Jakarta, 5 Agustus 2022 – Gelaran pameran franchise dan lisensi The 20th IFRA Hybrid Business Expo in Conjunction with The 2nd ILE 2022 mulai hari ini (5/8) resmi dibuka. Dyandra Promosindo bersama dengan Asosiasi Franchise (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) kembali menghadirkan pameran menggunakan konsep hybrid. Diselenggarakan secara offline pada 5-7 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center dan secara online mulai 5-31 Agustus 2022 yang dapat diakses melalui virtual platform https://www.ifra-virtualexpo.
Pameran secara resmi dihadiri oleh Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Syailendra; Asisten Deputi Kemitraan Dan Perluasan Pasar Kementerian Koperasi Dan UKM Republik Indonesia, Fixy; Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Henky H. P. Manurung yang hadir secara virtual; Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Anang Sukandar; Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonesia, Susanty Widjaya; Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung; serta Putri Indonesia Pariwisata 2022, Adinda Cresheilla.
Pameran yang menampilkan ratusan peluang bisnis franchise ini turut didukung oleh International Participant franchise yaitu Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong.
Dalam sambutannya di The 20th IFRA Hybrid Business Expo in Conjunction with The 2nd ILE 2022 Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Syailendra menyatakan perkembangan bisnis waralaba di Indonesia dapat memberikan dampak yang positif mulai dari pelaku usaha pemula hingga kontribusi terhadap perekonomian Indonesia, “Perekonomian Indonesia pada triwulan 1 pada tahun 2022 ini bangkit tumbuh positif sebesar 5,02%, dimana saat ini lebih baik daripada prediksi pertumbuhan ekonomi global dari World Bank yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhannya sebesar 2,9%, namun Indonesia dapat melebihi angka tersebut. Salah satu faktor usaha yang mampu meningkatkan ekonomi domestik Indonesia yaitu industri waralaba. Waralaba adalah sebuah solusi untuk pelaku usaha pemula dalam mengawali bisnis dengan aman, yang nantinya para pengusaha lokal baru dapat memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan bisnis waralaba dan menghasilkan lini usaha yang positif”.
“Trend pertumbuhan bisnis waralaba saat ini kami perkirakan akan terus meningkat seiring dengan menaiknya permintaan dan respon yang baik dari masyarakat. Tercatat per akhir 2021, terdapat 113 pembeli waralaba yang telah memiliki legalitas, jumlah ini naik 5% dari tahun sebelumnya”, tambahnya.
Selanjutnya penyelenggaraan The 20th IFRA Hybrid Business Expo in Conjunction with The 2nd ILE 2022 yang telah berjalan selama 2 dekade, turut mengambil peran seperti bantuan dan dukungan lewat produktivitas dari pengembangan bisnis di sektor franchise dan lisensi, serta membuka peluang bisnis bagi pelaku UMKM Indonesia agar dapat mengakses pasar lokal maupun global. Hal tersebut didukung oleh Kemenparekraf yang juga memiliki berbagai kegiatan dalam meningkatkan pengetahuan bisnis dan keuangan agar terciptanya pelaku usaha yang dapat mampu bersaing secara luas.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Henky H. P. Manurung pada kesempatan yang sama turut menyampaikan, “Dalam mendukung bisnis waralaba, Kemenparekraf membuka kelas keuangan untuk meningkatkan literasi keuangan, pemberiankelas mentoring bagi pelaku usaha UMKM. Sejak tahun 2019, Kemenparekraf mengungsung tema planet, people and profit yang berorientasi menjaga keseimbangan antara keberlanjutan dampak sosial dan profitabilitas, sedangkan dalam mendukung bisnis lisensi Kemenparekraf memiliki direktorat fasilitas hak dan intelektual yang dapat memudahkan pelaku UMKM dalam mendapatkan perlindungan hukum atas produk jasa bisnisnya.”
Ragam Kegiatan di Pameran The 20th IFRA Hybrid Business Expo in Conjunction with The 2nd ILE 2022
Selama pameran offline The 20th IFRA Hybrid Business Expo in Conjunction with The 2nd ILE 2022 menghadirkan program-program unggulan dan pendukung terbaik diantaranya adalah The 6th IFBCC (IFRAPreneur Business Concept Competition), Hybrid Business Presentation, Celebpreneur Talkshow, Business Classroom, Retirees Seminar, Business Matching, Meet The Experts, Ifra Awards & Gathering, Interactive Quiz & Lucky Draw, Hybrid Expo Dan Business Mascot Competition. Pameran yang dibuka mulai pukul 10.00 – 20.00 WIB ini menerapkan beberapa aturan dalam pencegahan penyebaran Covid-19 seperti pembatasan usia pengunjung (pengunjung yang hadir harus berusia antara 13 – 59 tahun) para pengunjung wajib menggunakan masker, dan menjaga jarak. Pameran ini menyiapkan fasilitas area mencuci tangan di berbagai titik, menyiapkan tim medis dan tim tracing covid-19. Dengan menargetkan pengunjung sebanyak 25.000 – 30.000 pengunjung secara hybrid, The 20th IFRA Hybrid Business Expo in Conjunction with The 2nd ILE 2022 diharapkan menjadi salah satu pendorong dan penggerak pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.
Tahun ini, The 20th IFRA Hybrid Business Expo in Conjunction with The 2nd ILE 2022 mengangkat tema “Revive The License & Franchise Industry In Asia’s Biggest Market With The New Business Strategies!” diikuti oleh 250 peserta pameran offline dan online dari 375 merek peluang bisnis usaha. Berangkat dari tema tersebut, hadirnya IFRA diharapkan menjadi tempat untuk mendapatkan informasi seputar bisnis, pembuka peluang dan tempat pertemuan bisnis bagi pelaku bisnis franchise, lisensi, dan usaha kecil dan menengah untuk memasarkan produk dan mengembangkan lini bisnis usahanya di pasar lokal maupun global.
Untuk hadir dan mendapatkan tiket masuk ke pameran The 20th IFRA Hybrid Business Expo in Conjunction with The 2nd ILE 2022 secara offline pengunjung dapat melakukan di registration counter di JCC atau membeli tiketnya di https://ifra-virtualexpo.com/
***
Tentang Dyandra Promosindo
Dyandra Promosindo adalah Professional Exhibition/Event Organizer (PEO) di Indonesia yang merupakan sub-holding company dari PT Dyandra Media International, Tbk (DYAN). Sejak berdiri pada tahun 1994, Dyandra Promosindo berhasil mencetak rekam jejak pameran yang mengesankan di seluruh Indonesia.
Dyandra Promosindo telah menggelar lebih dari 1.100 pameran di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Makassar, Medan dan berbagai kota besar lain di Indonesia.
Hingga saat ini Dyandra Promosindo tercatat membawahi 16 anak perusahaan yang bergerak pada bidang event/exhibition organizer, concert promotor dan juga digital agency.
Dengan lebih dari 1.000 peserta pameran setiap tahun, termasuk peserta dari luar negeri, Dyandra Promosindo telah membuktikan diri sebagai rekan bisnis terpercaya sambil terus meningkatkan diri menuju budaya pameran yang lebih baik di Indonesia. Berbagai event yang telah diselenggarakan antara lain pameran B2B, pameran B2C, konser musik dan festival, konferensi dan summit.
Dyandra Promosindo telah menjadi PEO pertama di Indonesia yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 untuk sistem kualitas manajemen. Pameran yang diselenggarakan antara lain: Indonesia International Motor Show, Indonesia International Furniture Expo, Indonesian Petroleum Association Convex, International Franchise, License and Business Concept Expo & Conference, dan lain-lain.
Tentang Tentang Asosiasi Franchise Indonesia (AFI)
Dilandasi oleh kesadaran dan tugas serta tanggung jawab bersama, berniat mempersatukan diri dalam satu-satunya wadah organisasi pada tingkat Nasional serta merupakan forum kerjasama demi meningkatkan dan mengembangkan potensi dalam menjadikan dirinya sebagai mitra Pemerintah, maupun sektor swasta lain maka sejumlah Pengusaha Perusahaan Franchise (Franchisor) yaitu PT. Trim’s Mustika Citra, Es Teler 77, Widyaloka, Nilasari dan Homes 21 mewakili Franchisor di Indonesia pada tanggal 22 November 1991 telah bersepakat mendirikan satu-satunya wadah Organisasi Perusahaan Franchise (Franchisor) di Indonesia yang diberi nama Asosiasi Franchise Indonesia (AFI).
Sebelum didirikannya AFI, para pencetus ide ini telah melakukan koordinasi dengan Departemen Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia, ILO (International Labour Organization), dan Lembaga Manajemen IPPM. AFI juga didirikan bertujuan untuk mendorong UMKM menjadi usaha unggulan.
Tentang Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI)
ASENSI (Asosiasi Lisensi Indonesia) adalah organisasi independen non-partisan para pemegang lisensi dan para pemegang hak kekayaan intelektual (HKI) di berbagai bidang usaha. ASENSI hadir untuk mengembangkan, menumbuhkan dan melindungi para pemegang lisensi dan hak kekayaan intelektual agar dapat memberikan manfaat kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ASENSI yakin bahwa ketika para pemegang lisensi dan hak kekayaan intelektual berkumpul, dilindungi dan berada pada asosiasi yang legal dan profesional maka akan mempercepat proses kreativitas anak bangsa. Kreativitas yang luas dan dilindungi akan berdampak signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Semua kegiatan ASENSI bertujuan untuk berkontribusi mewujudkan Indonesia yang lebih baik, maju dan sejahtera.
ASENSI adalah sebuah wadah organisasi pertama di Indonesia yang bertujuan memberdayakan momentum lisensi bagi para anggotanya di tingkat nasional maupun internasional.