warnaplus.com- Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 8 September 2021 di Minahasa, Sulawesi Utara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Tips dan Trik Menghindari Kejahatan di Ruang Digital” ini diikuti oleh 696 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.
Program kali ini dipandu oleh Muh Ansari sebagai moderator dengan menghadirkan empat narasumber, yaitu Startup Ecosystem Builder, Patrice Sagay; Manager Pemasaran Digital MM Galeri Indonesia, Alex Moddy Sumayku; kreator konten dan pemasaran digital, Andi Rezky Wahyu Andif; serta jurnalis dan pegiat konten sehat digital, Amanda Komaling. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.
Pemateri pertama, Patrice Sagay, membawakan tema “Tips Memilih Aplikasi Dompet Digital yang Aman”. Ia mengatakan, beberapa alasan konsumen menggunakan dompet digital adalah tepercaya, nyaman, dan ada promo. “Agar aman bertransaksi digital, pastikan aplikasi terpercaya, periksa sebelum klik pembayaran, rahasiakan kata sandi dan OTP, hubungi segera pusat bantuan jika ada indikasi penipuan atau mengalami kendala,” tutur Patrice.
Berikutnya, Alex Moddy Sumayku menyampaikan materi berjudul “Digital Ethics: Etika dan Peraturan yang Berlaku untuk Transaksi Digital”. Ia menjelaskan tentang etika digital, dasar hukum, perlindungan data nasabah. Alex juga menjelaskan etika dalam transaksi daring bagi penjual, maupun pembeli. “Etika pembeli: sabar, baca baik deskripsi produk, jangan langsung menghilang, ucapkan terima kasih. Etika penjual: ramah, membalas semua pertanyaan, tidak menyalahgunakan data pembeli, jujur, dan packing barang dengan rapi,” terangnya.
Andi Rezky Wahyu Andif sebagai pemateri ketiga membawakan tema “Digital Culture: Etika Pelayanan dalam Berbisnis Digital”. Ia menjelaskan apa yang harus diperhatikan saat berjualan daring, cara merespons protes atau permintaan retur barang, dan tips menghadapi konsumen rewel. “Sabar, dengarkan, perhatian, beri kompensasi, dan pendapat,” pesannya.
Pemateri terakhir, Amanda Komaling, menyampaikan tema “Tips dan Trik Menghindari Kejahatan Digital di Ruang Digital”. Menurut Amanda, perkembangan digital tidak hanya mengubah perilaku konsumen, melainkan produsen. Kebiasaan baru yang muncul dengan adanya e-dagang juga membawa ancaman seperti kejahatan di ruang siber. “Oleh karena itu, bila tertipu transaksi daring, segera laporkan ke CekRekening.id,” pesan Amanda.
Selanjutnya, moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut beragam pertanyaan dari para peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
“Di era globalisasi seperti sekarang ini, kita dipaksa untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan dompet digital, sedangkan ada kelompok masyarakat yang enggan menggunakannya karena infrastruktur internet yang minim di lingkungan mereka?” tanya Hanif Abdullah, salah seorang peserta, kepada Patrice Sagay. Patrice mengatakan bahwa tantangan dompet digital adalah edukasi, sama seperti yang dilakukan oleh Siberkreasi. Namun, edukasi digital tersebut bisa ditularkan dari orang-orang di lingkungan terdekat, seperti keluarga.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)