warnaplus.com- Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 29 September 2021 di Mamuju, Sulawesi Barat. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Dakwah Ramah Perkuat Semangat Kebangsaan”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari akademisi Ilmu Komunikasi dan pengamat komunikasi publik, Verdy Firmantoro; pemengaruh, Sri Wahyuni; penyiar Radio Banua Malaqbi, Syafri Arifuddin Masser; serta relawan TIK Indonesia, M. Mihram Rahman. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Arie Mega. Sebanyak 633 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti kegiatan webinar di Mamuju secara gratis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Usai sambutan tersebut, Verdy Firmantoro membawakan paparan bertema “Internet Positif: Literasi Dakwah Kebangsaan Mencipta Juru Damai Bukan Juru Gaduh”. Di media sosial, sering kali agama dikapitalisasi sebagai narasi politik. Dampak konten negatif keagamaan, sebut Verdy, memupuk rasa kebencian, memunculkan polarisasi, sumber diskriminasi, dan penyesatan ajaran keagamaan. “Dakwah yang ramah memenuhi unsur humanis, inspiratif, toleran, dan serasi,” terangnya.
Berikutnya, Sri Wahyuni Arfin menyampaikan materi berjudul “Bijak di Kolom Comment!”. Yang perlu diperhatikan sebelum meninggalkan komentar di media sosial adalah mengendalikan diri. Beberapa aturan mainnya adalah berikan komentar sesuai konteks permasalahan, hindari menyerang pribadi seseorang, hargai pendapat orang lain, gunakan bahasa yang sopan, dan pikirkan lagi sebelum kirim. “Komentar yang kita tulis mengandung risiko hukum,” katanya.
Sebagai pemateri ketiga, Syafri Arifuddin Masser membawakan tema tentang “Budaya Digital: Meningkatkan Wawasan Kebangsaan dengan Literasi Digital”. Cara meningkatkan wawasan kebangsaan bisa dengan mengunjungi situs terpercaya, menggunakan segala platform digital untuk menyebarkan sikap nasionalisme, toleransi dan anti terorisme, serta bergabung dalam komunitas digital yang berorientasi pada tindakan cinta tanah air. “Misalnya Gusdurian.net, Megawati-institute.org, theyudhoyonoinstitute.org,” pungkasnya.
Adapun pemateri terakhir, M. Mihram Rahman, menyampaikan tema mengenai “Digital Safety: Cyber Safety: Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Cara melindungi akun pribadi bisa dengan verifikasi dua langkah atau menggunakan perintah Google. Mihram juga membeberkan beberapa macam kejahatan siber diantaranya DDOS, scareware, botnets dan zombies, malware dan virus. Dia juga membagikan tips pengamanan data, aplikasi, dan infrastruktur komputasi.
Acara berikutnya adalah sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Sesi ini disambut hangat dengan beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Dalam webinar Literasi Digital di Bulukumba kali ini, panitia memberikan apresiasi berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)