Friday, October 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesLindungi Data Pribadimu agar Aman Dompet Digitalmu

Lindungi Data Pribadimu agar Aman Dompet Digitalmu

 

warnaplus.com-Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 30 Juni 2021 di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital”.

Program kali ini menghadirkan 526 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Regional Head OVO Kalimantan Sulawesi, Imelda Christiana; Assistant Database Project Management Supervisi Konsultan Palu, Rifqi Rezkillah; wirausahawan dan pemengaruh, Hikmawaty B; dan Prinsipal Arsitek Morphic Studio Palu, Adrian Akbar Rifai, S. Ars. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Desi Dwi Jayanti dari Katadata. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Imelda Christiana yang membawakan tema “Aman Bertransaksi Digital”. Imelda menuturkan, penetrasi internet sudah cukup tinggi, namun belum untuk kegiatan transaksi. Masih 83 persen penduduk bertransaksi dengan uang tunai dan ATM. Di sisi lain, inklusi keuangan masih menjadi tantangan. Menariknya, laju penggunaan uang elektronik meningkat saat pandemi. Imelda pun membagikan tips menggunakan uang elektronik dan aplikasi pembayaran digital. “Jangan sembarangan menggunakan aplikasi. Penggunaan situs atau aplikasi yang tidak terpercaya bisa menyebabkan kebocoran data secara tidak langsung,” ucapnya.

Berikutnya, Rifqi Rezkillah menyampaikan materi berjudul “Digital Ethics: Memahami Aturan Transaksi Digital”. Transaksi digital (cashless) menghadirkan sejumlah kelebihan seperti praktis, tidak perlu kembalian, lebih mudah mengatur keuangan, lebih nyaman, dan meminimalkan pencurian. Namun, ada juga kekurangannya, seperti rentan serangan siber dan perlu pemahaman teknologi bagi penggunanya. Ia pun memberikan tips bagi konsumen dan pebisnis dalam bertransaksi digital.

Sebagai pemateri ketiga, Hikmawaty B membawakan tema tentang “Digital Culture: Pilih Mana Menabung atau Belanja Online?”. Hikmawaty mengatakan, belanja konsumtif  yang berlebihan akan mendatangkan kerugian. Tetapi, kalau digunakan untuk hal produktif, akan sangat menguntungkan. Dalam presentasinya dia juga memaparkan keuntungan dan kerugian belanja daring. “Beberapa tips belanja online dengan bijak: belanja yang dibutuhkan, cek deskripsi produk, harga masuk akal, perhatikan keamanan perangkat, dan pastikan prosedur pembayaran dan pengiriman barang itu baik,” ucapnya. 

Adapun Adrian Akbar Rifai sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Digital Safety: Bermain Aman saat Berbelanja Online”. Dia menyampaikan, ada tiga faktor pendorong belanja daring: pesatnya perkembangan teknologi, pandemi yang membatasi mobilitas, caranya yang mudah simpel dan harga yang lebih murah. Adrian juga memberikan tips belanja daring aman dan cerdas: beli sesuai kebutuhan, survei antar penjual, pahami hak dan kewajiban, serta pilih situs belanja daring terpercaya. “Pilih penjual dengan reputasi baik, baca deskripsi produk, dan gunakan rekening bersama, lindungi informasi privat, seperti kartu kredit,” tuturnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Salah satu penanya Asmi memberikan pertanyaan untuk Imelda. ”Apakah ada kemungkinan uang kita tersedot atau hilang di dompet digital? Saya takut dompet digital saya terkena penipuan atau hacking,” tanya Asmi.

Menjawab pertanyaan tersebut, Imelda memastikan setiap dompet digital punya standar keamanan yang ketat. Biasanya, punya proteksi perlindungan ganda. “Biasanya ada PIN, dan sebelum transaksi mereka minta satu kali PIN lagi. Takut saldo tersedot, kalau PIN atau OTP tidak diberikan ke orang lain, akan minim sekali kemungkinannya,” kata Imelda.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments