Monday, November 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesPisahkan Akun Surel untuk Layanan Penting dan Bermedia Sosial

Pisahkan Akun Surel untuk Layanan Penting dan Bermedia Sosial

 

warnaplus.com-Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber Kreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 10 Juni 2021 di Makassar, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Mengenal dan Menangkal Berita Bohong”.

Program kali ini menghadirkan narasumber yang terdiri dari praktisi komunikasi, Victoria Ngantung; narablog, Andy Hardiyanti; narablog, Daeng Ipul; serta pendiri Mimilicious, Mimi Hilzah. Episode kali ini diikuti oleh 246 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden. 

Pemateri pertama adalah Victoria  yang membawakan tema “Digital Skill: Informasi, Identitas, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Ia memberikan sejumlah tip untuk membuat identitas digital serta bagaimana meninggalkan jejak digital yang aman di media sosial. “Untuk membuat identitas digital, sebaiknya kita memisahkan surel (electronic mail) antara untuk layanan krusial, seperti layanan keuangan dan kesehatan, dan surel untuk bermedia sosial,” ujarnya.

Berikutnya, Andy Hardiyanti memberikan materi berjudul “Suara Digital: Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Media Sosial”. Ia mengatakan, berpendapat di dunia digital sangat mudah karena siapa saja bisa melakukannya kapan dan di mana saja melalui berbagai sarana media sosial, seperti Facebook sampai aplikasi Whatsapp. Ia mengingatkan, menyuarakan pendapat di media sosial tetap harus menjaga etika, seperti mempertimbangkan apakah opini tersebut provokatif, memeriksa kebenaran berita berulang kali, serta tetap berpendapat dengan menggunakan bahasa baik dan sopan. “Semarah-marahnya kita, akan lebih elegan dan bagus jika kita berpendapat dengan sopan. Jangan mengirim konten saat kita sedang emosi. Jangan sampai pendapat kita menjadi boomerang, seperti kena tuntutan hukum,” tuturnya.

Sebagai pemateri ketiga, Daeng Ipul menyampaikan tema “Digital Culture: Sudahkah Kamu Tahu Dampak Penyebaran Berita Hoaks”. Ia menjelaskan dampak dari berita bohong yang sangat berbahaya. Dalam skala kecil, dampak dari berita bohong hanya mendorong seseorang untuk bertindak yang tidak perlu. “Namun, dalam skala menengah hingga besar, dampak dari berita bohong bisa menimbulkan ketakutan, kepanikan, keresahan, aksi rusuh massal, kebencian antar umat, hingga perselisihan yang membawa korban jiwa,” katanya.

Adapun Mimi Hilzah, sebagai pemateri terakhir, memberikan tema “Tips & Pentingnya Internet Sehat”. Menurutnya, internet sehat adalah aktivitas berinternet yang sesuai dengan usia, keyakinan, dan profesi. Internet sehat diperlukan karena aktivitas dunia maya terbilang masih bebas tanpa aturan hukum yang ketat. “Yang meresahkan adalah maraknya berita bohong terkait agama, suku, dan ras. Kalau ada berita bohong, tolong tahan dulu, dinginkan kepala, dan cari kebenaran berita,” ujarnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi penanya terpilih.

Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi diselenggarakan secara virtual mulai bulan Mei hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang pastinya disampaikan oleh para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments