warnaplus.com-Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 15 Juli 2021 di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”.
Program kali ini menghadirkan 783 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Richard Togaranta Ginting selaku dosen Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Udayana, Yusuf Ahmad selaku Dokumenter dan Fotografer Lepas, Erna Dwi selaku jurnalis dan pegiat literasi, Eryvia Maronie selaku pembuat konten dan narablog. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Mila Karmila. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Richard Togaranta Ginting yang membawakan tema “Informasi Digital, Identitas Digital, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Richard menghimbau bahwa pada masa digitalisasi saat ini, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah membaca. Menurutnya, literasi digital di Indonesia akan dicapai jika kegiatan membaca sering dilakukan sejak dini.
Berikutnya sesi dilanjutkan oleh Eryvia Maronie dengan tema “Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoax?”. Pada sesinya, ia membagikan dampak hoaks dari beberapa segi. Dari segi sosial, hoaks dapat mengganggu ketentraman karena menyulut kebencian, kemarahan, dan memprovokasi. Dari segi keuangan, hoaks dapat merugikan melalui penipuan. Lalu dari segi kesehatan, hoaks dapat menimbulkan kecemasan hingga kekerasan.
Sebagai pemateri ketiga, Erna Dwi Lidiawati membawakan tema “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Menurut dia, internet sehat adalah kondisi dimana semua orang yang ada di muka bumi ini tidak membuka konten-konten negatif saat berselancar di dunia maya. Adapun konten negatif yang dimaksud oleh Erna diantaranya adalah konten penipuan, pornografi, perjudian, isu-isu terkait SARA, dan terorisme.
Adapun Yusuf Ahmad selaku pembicara terakhir membawakan tema “Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Ia menekankan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ingin mengunggah sesuatu ke media sosial, seperti mempertimbangkan aspek hukum dan sosial secara umum, menjaga privasi diri sendiri maupun orang lain, serta tidak mengandung unsur pornoaksi dan kekerasan.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta yang bernama Maulana yang bertanya bagaimana menyikapi data pribadi yang sudah bocor ke internet. Menurut Richard, kebocoran data merupakan kejahatan digital yang serius namun kembali lagi apakah kebocoran data tersebut menyangkut kebocoran data finansial atau pribadi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)