warnaplus.com- Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kali ini diselenggarakan secara virtual di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dengan pembahasan tema “Pupuk Demokrasi Tebar Toleransi di Media Sosial”, pada 26 Oktober 2021. Rangkaian Program Literasi Digital digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.
Program kali ini menghadirkan 623 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari pengusaha digital dan pelatih public speaking, Maya Oktharia; pemengaruh (influencer) dan aktor, Aldy Yusa Ali; penulis sekaligus pendiri EO DAMAI, Dedy Abrar Hamsir; dan Ketua Network for Indonesia Democratic Society (NETFID) Sulawesi Selatan, Sukrianto Kianto. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Humaerah selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan video Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Maya Oktharia yang membawakan tema “Digital Skill: Informasi, Identitas, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Informasi digital memiliki kelebihan seperti aksesibilitas data tinggi dan aktualitas informasi, namun juga kelemahan seperti rentan kejahatan internet, plagiarisme, dan ketergantungan. “Jejak digital perlu diperhatikan. Caranya rajin mengecek diri sendiri di mesin pencarian, menjaga etika di dunia maya, perhatikan perangkat ponsel, aturan privasi di perangkat, dan jaga data pribadi,” ucap Maya.
Berikutnya, Aldy Yusa Ali menyampaikan materi berjudul “Bebas Namun Terbatas ‘Berekspresi’ di Social Media”. Etika sebelum mengirim konten di internet dikenal dengan konsep THINK: True, Helpful, Information, Needed, Kind. “Kiriman yang kurang patut, misalnya yang berbau SARA dan sensualitas, kebencian, hoaks, spamming, tidak peka sosial, dan mengumbar data pribadi,” terang Aldy.
Sebagai pemateri ketiga, Dedy Abrar Hamsir membawakan tema “Media Sosial sebagai Sarana Meningkatkan Demokrasi dan Toleransi”. Media sosial bisa dimanfaatkan untuk membangun toleransi dan merawat demokrasi. Misalnya, untuk membuat kampanye kepedulian terhadap jalannya demokrasi, mengemukakan pendapat atas isu yang sedang tren.
Adapun sebagai pemateri terakhir, Sukrianto Kianto menyampaikan tema “Digital Security”. Penting melindungi data pribadi di internet karena teknologi digital telah menjadi kebutuhan, marak kejahatan dan penggunaan data pribadi yang melanggar hukum, dan pertempuran virtual. Gejala serangan digital bisa terlihat dari adanya aktivitas tidak biasa, tidak bisa masuk akun, baterai cepat habis, perangkat mendadak lambat, ada aplikasi baru tanpa diketahui, dan mengirim pesan singkat atau e-mail sendiri.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah seorang peserta webinar Dwita Anggara bertanya kepada Maya Oktharia. “Kita ketahui ada kasus pencurian atau pemanfaatan data pribadi dengan cara ilegal oleh pihak tertentu. Ini terjadi karena ada jejak digital di media sosial atau platform lain. Bagaimana agar terhindar dari kejahatan tersebut?”
“Kalau misalnya kita menjadi korban kejahatan siber, jika itu sudah sangat mengganggu privasi kita, dan sudah merugikan, mencemarkan nama baik, harusnya kita melapor, agar pelaku tidak semakin melakukan kejahatan pada korban lainnya. Misal, pinjol ilegal mengambil data tanpa izin dari pihak korban seperti membuka media sosialnya, menyebarkan. Ini harus dilaporkan karena sudah sangat merugikan korban,” jawab Maya Oktharia.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)