan penggunaannya agar mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya.
Sesi dilanjutkan oleh Ratna Kahali yang membawakan tema “Menangkal Kekerasan Seksual di Media Digital”. Ratna memaparkan bahwa terdapat banyak bentuk kekerasan seksual di media digital, di antaranya penyebaran konten porno dengan dasar pembalasan dendam, penggunaan foto orang lain untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan pelaku, dan peretasan akun.
- Aan Mansyur sebagai pemateri ketiga membawakan tema “Anak dan Internet atau Apa yang Bisa Kita Lakukan sebagai Orang Dewasa?”. Aan menghimbau agar para orangtua senantiasa mengajak anak untuk memahami konsekuensi dari mengungkapkan informasi pribadi di dunia digital mengingat anak cenderung tidak menyadari konsekuensi dari hal tersebut.
Sesi pemberian materi diakhiri oleh Wahyu Chandra dengan tema “Berani Lapor Kekerasan Berbasis Gender Online (KGBO)”. Dalam sesinya, Wahyu menjelaskan bagaimana cara melaporkan kasus KGBO, yaitu dengan menyimpan bukti konten yang dianggap melecehkan atau bentuk kejahatan siber, melaporkan konten tersebut ke aplikasi media sosial bersangkutan, serta mengkonsultasikan dengan orang yang memahami masalah hukum.
Setelah pemaparan materi dari para narasumber, moderator melanjutkan acara dengan sesi tanya jawab yang ditanggapi secara antusias oleh para peserta. Terdapat hadiah berupa uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 dari panitia bagi 10 penanya yang beruntung. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.
Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta yang menanyakan bagaimana cara mengatasi anak yang sudah kecanduan internet. Menurut Aan, hal ini dapat diatasi dengan mengendalikan lamanya waktu anak dalam bermain internet. Namun, untuk masalah ini perlu disesuaikan dengan kondisi anak masing-masing.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)